Menyusuri Sejarah dan Keindahan Jembatan Merah Surabaya

jem
Menyusuri Sejarah dan Keindahan Jembatan Merah Surabaya (YouTube/Alpica Story)

BANTENRAYA.CO.ID – Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dikenal sebagai kota pahlawan yang kaya akan sejarah dan budaya, salah satunya Jembatan merah.

Salah satu tempat ikonik yang menjadi daya tarik wisata di Surabaya adalah Jembatan Merah.

Jembatan Merah bukan hanya sekadar jalan penghubung antara dua sisi Sungai Kalimas yang ada di Surabaya, melainkan juga memiliki nilai sejarah, arsitektur yang menawan, serta panorama yang memesona.

Bacaan Lainnya

Berikut pembahasan sejarah dan keindahan Jembatan Merah Surabaya.

Baca juga7 Tips dan Trik Mengatasi Bau Badan yang Tidak Sedap: Jangan Lupa Mandi

Sejarah Jembatan Merah

Jembatan Merah Surabaya telah menjadi bagian integral dari sejarah kota Surabaya sejak zaman kolonial Belanda.

Dibangun pada tahun 1910 dan selesai pada tahun 1911, jembatan ini awalnya dinamakan “Wilhelmina Bridge” untuk menghormati Ratu Belanda, Wilhelmina.

Namun, setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, nama jembatan ini diganti menjadi “Jembatan Merah” yang merujuk pada warna merah khas yang menjadi ciri khasnya.

Baca juga: Tingkatkan Kesehatan Anda: 10 Langkah untuk Menurunkan Berat Badan dengan Bijaksana

Selama masa penjajahan Belanda, Jembatan Merah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah penting, termasuk saat Surabaya menjadi medan pertempuran pada 10 November 1945, yang kemudian dikenal sebagai “Hari Pahlawan”.

Pada peristiwa tersebut, rakyat Surabaya berjuang melawan tentara Belanda yang mencoba menguasai kota ini.

Jembatan Merah menjadi tempat strategis dalam pertempuran tersebut, dan banyak warga Surabaya yang berjuang di sekitar jembatan ini.

Oleh karena itu, Jembatan Merah dianggap sebagai simbol perlawanan dan keberanian rakyat Surabaya.

Baca juga: Tips Mengatur Waktu dengan Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas

Arsitektur yang Menawan

Salah satu daya tarik Jembatan Merah adalah arsitektur yang menawan.

Dibangun dengan gaya arsitektur Belanda pada awal abad ke-20, Jembatan Merah memiliki desain yang unik dengan lengkungan yang elegan dan ornamen-ornamen artistik yang menghiasi tiang-tiang penyangganya.

Jembatan Merah juga memiliki panjang sekitar 800 meter dan lebar sekitar 20 meter, menjadikannya salah satu jembatan terpanjang dan terlebar di kota Surabaya.

Baca juga: 6 Tips Saat Lakukan Perjalanan Arus Balik Lebaran

Keindahan Panorama Sungai Kalimas

Jembatan Merah juga menawarkan panorama yang memesona dari Sungai Kalimas.

Sungai Kalimas adalah salah satu sungai terpenting di Surabaya yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Sungai ini dulu menjadi pusat perdagangan dan transportasi di kota Surabaya, dan hingga kini masih menjadi jalur transportasi yang penting.

Baca juga: Mengenal Masjid Cheng Hoo, Berwisata Sambil Belajar Sejarah Islam Tionghoa di Surabaya

Dari atas Jembatan Merah Surabaya, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah Sungai Kalimas yang dipenuhi dengan perahu-perahu tradisional, kapal-kapal barang, dan aktivitas nelayan lokal.***

Pos terkait