SERANG, BANTEN RAYA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat terdapat empat kecamatan di Kabupaten Serang yang diterjang banjir, Kamis (9/1/2025).
Empat Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kramatwatu, Ciruas, Pontang, dan Waringinkurung. Akibatnya, sebanyak 1.521 rumah digenagi air.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhoni Ewangga mengatakan, banjir terjadi lantaran sempat diguyur hujan dengan curah hujan yang sangat tinggi dan disebabkan oleh hal lain seperti tanggul jebol dan tempat yang menurun.
Jalan Ayip Usman Kota Serang Terendam Banjir
“Di Mataraya tanggul belakang perumahan jebol sehingga air masuk kedalam. Untuk di BCP sendiri karena kondisi perumahan yang ada di bawah sehingga air larinya ke perumahan semua,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya,” Kamis (9/1).
Ia menjelaskan, dari semua keempat kecamatan yang terkena banjir, terdapat 1.521 rumah sempat digenagi air akibat curah hujan yang tinggi.
“Di Kecamatan Kramatwatu ada Perumahan Mata Raya sebanyak 80 rumah, Perumahan Puri Cilegon sebanyak 155 rumah, Grand Kramatwatu Residence 40 rumah, di Perumahan BCP Ciruas 1.216 rumah. Desa Linduk Kecamatan Pontang sebanyak 25 rumah, dan Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung lima rumah,” jelasnya.
Blok Grosir Buah-Buahan di Pasar Rau Kembali Kebanjiran
Jhoni menuturkan, pihaknya juga sudah menerjunkan anggota BPBD Kabupaten Serang untuk memantau perkembangan di wilayah yang terdampak banjir.
“Tidak ada korban jiwa sebagian masyarakat mengungsi,dan untuk kondisi di sore hari ini (kemarin) sebagian warga sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing. Sebagian perumahan juga sudah surut, dan untuk BCP masih tergenang karena posisi air tidak mengalir,” jelasnya.
Warga Desa Sukadalem Rohyuli mengatakan, banjir sudah pernah terjadi pada lima tahun silam, namun kondisinya tidak separah yang sekarang.
Jalan Cigabus Kota Serang Banjir
“Yang terdampak hanya 5 rumah dan ini baru pertama kalinya banjir sebesar ini di kampung saya. karena kalau dulu pernah banjir cuman nggak separah ini. Sawah Luasnya sekitar 2 meter juga terdampak, usianya baru tanam sehingga kayaknya bakal gagal panen, ” ujarnya.
Rohyuli menuturkan, banjir juga terjadi karena aliran air yang sangat minim sedangkan air yang mengalir dari atas cukup deras dan kondisinya lebih rendah ketimbang daerah lainnya.
“Selokannya kecil, sehingga tidak bisa menampung air yang mengalir cukup deras ditambah 5 rumah ini lokasinya lebih rendah dibandingkan daerah di sekelilingnya,” jelasnya.
Honor Guru Madrasah dan PAUD Hangus
Ia mengungkapkan, hujan terjadi sejak pukul 10.00, dan mulai banjir terjadi sejak pukul 02.00 ditambah air datang dari atas pada pukul 05.00. “Bagi yang punya mesin air juga mati ya dan bagi yang punya kulkas. Untuk apa surat-surat yang penting seperti ijazah segala macam belum ada laporan yang hilang ataupun rusak, ” tuturnya. (mg-andika)