BANTENRAYA.CO.ID – Sering muncul pertanyaan dan sebagian masih bertanya-tanya, apa sebenarnya maksud dari kata konkret dalam puisi?
Jika kata konkret dalam puisi ada lalu bagaimana cara penggunaan darinya dan seperti apa contohnya juga sering dicari.
Untuk mengenal kata konkret dalam puisi dan contoh penggunaannya, berikut akan dibahas dalam artikel ini.
BACA JUGA: UPDATE! Jadwal Tayang Doctor Cha Episode 7 dan 8 hingga Tamat, Drama Korea Terbaru Uhm Jung Hwa
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang sering mendaparkan decak kagum dari para pendengarnya.
Karya sastra itu berisi tentang tanggapan dari penyair dari apa yang dilihat dan dirasakan lutnuk berbagai hal lalu dituangkan dalam sebuah tulisan.
Puisi juga terbaik dalam 2 jenis yang sering dijumpai dalam berbagai karya para penyair yakni puisi lama dan puisi modern.
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik Di Tangerang Bisa Jadi Obat Galau Begini Tempatnya!
Puisi Lama
Contoh paling mudah dari puisi lama adalah pantun, gurindam, syair, mantra dan talibun.
Untuk jenis pantun adalah puisi yang memiliki sajak a b a b yang pada setiap baris atau baitnya terdiri atas 4 baris.
2 baris pertama adalah sampiran dan pada 2 baris berikut baru terdapat isi.
BACA JUGA: Sinopsis Doctor Cha Episode 7 Sub Indo: Cha Jeong Suk Jatuh dari Gedung, Seo In Ho dan Roy Khawatir
Talibun adalah karya sastra yang terdiri atas sampiran dan isi yang isinya lebih dari 4 baris namun selalu berjumlag genap.
Sementara untuk syair adalah karya sastra yang terdiri dari larik 4 bait dan memiliki sajak a a a a dengan isi yang bercerita tentang suatu hal.
Kemudian gurindam merupakan jenis puisi lama yang memiliki 2 baris dengan irama yang sama dengan pola baris pertama sebab dan baris kedua adalah akibat.
BACA JUGA: 15 Hotel Terbaik di Kota Cilegon Cuma Rp200 Ribuan, Tempat dan Fasilitas Paling Nyaman
Puisi Modern
Berbeda dengan puisi lama, puisi modern yang terbatas oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya atau biasanya disebut juga sebagai puisi bebas.
Kata Konret dalam Puisi
Dalam dunia puisi juga dikenal dengan kata konkret alias kata yang digunakan penyair untuk menggambarkan situasi yang nyata.
Kata konkret dalam puisi disematkan agar pesan dari sang penyair bisa sampai kepada para pembaca atau pendengarnya.
BACA JUGA: Mulai Ditelusur KPK, Isi Rekening AKBP Achiruddin Hasibuan Ternyata Sampai Puluhan Miliar
Penggunaan kata konkret ini juga digunakan untuk memertegas makna abstrak yang diusung penyair dalam puisinya.
Senja Di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar, 1946)
BACA JUGA: 15 Hotel Terbaik di Kota Cilegon Cuma Rp200 Ribuan, Tempat dan Fasilitas Paling Nyaman
Dalam puisi tersebut terdapat kata konkret yakni ‘tiang, ‘temali’ dan ‘perahu’ yang digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang berkaitan dengan pelabuhan.
Kata-kata itu digunakan untuk menggambarkan perahu atau kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut orang dalam menyeberangi perairan.
Kata-kata itupun bisa menguatkan pesan jika itu merupakan kondisi di sebuah pelabuhan kecil.
Demikian tadi pengertian kata konkret dalam puisi dan contoh penggunaan darinya. ***