Bantenraya.co.id- Ada yang beda dari Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Banten tahun ini.
Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten memperbolehkan kafilah dari kabupaten kota untuk mengambil peserta dari luar Banten
Padahal, kebijakan ini mendapatkan protes dari sejumlah kaflah, salah satunya dari kafilah Kota Cilegon.
Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten Soleh Hidayat mengatakan, boleh saja kabupaten kota mengambil peserta
PDIP Tak Gentar Hadapi Koalisi Gemuk Andra-Dimyati
MTQ dari luar Banten, atau bisa dikenal dengan istilah naturalisasi dalam permainan sepak bola.
Asalkan peserta cabutan dari luar Banten ini sudah tinggal selama minimal 6 bulan di Provinsi Banten.
“Sepanjang sudah 6 bulan tinggal di Banten, boleh saja ambil dari luar,” kata Soleh, Rabu (24 Juli 2024).
Meski demikian, kata Soleh, ke depan pihaknya akan berupaya agar secara sedikit demi sedikit mengurangi pemain cabutan dari luar Banten ini.
Potret Sekolah Swasta Yang Tutup Akibat Sistem Zonasi PPDB di Kota Serang
Dengan cara ini diharapkan nantinya para peserta MTQ merupakan putra-putri terbaik warga Banten sendiri.
Bukan warga luar Banten yang diklaim dan menjadi peserta mewakili wilayah kabupaten/kota di Provinsi Banten.
“Ke depan kita ingin putra putri Banten seperti yang dilakukan Cilegon, Lebak, itu betul-betul dari lokal,” katanya.
Dengan cara ini maka akan muncul qori qoriah nasional bahkan internasional seperti yang sebelumnya pernah dimiliki oleh Provinsi Banten.
Sawah di Kota Serang Seperti Pantai Akibat Terendam Banjir
Begitu juga dengan cabang lomba yang lain di ajang MTQ.
Sesuai data panitia, MTQ XXI tingkat Provinsi Banten tahun 2024 ini akan diikuti oleh 506 peserta yang sudah lolos verifikasi.
Mereka akan mengikuti 14 cabang atau golongan lomba.
Di antaranya adalah, cabang Seni Baca Al Quran atau Qira’at Sab’ah Mujawwad, Qira’at Al Quran/ Qira’at Sab’ah
Sampah Liar Numpuk di Badamusalam Sawah Luhur Kasemen Kota Serang
Murattal, Hafalan Al Quran, Tafsir Al Quran, Syarh Al Quran, Fahm Al Quran, Kaligrafi, dan lain-lain.
Dihubungi terpisah, official kafilah asal Kota Cilegon Oman menyatakan, ada indikasi dan dugaan 11 kafilah cabutan asal Kota Tangsel yang sebenarnya tidak sesuai aturan.
“Mestinya KTP itu batasnya Januari, harus memiliki KTP setempat. Ada 11 itu (pemain cabutan) dari Jawa Barat masuk khalifah Kota Tangsel diambil.
Namun, karena ada dugaan lobi dan lainnya akhirnya tetap diterima panitia MTQ,” jelasnya, Rabu (24 Juli 2024).
Jelang Idul Adha, Harga Beras Naik, Elpiji Langka
Disisi lain, Oman menyatakan, panitia terlalu longgar dalam menerapkan aturan, sehingga hal itu tentu saja tidak adil bagi kafilah kabupaten kota lainnya yang murni memakai pemain lokal.
“Ini tentu ada ketidakadilan, seharusnya ditolak, tapi malah diterima usai adanya lobi dan lainnya. Meski tentu saya tidak heran dengan kondisi itu,” ucapnya.
Banyaknya kafilah dari luar daerah, papar Oman, adalah karena adanya target dari Lembaga Pembinaan Tilawatil
Quran (LPTQ) Provinsi Banten yang ingin mencapai prestasi di MTQ nasional, sehingga memakai jalan pintas.
BPJS Ketenagakerjaan Hilangkan Batasan Antrean
“Ini kan kalau sudah ikut biasanya sepaket, yang juara itu akan ikut Banten di MTQ nasional,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua LPTQ Kota Cilegon Hayani menyatakan, akan banyak peserta atau kafilah cabutan di MTQ XXI Banten saat ini.
Dimana, itu akan menyulitkan kafilah lokal dalam persaingan juara.
“Tahun ini Panitia tidak menerapkan KTP asal Banten. Artinya bakal banyak pemain (peserta) naturalisasi dan kafilah Kota Cilegon (asli lokal) akan berat berkompetisinya,” jelasnya.
Air Minum Ci Legon Jadi Kebanggaan Warga Kota Cilegon
Hayani menyebutkan, alasan diperbolehkannya kafilah dari berbagai daerah berkompetisi tersebut karena LPTQ Provinsi Banten menargetkan dalam MTQ nasional meraih prestasi terbaik.
“Jadi diikat dari awal para kafilah ini. Karena LPTQ Provinsi Banten mengejar target prestasi di MTQ Nasional,” paparnya. (tohir/uri)