SERANG, BANTEN RAYA- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Serang secara resmi menutup posko pasca bencana banjir Kota Serang di Kecamatan Kasemen. Penutupan dilakukan dengan menggelar apel penutupan posko, di halaman Keraton Surosowan, Kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Sabtu (12/3/2022).
Hadir sebagai Pembina Apel Penutupan yaitu Kabid Penanggulangan Bencana PMI Kota Serang Mad Buang. Apel Penutupan Posko Kasemen dihadiri juga perwakilan Palang Merah Remaja (PMR), Tenaga Sukarela (TSR), dan Korps Sukarela (KSR) serta jajaran pengurus PMI Kota Serang, PMI Daerah Provinsi Banten serta staf markas PMI.
Mad Buang yang juga merupakan anggota DPRD Kota Serang menyampaikan bahwa posko bencana banjir PMI Kota Serang sebelumnya dibuka selama dua periode respons bencana, yakni tanggal 1-5 Maret 2022 saat darurat bencana dan pada tanggal 6-12 Maret 2022 saat pascabencana atau pemulihan.
Pada saat darurat bencana, posko darurat PMI Kota Serang didirikan di SMAN 4 Kota Serang di Kecamatan Kasemen. Sementara pada saat pascabencana posko darurat PMI Kota Serang didirikan di depan perumahan Angsana 2 Kasemen.
“Karena saat ini warga terdampak banjir sudah seluruhnya kembali ke rumah, maka dengan demikian posko PMI Kota Serang di Kasemen juga kami tutup,” kata Mad Buang.
Mad Buang mengatakan, meski Posko darurat PMI Kota Serang di Kecamatan Kasenen ditutup, namun PMI Kota Serang tetap membuka Posko Darurat di Markas PMI Kota Serang di Stadion Maulana Yusuf Ciceri selama 14-30 Maret 2022. Posko ini akan tetap memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi korban terdampak banjir.
“Jadi, masyarakat korban banjir tetap bisa datang ke posko di stadion bila memerlukan sesuatu,” kata Mad Buang.
Ketua PMI Kota Serang Adde Rosi Khoerunnisa mengatakan, meski saat ini secara resmi posko darurat PMI Kota Serang di Kecamatan Kasemen ditutup namun bila ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan PMI Kota Serang maka relawan akan turun ke lapangan. PMI Kota Serang menurutnya akan terus membantu Pemerintah Kota Serang dan korban terdampak bencana selama periode pemulihan pascabencana.
“Walaupun yang di Kasemen sudah tutup kalau ada yang membutuhkan kita tetap akan ke lokasi,” kata Adde Rosi.
Adde Rosi berharap kehidupan masyarakat terdampak banjir di Provinsi Banten secara umum dan Kota Serang secara khusus segera pulih sehingga bisa kembali hidup normal seperti sebelum banjir melanda. Dia juga berharap banjir besar seperti yang terjadi pada 1 Maret 2022 lalu tidak terulang di masa yang akan datang. (tohir)