BANTENRAYA.CO.ID – Kira-kira pada 12 September memperingati hari apa ya?
Ternyata pada 12 September ada peringatan terkait Tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada 1984.
Tragedi Tanjung Priok 1984 ini menjadi sebuah sejarah kelam bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Contoh Rangkaian Susunan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat dan Lengkap Tahun 2023
Artikel ini akan membahas secara sederhana sejarah Tragedi Tanjung Priok 1984.
Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, pada 1984, Indonesia menjadi saksi dari salah satu peristiwa tergelap dalam sejarahnya, yang dikenal sebagai Tragedi Tanjung Priok.
Peristiwa ini merupakan salah satu contoh yang paling mencolok dari pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis di Indonesia pada era Orde Baru.
Tragedi Tanjung Priok menyisakan luka mendalam dan menjadi pengingat penting akan pentingnya menjaga hak-hak asasi manusia.
Pada tanggal 12 September 1984, sebuah demonstrasi berlangsung di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Demonstrasi ini dihadiri oleh sekelompok warga yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan politik.
Mereka menyuarakan berbagai tuntutan, termasuk tuntutan untuk hak-hak sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik.
Sayangnya, demonstrasi tersebut berakhir dengan kekerasan yang mengerikan.
Pasukan keamanan menyerbu massa demonstran dengan kekerasan yang tak terlupakan.
Terjadi penganiayaan, penahanan sewenang-wenang, dan penembakan.
Akibatnya, puluhan bahkan ratusan orang tewas, dengan sebagian besar korban adalah warga sipil yang tidak bersenjata.
Tragedi Tanjung Priok menciptakan dampak yang luar biasa di Indonesia.
BACA JUGA: Cerita Asli 3 Pilot yang Terdampar di Pulau Kanibal, Semua Karena Durian, Viral di TikTok!
Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka dalam peristiwa ini, dan trauma mendalam masih dirasakan oleh korban dan keluarga mereka.
Peristiwa ini juga menciptakan ketakutan dalam masyarakat dan menyisakan bekas yang dalam dalam ingatan kolektif.
Respons pemerintah terhadap tragedi ini adalah penyelidikan yang sangat terbatas, dan banyak korban yang tidak pernah mendapatkan keadilan.
BACA JUGA: Ketua DPRD Cilegon Isro Miraj: Rayakan Hari Besar Dengan Masyarakat
Masalah pelanggaran hak asasi manusia ini menjadi isu sensitif selama bertahun-tahun, dan akses ke informasi dan dokumentasi peristiwa ini terbatas.
Sementara itu, Tragedi Tanjung Priok adalah peringatan bahwa penegakan hak asasi manusia, keadilan, dan akuntabilitas adalah elemen kunci dalam pembentukan masyarakat yang adil dan beradab.
Meskipun peristiwa ini terjadi beberapa dekade yang lalu, penting bagi masyarakat Indonesia dan komunitas internasional untuk terus mengingat dan memahami betapa pentingnya menjaga hak-hak asasi manusia dalam semua konteks.
Pengungkapan yang lebih besar tentang peristiwa ini, upaya penelitian, dan upaya mendorong rekonsiliasi adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa tragedi Tanjung Priok tidak terlupakan dan agar penghormatan terhadap hak asasi manusia tetap menjadi fokus yang penting dalam pembangunan masa depan Indonesia.***