PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta tak menampik kondisi Sub Terminal Cadasari yang terbengkalai.
Bahkan Fahmi setuju jika ada yang menyebut Terminal Cadasari memiliki kondisi yang horor karena kurangnya perawatan dan minim fasilitas.
“Bukan horor saja, mubazir saya kira, mubazirlah. Nah itu pekerjaan rumah kami, khususnya saya tentunya selaku Sekda,” kata Fahmi, akhir pekan kemarin.
Sampah Liar Numpuk dan Bau Busuk di Jalan Kampung Baru Cipocok Jaya Kota Serang
Selain itu, Fahmi juga turut membenarkan terkait posisi dari Sub Terminal Cadasari yang jauh dari kata strategis. Kondisinya yang sedikit masuk ke dalam, tentu membuat para sopir angkutan malas jika harus memasuki area terminal. Meski begitu, hal tersebut tentunya bukan sesuatu yang bisa diubah.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan ialah memaksimalkan kembali fungsinya apapun caranya.
“Kalau kita bicara letak dan geografisnya atau strategisnya gitu ya, memang sedikit menjadi kendala. Itukan turun terus belok. Akhirnya kan yang namanya subterminal idealnya di pinggir jalan tuh, sehingga memudahkan mereka untuk masuk dan keluar,” ujarnya.
Pertalite di SPBU Jalan Raya Ciruas Walantaka Kosong
Fahmi juga mengaku bahwa dirinya sudah sering mendapatkan arahan dari Bupati Pandeglang, Irna Narulita, untuk memaksimalkan aset-aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.
“Bupati sudah bilang, coba manfaatkan aset-aset yang kita punya tapi belum maksimal,” tuturnya.
Meski sudah mendapatkan arahan, namun Fahmi sendiri mengaku belum mengetahui cara kembali memaksimalkan Sub Terminal Cadasari.
Tiang Berdiri Ditengah Jalan Syech Nawawi Albantani Meski Tak Berfungsi
Ia baru akan merapatkan bagaimana tindak lanjut terkait pengelolaan terminal tersebut. “Terkait selanjutnya terminal ini mungkin kita akan rapat dulu,” imbuhnya.
Ia menerangkan, pihaknya juga membuka peluang untuk pihak ketiga yang ingin mengambil alih pengelolaan terminal tersebut. Namun, tentu menunggu hasil rapat yang direncanakan akan digelar pekan ini.
Bahkan, ia juga menegaskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait (Dishub Pandeglang), jika memang tidak mampu memaksimalkan terminal tersebut, alangkah lebih baiknya jika diserahkan kepada pihak ketiga.
Wali Kota Helldy Minta ASN Aktif Sampaikan Program Pemkot Cilegon ke Masyarakat
“Kalau kita tidak mampu ya sudah, pihak ketigakan aja. Dikelolanya oleh OPD sendiri saja gak sanggup, untuk memelihara gak sanggup, untuk mengelola gak sanggup, banyak perasaan karunya kalo OPD itu. Tapi kalo pihak ketiga kan enggak, dia bisnis kan?,” imbuhnya.
Sebelumnya, salah satu petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pandeglang yang dijumpai di Sub Terminal Cadasari, Maman Nurzaman juga mengungkapkan terkait keluhan para sopir angkot ketika dipaksa untuk memasuki area terminal, yakni kondisi infrastruktur yang rusak.
“Para sopir malas ke sini karena akses jalan masuknya agak rusak. Kedua, mereka bilang, Pak, ke sini cuma muter aja ya, ya gimana lagi keadaannya begini kan sepi,” kata Maman.
Komitmen Transparansi Keuangan Daerah, Pemkot Cilegon Fokus Tingkatkan Efisiensi Belanja
Menurutnya, ketika terminal ini dalam keadaan normal, perhari ada sekitar 60 kendaraan yang memasuki area tersebut. Meski begitu, Maman menerangkan bahwa kondisi terminal Cadasari saat ini hanya sekedar sepi dan bukan terbengkalai. “Ya, kalau sekarang enggak ada. Kondisinya seperti ini (sepi),” imbuhnya.
Kepala Dishub Kabupaten Pandeglang, Rudiyanto, tak menampik kondisi Terminal Cadasari yang saat ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Meski begitu, pihaknya berencana untuk mereaktivasi terminal tersebut dalam waktu dekat.
“Nanti perkembangannya kita nunggu ada celah nanti, sebab itu udah koordinasi hasil rapat dengan kementerian sifatnya akan ada trayek baru. Trayek dari arah Petir-Pandeglang menuju Jalan Raya Rego sehingga terminal hidup nanti,” kata Rudiyanto.(aldi/muhaemin)