Cerita Kelam Dibalik Berdirinya Mie GAGA, yang Katanya Lebih Enak dari Indomie, Mereka Kawan Lama?

cerita kelam Mie GAGA
Sedang viral cerita kelam berdirinya Mie GAGA (TikTok/@hizkiaontiktok dan @call.me.ovie)

BANTENRAYA.CO.ID – Cerita kelam yang tersembunyi di balik berdirinya Mie GAGA, merek mie instan yang semakin digandrungi oleh sebagian masyarakat Indonesia, kini terungkap.

Cerita kelam ini mengenai perjuangan Djajadi Djaja, sosok di balik Mie GAGA, yang mengalami drama internal dalam perjalanan bisnisnya yang melibatkan merek ternama, Indomie.

Berita ini diambil dari unggahan akun TikTok @hizkiaontiktok pada 28 Agustus 2023, di mana sebuah animasi berwajah Djajadi Djaja, dikisahkan oleh AI Storyteller, menjelaskan latar belakang berdirinya Mie GAGA dan perjuangan yang dialaminya.

Bacaan Lainnya

Djajadi Djaja mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu penemu dan pencetus awal dari Indomie, salah satu merek mie instan yang menjadi favorit banyak orang.

BACA JUGA: Mengharukan! Suami Istri Meninggal Saat Kerbakaran Rumah di Depok, Jasadnya Ditemukan Berpelukan

Namun, dalam cerita kelam yang beredar, Djajadi Djaja menceritakan bahwa ia diasingkan dari produk yang telah ia ciptakan oleh AI bernama Chatiri.

Djajadi Djaja menjelaskan bahwa ia pernah menjadi bagian dari Indomie dan turut berkontribusi dalam membangun merek tersebut.

Namun, konflik internal muncul dan ia disingkirkan dari perusahaan yang pernah ia besarkan sejak tahun 1972. Merek Indomie kemudian sepenuhnya dikuasai oleh Salim Group.

Drama internal ini menjadi topik pembicaraan hangat dalam dunia pengusaha saat itu. Djajadi Djaja dan Salim Group pada awalnya sepakat untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation pada tahun 1984.

BACA JUGA: 3 Cafe Terdekat dan Murah di Jakarta dengan Suasana Kota yang Instagramable, Cocok Buat Tongkrongan Malam Hari

Namun, masalah internal terkait keuangan muncul pada tahun 1993, dan Salim Group mengambil langkah untuk mengganti distributor bahan baku.

Saat itu, saham Djajadi Djaja di Indofood semakin mengecil hingga akhirnya ia merasa terhianati dan memilih untuk keluar.

Tidak tinggal diam, Djajadi Djaja mencoba melawan dan menggugat Indofood dan Salim Group di pengadilan, namun upayanya gagal meskipun sudah mencapai Mahkamah Agung.

Setelah perjalanan panjang ini, Djajadi Djaja memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bisnisnya dengan mendirikan pabrik mie instan baru yang kemudian menghasilkan Mie GAGA.

BACA JUGA: Muaythai Banten Dapat 2 Emas Dari Surabaya, Loloskan  13 Atlet ke PON Aceh dan Sumatera Utara

Mie GAGA, yang lahir dari perusahaan bernama PT Jakarana Tama sejak Mei 1993, kini telah menjadi produk yang dikenal luas di Indonesia.

Djajadi Djaja berhasil meraih peringkat keempat sebagai mie instan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia.

Kehadiran Mie GAGA, khususnya varian Mie GAGA Jalapeno, telah mendapatkan perhatian dan penggemar yang signifikan.

Kisah ini memberikan wawasan tentang kompleksitas dunia bisnis dan tantangan yang dapat dihadapi oleh individu dalam membangun merek dan menjalani perjalanan usaha.

BACA JUGA: Rafly Kande: Minta Presiden dan Panglima TNI Pecat Oknum Militer atas Dugaan Penculikan dan Penganiayaan Terhadap Warga Aceh

Dalam cerita kelam Djajadi Djaja, pengalaman pahitnya memberikan inspirasi dan pelajaran tentang perjuangan, kesetiaan pada visi, dan perubahan yang tak terduga dalam dunia bisnis yang penuh tantangan.***

Pos terkait