Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bocah 5 Tahun

KASUS PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN BOCAH 5 TAHUN
KASUS PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN BOCAH 5 TAHUN

Bantenraya.co.id– Biadab (tak punya adab). Satu kata itu sejatinya pantas disematkan kepada pelaku pembunuh APH, bocah berusia 5 tahun, warga Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.

APH yang dilaporkan hilang pada Selasa (17 september 2024), ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan, di Pantai Batu Goong, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Kamis (19 september 2024) sekitar pukul 05.40.

Saat pertama kali ditemukan oleh warga, jasad APH tersangkut di antara bebatuan di area pantai, dengan mengenakan baju dan celana panjang berwarna biru bertuliskan little point.

Bacaan Lainnya

Terdapat luka lebam pada bagian tangan, dada, dan kepala korban, yang diduga kuat akibat kekerasan. Wajah mungil APH tertutup oleh lakban berwarna hitam dengan rapat.

Trotoar Jalan Raya Serang-Cilegon Rusak

APH diduga kuat dibunuh oleh pelaku yang menculiknya saat berada di dalam rumah.

Ketua Balawista Kabupaten Lebak, Erwin Komara Sukma mengatakan, jenazah APH pertama kali ditemukan oleh para pencari pasir, sekitar pukul 05.40.

“Kondisi mayat anak itu tertutup lakban, ditemukan dalam kondisi tergeletak,” kata Erwin kepada Banten Raya.

Kanit Krimum Satreskrim Polres Lebak Ipda Sutrisno membenarkan bahwa jasad yang ditemukan oleh warga Cihara merupakan gadis berusia 5

tahun berinisial APH, warga Kota Cilegon yang dilaporkan hilang. APH terakhir kali diketahui sedang bermain handphone di rumahnya.

Airin Soroti Pentingnya Sinergi Pemprov dengan Kabupaten Kota

“Iya sebelumnya kan ada berita laporan anak hilang di Cilegon pada 17 September 2024 kemarin,” katanya.

Sutrisno menerangkan, kasus dugaan pembunuhan dan penculikan anak ini masih dalam proses penyelidikan polisi. Selain Polres Lebak,

Polres Cilegon dan Polda Banten juga turut membantu untuk bisa mengungkap kasus tersebut.

“Kita (Polres Lebak) lagi kerja sama juga dari Polda dari Polres Cilegon. Semuanya lagi melakukan penyelidikan terkait kasus ini,” terangnya.

Keramik Jalur Pedestarian Alun-Alun Timur Kota Serang Pecah

Sutrisno menerangkan bahwa pihaknya saat ini belum bisa menjelaskan bagaimana jasad tersebut bisa ditemukan di Kabupaten Lebak.

Pihaknya masih memintai keterangan dari saksi-saksi terkait penemuan jasad tersebut.

“Sekarang masih minta keterangan saksi-saksi terkait penemuan mayat itu, tapi saksi di Cilegon kita belum.

Keterangan-keterangan yang ada juga kan masih simpang siur, saya juga belum ngobrol sama orang tua korban,” ujar Sutrisno.

Romli Ardie Targetkan UPG Jadi Kampus Unggul di Banten

Disinggung soal luka lebam dan lakban yang terlilit di wajah jasad APH, Sutrisno masih bungkam.

Ia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang kini tengah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Serang.

“Hasil autopsi belum tau kapan keluar, biasanya bisa sampai seminggu, paling lama seminggu.

Apakah ini motifnya penculikan, atau pembunuhan, atau motif dendam atau bagaimana belum bisa disimpulkan.

Buruh Dukung Andika-Nanang, PKS Deklarasikan Zakiyah-Najib

Pelaku juga belum ada, mungkin kalau pelaku sudah ada (tertangkap) kita bisa tergambar jelas nih motifnya seperti apa,” katanya.

Diketahui, APH merupakan anak dari AP yang merupakan Manajer Es Kristal yang lokasinya tidak jauh dari rumah kontrakannya.

Sedangkan ibunya, AM, adalah ibu rumah tangga. Menurut keterangan para tetangga korban, korban APH diduga diculik dari dalam rumah kontrakannya di Jalan Kamboja, BBS III, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon.

Arif, tetangga korban mengungkapkan, penculikan terjadi saat siang hari, dimana hanya ada APH sendiri di dalam rumah, karena ibunya sedang menjemput suaminya untuk makan siang di rumah.

Kakek Sanusi Hidup Sebatang Kara dan Tinggal di Gubuk Reyot

“Korban itu di rumah sendiri, karena ibunya menjemput ke tempat kerja ayahnya. Situasi juga sepi karena siang hari.

Petukang yang lagi mengerjakan pembangunan rumah depan kontrakan juga istirahat, biasanya ramai,” kata Arif saat ditemui di rumah duka.

Arif mengungkapkan, tidak ada yang mengetahui kejadian hilangnya APH. Sebab, istrinya sendiri yang bersebelahan dengan kontrakan korban tidak mengetahui.

“Tidak ada suara jeritan dan lainnya. Istri saya ada di rumah karena sakit. Tapi tidak ada suara sama sekali.

Hari Ini Pendaftaran Cagub dan Cawagub Dibuka

Terus tidak ada barang yang berantakan, harta benda dan uang yang hilang di rumah itu. Hanya korban saja dan HP-nya (yang dibawa),” jelasnya.

Arif menyatakan, proses pencarian APH sudah dilakukan sejak hilang dari rumahnya. Bahkan, informasi APH hilang disertai foto juga menghiasi media sosial dan media massa Kota Cilegon.

Saat hilang, APH mengenakan baju dan celana setelan warna biru muda. “Sudah dilaporkan (ke polisi) dan dinyatakan hilang. Sempat ditemukan sinyal HP-nya di sekitar Kecamatan Jombang,” jelasnya.

Arif bercerita, sebelum APH hilang, dirinya mendengar cerita dari ibu korban soal adanya ancaman lewat pesan Whats App dari orang.

Pawai Budaya di Kota Serang

Pesan singkat berupa ancaman itu diperlihatkan ibu korban dalam bentuk kertas yang diprint alias dicetak.

“Pernah dilihatin (perlihatkan) printnya (salinan) ada ancaman. Kalau kalimatnya kurang jelas sih.

Tapi itu disimpan (buat bukti) sama ibunya (orangtua korban). Tapi itu diperlihatkan sebelum si anak hilang,” ujarnya.

Arif menyatakan, ibu korban memang suka meninjamkan uang kepada orang lain.

Lima Pejabat Utama Polda Diganti

Namun, ia tidak bisa memastikan apakah peristiwa itu terkait hutang piutang atau tidak.

Arif menyatakan, korban sendiri merupakan anak yang pintar.

Ia juga tidak gampang dipengaruhi apalagi dengan orang yang tidak dikenal. “Pintar anaknya, ceria,” ucapnya.

Sementara itu, tetangga lainnya Reni menyampaikan, dua bulan sebelumnya sempat terjadi cekcok antara orangtua korban dan dua orang yang datang ke kontrakan.

79 Bocah Sukadiri Kota Serang Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 79 Meter

Namun, ia tidak bisa memastikan dan mengenal orang tersebut.

“Pernah ada dua orang ke sini marah-marah dan sempat cekcok. Itu dua bulan yang lalu lah,” ujarnya.

Reni menyampaikan, kondisi ibu korban sendiri saat ini sedang berada di RS Kurnia karena melahirkan anak ke dua.

“Ibunya di RS Kurnia melahirkan,” ucapnya.

Si Benteng Sudah Layani 47.597 Penumpang

Sumber lain di lapangan yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, orang yang menculik dan diduga melakukan pembunuhan korban sepertinya bukan orang lain dan mengenal orangtua korban.

Pelaku sepertinya sudah tahu betul soal situasi sepi saat siang hari di kontrakan korban.

“Dugaanya bukan orang jauh. Pasti yang tahu situasi dan kondisi di sini. Soalnya tahu betul situasinya kalau siang sepi.

Ibunya biasa keluar ke tempat ayahnya. Terus di depan petukang yang membuat rumah juga sedang istirahat,” ujarnya.

Pembukaan Jalan TMMD Cikumbueun Capai 65 Persen

Sementara itu, Lurah Ciwedus Suherman menyampaikan, pihaknya bersama dengan kepolisian masih mencari CCTV saat kejadian hilangnya APH.

CCTV dibutuhkan untuk memastikan siapa yang menculik dan diduga membunuh APH.

“Semua CCTV milik warga kami minta dan dilakukan pengecekan. Warga juga was-was dan ingin tahu. Semoga bisa ada wajah pelaku yang tetangkap kamera,” jelasnya.

Terpisah, Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan Polres Lebak.

Jalan Masuk Perumahan Atlet Angkat Besi Peraih Emas Olimpiade Paris 2024 Rizky Juliansyah Rusak

“Masih kita laksanakan pemeriksaan dengan Polres Lebak,” tegasnya. Indra mengaku belum bisa menyimpulkan hal tersebut merupakan pembunuhan atau bukan.

“Nanti kalau ada perkembangan kami informasikan,” ujarnya.

Kabis Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, kasus dugaan penculikan dan pembunuhan anak tersebut untuk sementara ditangani Polres Lebak, sebab korban ditemukan di wilayah hukum Polres Lebak.

“Ditangani Polres Lebak, iya (hingga pelaku ditangkap),” kata Didik. (aldi/uri/adel)

Pos terkait