BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 37 persen atau 370 ribu pemudik dari Pulau Sumatera belum kembali ke Pulau Jawa hingga H-7 Lebaran Idul Fitri, Senin (7 April 2025).
Berdasarkan data dari Posko Rekapitulasi Data Produksi Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak PT ASDP Indonesia Ferry memperlihatkan,
total orang dalam arus balik mudik Lebaran dari H+1 pada 1 April 2025 sampai H+6 pada 6 April 2025 mencapai 612.774 orang, dengan rincian pejalan kaki mencapai 60.079 orang dan dalam kendaraan mencapai 552.695.
Sementara data pemudik dari H-10 pada 21 Maret 2025 sampai hari H pada 31 Maret 2025 total keseluruhan pemudik mencapai 983.082 orang, dengan rincian pejalan kaki 72.349 orang dan dalam kendaraan mencapai 910.733 orang.
Libur Lebaran: Jalur Anyer Padat, Polda Banten Terapkan Sistem One Way
Masih ada selisih selisih 370.308 orang pemudik atau 37 persen yang belum kembali dari Sumatera ke Jawa dibandingkan pemudik sebesar 983.082 orang dengan yang kembali hanya 612.774 orang.
Sementara untuk kendaraan total yang ada dalam arus balik mudik Lebaran yakni sebanyak 158.729 unit dengan rincian roda 2 sebanyak 69.083 unit, roda 4 sebanyak 81.482 unit, bus sebanyak 3.114 unit dan truk 5.050 unit.
Pada saat arus mudik sendiri dari Jawa ke Sumatera ada sebanyak 234.044 unit dengan rincian kendaraan roda 2 sebanyak 109.384 unit, kendaraan roda 4 sebanyak 95.147 unit, bus sebanyak 6.198 unit dan truk sebanyak 23.315 unit.
Artinya, masih ada sebanyak 32 persen unit kendaraan atau sebanyak 75.315 unit yang belum kembali ke Jaw jika dibandingkan arus mudik sebanyak 234.044 unit dikurangi arus balik sebanyak 158.729 unit.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo menjelaskan, optimisme sisa arus balik akan terkendali hingga kemarin Senin (7 April 2025) dan seterusnya sampai H+10 nanti.
“Kami berharap para pemudik arus balik tetap menjaga stamina kesehatan dan juga kendaraan yang digunakan, mematuhi aturan petugas di pelabuhan dan kapal, sehingga perjalanan balik berjalan lancar, aman, nyaman hingga seluruh pemudik tiba dengan selamat,” katanya.
Dalam proses pelayanan sendiri, jelas Heru, memastikan bahwa operasional penyeberangan arus balik Lebaran 2025 di lintasan utama Bakauheni–Merak berjalan lancar dan kondusif dimana puncak arus balik terjadi.
Bahkan, dengan skema penerapan skema tiba-bongkar-berangkat (TBB) terbukti mempercepat rotasi kapal dan meminimalisir penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Walikota Cilegon Terima Silaturahmi Wartawan, Nyatakan Siap Transparan dan Gali Potensi Kerjasama
“Sejak Sabtu malam hingga dini hari (kemarin), kami telah mengaktifkan tambahan kapasitas TBB secara intensif.
Kapal yang tiba di Merak langsung melakukan bongkar muatan dan segera kembali ke Bakauheni tanpa muat ulang. Ini membuat arus kendaraan jauh lebih cepat mengalir,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi menjelaskan, masih ada potensi lonjakan pemudik dari Sumatera ke Jawa pada beberapa hari kedepan.
Hal itu juga membuat para personil kepolisian serta koordinasi semua pihak terus dilakukan.
Wagub Banten Dimyati Natakusumah Ajak Pelaku Usaha Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
“Masih ada sekitar 34 persen pemudik belum kembali ke Pulau Jawa dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera juga dalam kondisi ramai lancar karena puncak arus balik sudah terjadi pada Jumat hingga Minggu kemarin.
Kita masih tetap melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan pergerakan kendaraan yang datang dari Pulau Sumatera menuju ke Pulau Jawa dan juga sebaliknya dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera,” ucapnya.
Mawardi menyampaikan, untuk kendaraan yang menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak juga terlihat ramai lancar. “Masih ramai lancar. Namun kondisinya tetap diantisipasi seandainya nanti ada lonjakan arus balik,” jelasnya.
Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi mengungkapkan, konsep TBB menjadi hal yang efektif dalam kelancaran arus balik mudik lebaran 2025.
Walikota Cilegon Terima Silaturahmi Wartawan, Nyatakan Siap Transparan dan Gali Potensi Kerjasama
“Konsep TBB ini seperti one way di jalan tol, namun diterapkan dalam sistem penyeberangan. Ini sangat efektif dalam mengurai antrean dan mempercepat proses bongkar muat kapal,” ungkapnya.
Dusy menambahkan, pihaknya juga terus menekankan kepada ASDP untuk terus mengutamakan keselamatan dan pelayanan yang cepat kepada pemudik, sehingga tidak terlalu lama di pelabuhan.
“Kita harus memastikan bahwa para pemudik benar-benar tiba dengan selamat dan tidak tertahan terlalu lama di pelabuhan. TBB adalah inovasi yang layak terus dikembangkan ke depan,” ujarnya. (uri)