BANTENRAYA.CO.ID – Calon Walikota Serang nomor urut 1, Ratu Ria Maryana bakal meluncurkan program mental health atau kesehatan mental bagi warga Kota Serang.
Program kesehatan mental sangat penting untuk menciptakan mental baja, karena untuk menanggulangi mental warga Kota Serang, terutama anak-anak korban bully.
Rencana program kesehatan mental ini disampaikan Ratu Ria Maryana usai menjadi narasumber acara project officer public hearing bersama calon Walikota dan Wakil Walikota Serang periode 2024-2029 yang digelar di Food Gama, Kota Serang, Kamis 31 Oktober 2024.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Serang atau Hamas, sekaligus dalam rangka Milad ke-24 Hamas.
Ratu Ria Maryana mengatakan, program kesehatan mental rencananya akan dilakukan di tiap Puskesmas.
“Kesehatan mental kita ada programnya. Jadi kita akan membuat program mental health di tiap-tiap puskesmas,” ujar Ria, kepada Bantenraya.co.id.
Ia menjelaskan, di tiap Puskesmas nantinya ada dilengkapi oleh tenaga ahli psikolog, sehingga diharapkan bisa mensosialisasikan, mencegah, atau menanggulangi segala hal problem yang ada di masyarakat terutama anak-anak.
“Karena di kita ada banyak isu bullying, di setiap sekolah. Sampai pindah sekolah, nggak mau sekolah dan itu benar-benar harus ditanggulangi, karena apa mental sebuah anak itu sangat benar-benar penting,” jelasnya.
Ia menerangkan, kesehatan mental harus dimiliki oleh setiap anak, sehingga nanti anak menjadi tumbuh besar secara fisik, tapi juga secara pengetahuan.
“Kita harus menciptakan mental yang kuat bagi anak kita, sehingga nanti mereka tumbuh besar itu bisa berkembang, dan bisa benar-benar memberikan namanya pemuda-pemudi ini bagian penerus bangsa kita,” terang Ria.
Ria mengaku pihaknya sangat berkomitmen untuk menjaga kesehatan mental masyarakat Kota Serang.
“Jadi makanya saya benar-benar berkomitmen memberikan ada program mental health di tiap-tiap kecamatan. Puskesmas,” tegas dia.
Ria menambahkan, program kesehatan mental tidak hanya untuk pelajar formal, namun juga menyasar ke pendidikan pondok pesantren salafiyah.
“Iya. Jadi kita tenaga ahli ada di tiap-tiap kecamatan puskesmas. Dan di mana mereka harus datang ke tiap-tiap sekolah di mana mereka tidak hanya sekolah swasta, sekolah negeri tetapi ke beberapa madrasah, pesantren, itu mereka keliling. Tadi itu karena kita harus menciptakan anak-anak kita dengan mental yang kuat. Mental baja,” tandasnya. *