BANTENRAYA.CO.ID – Guru honorer di Bogor, Reza Ernanda, batal dipecat usai kabar pemberhentiaannya menjadi viral di media sosial.
Reza Ernanda adalah salah satu guru honorer di SDN 1 Cibeureum, Kota Bogor. Ia dipecat oleh kepala sekolahnya karena membongkar aksi pungutan liar (pungli) saat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2023.
Dalam surat pemberitahuan pemberhentian Reza mulai Rabu, 13 September 2023, ia dipecat karena alasan berikut:
1. Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara Kepala Sekolah dengan guru-guru.
2. Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah).
BACA JUGA: Lirik Lagu Berchandya Rizky Febian, Diciptakan Spontan hingga Serius Jadi Single Terbaru
Usai surat pemberhentian yang dibuat secara tiba-tiba, para siswa dan wali murid menggelar aksi demo di SDN 1 Cibeureum pada Senin, 13 September 2023.
Mereka tidak terima bahwa guru favoritnya diberhentikan secara tiba-tiba dengan alasan yang tidak jelas dan berdasar.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menindaklanjuti persoalan pemecatan guru honorer secara sepihak oleh Kepala SDN Cibeureum 1 Bogor.
Ia mendatangi sekolah lalu membatalkan pemecatan guru tersebut. Pembatalan tersebut disambut haru oleh ratusan siswa dan wali murid.
Dalam rekaman video yang diunggah akun TikTok resmi wali kota Bogor @bimaarya.activity itu menunjukkan proses penindaklanjuti kasus guru honorer tersebut.
Ia mendatangi Reza yang sedang berada di ruangan kelas dan bertanya terkait apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mendapat informasi, ia langsung mendatangi ruangan kepala sekolah.
Keputusan akhir dari kedatangannya itu, Bima memberhentikan kepala sekolah dan membatalkan pemecatan Reza. Ia mengatakan bahwa akan melindungi pelapor dari kasus pungli tersebut.
Atas keputusan itu, Reza menangis haru bersama guru-guru lainnya. Ia juga disambut hangat dengan pelukan oleh ratusan siswa dan wali murid yang menunggu di lapangan sekolah.
Ratusan siswa SDN 1 Cibereum senang akhirnya guru favorit mereka tidak jadi berhenti mengajar di sekolahnya.***