BANTENRAYA.CO.ID – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) periode 2009-2014, Karen Agustiawan, ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG).
Profil Karen Agustiawan semakin dicari setelah dirinya kembali terjerat kasus korupsi dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembertantasan Tindah Pidana Korupsi.
Karen Agustiawan kini tengah menjalani penahanan selama 20 hari hingga 8 Oktober 2023 di Rutan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa, 19 September 2023.
Pada 2012, PT Pertamina memiliki rencana pengadaan LNG di Indonesia sebagai upaya mengatasi defisit gas.
BACA JUGA: Dalam Perayaan HAORNAS 2023, Bupati Zaki: Lanjutkan Tongkat Estafet Olahraga Di Kabupaten Tangerang
Sebagai Dirut PT Pertamina periode 2009-2014, Karen mengusulkan kerja sama dengan produsen dan supplier LNG luar negeri seperti Corpus Chirsti Liquefaxcition (CCL) dan perusahaan LLC dari Amerika Serikat.
Karen diduga mengambil keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangkan dan melaporkan pada Dewan Komisaris PT Pertamina Persero.
Atas keputusannya tersebut, kerugian keuangan negara yang ditimbulkan sebesar USD 140 juta atau setara dengan Rp2.1 triliun.
Sebelum kasus korupsi yang menjerat namanya, Karen juga pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi investasi blok Basker Manta Gummy (BMG) di Australia pada 2019.
BACA JUGA: Kecanduan Judi Online, Seorang Ibu Rumah Tangga Bobol Kredit Sebesar Rp800 Juta dari KTP Tetangga
Namun dirinya dinyatakan bebas oleh Mahkamah Agung (MA) pada Maret 2020 setelah mendekam dipenjara selama kurun waktu 1 tahun 5 bulan.
Siapa sebenarnya Karen Agustiawan sebelum dikenal sebagai Dirut PT Pertamina periode 2009-2014?
Profil Karen Agustiawan
Pemilik nama lengkap Galaila Karen Kardinah itu lahir di Bandung, 19 Oktober 1958. Ia lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1983 setelah menempuh pendidikan tinggi di jurusan Teknik Fisika.
Berikut daftat perjalanan karir Karen hingga menjadi Dirut PT Pertamina:
- 1984 – 1986: Analis dan programmer pemetaan sistem eksplorasi di Mobil Oil Indonesia;
- 1987-1988: Terlibat proyek Seismik Rokan di Sumatera Utara dan Madura sebagai bagian dari seismic processor and quality controller di Mobil Oil Indonesia;
- 1989-1992: Seismic processor dan seismic interpreter di kantor pusat Mobil Oil Dallas, Texas, Amerika Serikat;
- 1992-1996: Pimpinan proyek eksplorasi di Mobil Oil Indonesia;
- 1998: Manajer produk G&G dan penerapan manajemen data di CGG Petrosystem Indonesia;
- 1999-2000: Spesialis pengembangan pasar dan integrated information management dan business development manager untuk Landmark Concurrent Solusi Indonesia;
- 2002-2006: Commercial manager for consulting and project management di Halliburton Indonesia;
- Desember 2006: Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero);
- 2008-2009: Direktur Hulu PT Pertamina (Persero);
- 2009-2015: Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Karir gemilangnya it, Karen pernah masuk majalah Forbes sebagai 50 wanita pelaku bisnis terkuat se-Asia.***