BANTENRAYA.CO.ID – Baru baru ini viral di tiktok beredar video cincin Saturnus akan hilang di tahun 2023 dan apakah benar terjadi?
Artikel ini akan membahas video viral yang menganngap cincin saturnus akan hilang di tahun 2025 dan apakah itu salah? mari kita cari tahu jawabannya bersama sama.
Telah beredar di tiktok cincin Saturnus akan hilang di tahun 2025 yang mendapat respon dari netizen yang panik dan viral saat ini.
Video tersebut di unggah oleh akun tiktok @manusianlangit yang menerangkan planet Saturnus akan kehilangan cincinya.
BACA JUGA : GRATIS! Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam, Hari Ini Kamis 12 Oktober 2023
Saturnus atau zohal adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter.
Saturnus juga merupakan sebuah raksasa gas yang memiliki perak rata-rata sekitar 9 kali radius rata-rata Bumi.[
Massa jenis rata-rata Saturnus hanya 1/8 massa jenis rata-rata Bumi, tetapi dengan volume yang lebih besar dari Bumi, massa Saturnus tercatat 95 kali massa Bumi.
Saturnus dinamai menurut dewa kesejahteraan dan agribudaya dalam mitologi Yunani; simbol astronominya (♄) melambangkan sabit yang digunakan oleh dewa tersebut.
BACA JUGA :Lirik Lagu Kembalilah – Meiska ‘Tak bisa ku mencoba relakan dirimu pergi’
Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang unik, yang sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan sedikit puing-puing batu dan debu.
Setidaknya diketahui ada 82 satelit alami yang mengorbit Saturnus,[22] 53 di antaranya telah menerima nama resmi; jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem cincinnya.
Titan, satelit alami terbesar Saturnus dan satelit alami terbesar kedua di Tata Surya, memiliki diameter yang lebih besar dari Merkurius, tetapi massa Titan lebih kecil dari massa Merkurius. Titan juga merupakan satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal.
BACA JUGA :Rekomendasi 4 Tempat Makan Durian Enak di Palu, Ada yang Buka 24 Jam
Penelitian NASA mengenai cincin Saturnus ini telah dilakukan sejak tahun 2018 dibantu dengan pesawat angkasa tanpa awak, Voyager 1 dan 2.
Hasilnya didapatkan bahwa Saturnus akan kehilangan cincinnya pada tingkat maksimal. Hal ini disebabkan karena cincin-cincin tersebut ditarik ke Saturnus oleh gravitasi. Efeknya adalah terjadi hujan partikel es yang berdebu di planet tersebut.
Lebih lanjut, James O’Donoghue dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland memperkirakan bahwa ‘hujan cincin’ ini menghabiskan air dari cincin Saturnus.