Saham Bank Banten Makin Boncos

Bantenraya.co.id– Harga saham Bank Banten semakin boncos setelah anjlok di level Rp31 per lembar saham pada perdagangan saham, Senin (1 April 2024).

Selama satu tahun terakhir, saham Bank Banten sempat tertahan di level Rp50 per lembar, namun kini turun hingga 38 persen dan berada di angka Rp31 per lembar.

Sebelum menyentuh posisi Rp31, saham Bank Banten tepantau turun sejak 25 Maret pada level Rp45, kemudian

melanjutkan tren penurunan 8 persen ke level Rp41, selanjutnya Rp37, dan pada 28 Maret berada di level Rp34 per lembar saham.

Sampah Liar di Penancangan Kota Serang Bau Busuk

Pengamat ekonomi Banten Bambang Dwi DS mengatakan, pada tahun 2023 Bank Banten sempat menunjukkan

tanda-tanda pemulihan dengan berhasil mencatatkan pengurangan penyisihan kerugian penurunan nilai aset sebesar Rp17,49 miliar.

“Namun di sisi lain, bank ini mengalami penyusutan total aset sebesar 5,84 persen year-on-year menjadi Rp6,8 triliun,” kata Bambang saat dikonfirmasi Banten Raya, Senin (1 April 2024).

Dosen S2 di Universitas Bina Bangsa (Uniba) ini melanjutkan, penurunan nilai saham ini terutama disebabkan oleh berkurangnya simpanan giro di Bank Indonesia, dari Rp558,17 miliar menjadi hanya Rp279,9 miliar.

Jaga Silaturahmi, FKPB KSG Gelar Bukber serta Santuni Yatim dan Dhuafa

Paralel dengan kondisi keuangan yang menantang ini, sehingga harga saham Bank Banten juga mengalami penurunan.

Jika dianalisis, kata Bambang, penuruanan harga saham bank Banten juga dikarenakan investor melihatnya

sebagai fundamental yang lemah, sehingga menyebabkan harga saham turun.

“Ini mencakup analisis terhadap kesehatan finansial perusahaan, prospek pendapatan, dan efisiensi operasional.

Krakatau Steel Sediakan Mudik Gratis ke 5 Kota di Pulau Jawa

Para investor dan analis menggunakan berbagai metrik untuk menilai prospek masa depan perusahaan, termasuk tingkat dividen, rasio kredit macet,

Price to Book Value (PBV) masih kecil, dan Earnings Per Share (EPS) juga sangat kecil dengan jumlah saham

Pemprov Banten 34.289.755.661 lembar saham, dan saham investor lain 17.580.682.605 lembar saham,” terang Bambang.

Menurutnya, meskipun laba bank Banten tercatat Rp27,29 miliar pada tahun 2023, namun Earnings Per Share tercatat sangat kecil sekali.

Pembeli Baju Gamis di Pasar Rau Kota Serang Masih Sepi

“Oleh sebab itu, menurut para investor kinerja keuangan dan ekspektasi laba serta likuid atau tidak di bursa efek,

memainkan peran kunci dalam menentukan apakah harga saham akan naik atau turun,” jelas Bambang.

Pengamat ekonomi Banten lainya Hady Sutjipto mengatakan, meskipun kinerja Bank Banten mengalami perbaikan sepanjang tahun 2023,

tidak menjamin performa saham akan moncer. Hal itu menurutnya tergantung sentimen dan kondisi pasar saham secara global.

Jelang Ramadan Pengunjung ke Banten Lama Kota Serang Normal

“Memang pasar modal menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan, namun terkadang ada isseu yang tidak relevan, belum lagi melihat kondisi saham global,” kata Hady.

Hady melanjutkan, Bank Banten sejauh ini sudah menerapkan kebijakan guna mendorong perbaikan untuk penyehatan bank.

Meskipun harga saham di pasar mengalami penurunan. “Bahkan saham unggulan juga bisa turun, apalagi bukan saham unggulan,” tegasnya.

Menurut Hady, harga saham yang sudah berada di bawah Rp50 menyulitkan pemilik saham menjual di pasar reguler.

Dua Rekor Fahmi Hakim

Sebab, berdasarkan aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga dengan level Rp50 atau di bawahnya harus dijual di pasar negosiasi.

Salah satu pemilik Saham Bank Banten Fachrul Aryadi mengatakan, sejak satu tahun terakhir harga saham yang

betah berada di level Rp50 sulit untuk dijual karena tidak ada yang berminat untuk membeli saham Bank Banten.

“Sahamnya tidak mau naik, mau cut loss (penjualan dengan kerugian penurunan saham) pun sudah tidak bisa,” ucap Fachrul.

Terus Dukung Pertumbuhan Ekonomi Banten, PLN Sambung 58 Juta VA Listrik untuk Pelanggan Tegangan Menengah

Sementara itu, Kepala BEI Banten Fadly Fatah yang menanggapi hal tersebut menjelaskan,

harga saham perusahaan yang berada di bawah Rp50 menandakan banyak investor yang menjual saham

perusahaan tersebut, karena tidak relevan dengan analisis teknikal maupun fundamental.

“Artinya banyak yang menjual saham ini, karena para investor punya penilaian terkait teknikal dan fundamental perusahaan,” kata Fadly.

Jalan Komplek Untirta Kota Serang Terendam Banjir

Dikonfirmasi secara terpisah, Komisaris Bank Banten Virgojanti menjelaskan, dengan adanya penurunan harga

saham yang terjadi secara signifikan, pihaknya berupaya untuk melakukan perbaikan kinerja keuangan perusahaan.

“Manajemen Bank Banten sedari awal berkomitmen penuh melakukan pembenahan di dalam dan luar,

sebagai salah satu strategi untuk membangun citra yang lebih baik dalam kerangka program penyehatan dan perbaikan kinerja kuangan perusahaan,” kata Virgo.

Napi Lapas Tangerang Kendalikan Jaringan Narkoba di Banten

Terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Bina Bangsa AR Chaerudin memperkirakan akan makin sulit bagi Pj

Gubernur Banten Al Muktabar untuk meyakinkan kepada publik bahwa Bank Banten baik-baik saja, setelah nilai saham anjlok di angka Rp31 per lembar sahamnya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan Al Muktabar agar kabupaten kota mau memindahkan RKUD mereka dari Bank BJB ke Bank Banten dengan iming-iming saham gratis yang tidak seberapa itu akan berakhir sia-sia.

Untuk itu, Chaerudin menyarankan agar Pemprov Banten fokus mendorong agar manajemen Bank Banten memperbaiki kinerja mereka agar dapat terus tumbuh dan dipercaya oleh publik.

Jalan Bebojong Kasemen Kota Serang Rusak

Sebab hanya dengan cara itu pula maka pemerintah kabupaten kota di Provinsi Banten akan percaya pada Bank Banten dan pada akhirnya membuka peluang kerja sama,

termasuk bisa jadi ke depan akan membuka peluang perpindahan RKUD milik pemerintah kabupaten kota dari BJB ke Bank Banten.

“Sebaiknya yang menjadi fokus adalah bagaimana Bank Banten dapat meningkatkan kesehatannya terlebih dahulu, dan yang lebih penting adalah bagaimana agar usaha tersebut dapat dipercaya,

karena dengan kepercayaan akan membangun pasar/ peluang yang lebih terbuka, termasuk kerja sama dengan pemerintah kabupaten/ kota dalam hal pengelolaan keuangannya,” ujarnya.

Al Muktabar, Kajati, Kapolda Banten dan Forkopimda Banten Pantau TPS

Chaerudin meyakini sesuatu yang dipaksakan akan berakibat tidak baik. Hal ini sama dengan yang dilakukan Al

Muktabar selama ini yaitu menawarkan pemerintah kabupaten kota untuk mau bergabung dengan Bank Banten yang jelas-jelas merupakan bank yang belum sehat. Hal itu juga dia sebut sebagai keegoan yang dipaksakan.

“Jika hal ini dipaksakan dengan menawarkan saham kepada pemkab/ pemkot tsb, apa nanti tidak akan

bermasalah dengan rencana dan realisasi APBD masing-masing, terutama mengganggu program-program utamanya.

Pengendara Motor Tak Gunakan Helm Berbahaya

Sebaiknya dalam hal kesehatan bisnis, ya dengan standar-standar bisnis. Bukan diatasi dengan seperti politis pada kekuasaan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah tanpa mengindahkan profesionalitas bisnis,” lanjutnya.

Berbeda dengan Chaerudin, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Banten Muhsinin mengaku masih optimistis pada kinerja Bank Banten.

Menurutnya, fluktuasi nilai saham adalah hal yang bisa dalam sebuah bursa. Namun dia yakin Bank Banten bisa memperbaiki kinerjanya ke depan.

“Bank Banten kan menggunakan uang masyarakat dari APBD Provinsi Banten. Insya Allah ke depan akan maju,” katanya.

Pengendara Roda Dua Menerobos Hujan Deras Dengan Gunakan Jas Hujan

Muhsinin mengatakan, saat ini Bank Banten hanya harus memenuhi modal inti sebanyak Rp3 triliun. Rencananya, Bank Banten akan kerja sama dengan Bank Jatim untuk memenuhi modal inti sebanyak Rp3 triliun

Muhsinin mengaku akan mengawasi perjalanan Bank Banten. Dia menilai jajaran Bank Banten yang baru, sudah lebih baik daripada sebelumnya. “Kita akan kontrol,” ujarnya. (raden/tohir)

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 

Related Articles

Back to top button