1.494 Hektare Lahan Pertanian di Banten Kekeringan
Soni menuturkan, karena sebagian Situ Ciwaka sudah mengering, para petani terpaksa harus menggunakan mesin diesel agar air bisa mengalir ke persawahannya.
“Pakai diesel. Sedot lagi. Bikin tempolong pakai pralon. Kalau gak gitu gak turun airnya, karena posisi Situ Ciwaka tinggi,” tutur Soni.
Untuk menyedot air dari Situ Ciwaka, para petani harus merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli pertalite.
BACA JUGA : Anak Hakim Penyunat Vonis Ferdy Sambo, Sering Pesta Sabu di Pengadilan Rangkas Bitung
“Rp 200 ribu buat beli bensin sehari doang buat ngairin sawah. Sawah saya cuman 5.000 meter persegi tapi jaraknya jauh, jadi nyedotnya lama,” terang dia.
Soni mengakui bahwa bencana kekeringan di Kelurahan Pipitan belum terjadi, namun saat ini para petani sudah merasakan dampak kesulitan air karena sudah memasuki musim kemarau.
“Kekeringan total belum. Cuma kekeringan nggak ada hujan. Biasanya kalau telat hujan air dari sana mungkin ada ngalir ke sini. Ini nggak ada sama sekali,” ungkapnya.
Soni berharap pemerintah daerah bisa mengatasi permasalahan para petani yang sudah merasakan kesulitan air, akibat sebagian Situ Ciwaka kekeringan.
“Kalau bisa ada mesin bor air. Jadi kita ngebor kalau di Situ Ciwaka airnya sudah kering,” katanya.(tohir/harir/tanjung)