Tolak Sampah Tangsel, Warga Blokir Gerbang TPAS Cilowong

1 Doni Serang Tolak Sampah Tangsel Ratusan Warga Pasir Gadung Blokir TPAS Cilowong Kota Serang 4 3
BAU SAMPAH MENYENGAT: Ratusan masyarakat dari remaja, orangtua dan anak-anak Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan memblokir gerbang pintu masuk TPAS Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Senin (29/8/2022).

SERANG, BANTEN RAYA- Ratusan warga Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, memblokir gerbang utama tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Cilowong, Senin (29/8/2022).

Pemblokiran gerbang utama TPAS Cilowong dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan,”harga mati sampah Tangsel ditutup”.

Pemblokiran gerbang utama TPAS Cilowong dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap sampah Tangsel Akibat pemblokiran gerbang utama TPAS Cilowong, akses truk pengangkut sampah Kota Serang dan Kabupaten Serang dialihkan ke pintu alternatif di belakang.

Salah seorang warga Pasir Gadung Wadas RT12, RW06 Suanda mengatakan, aksi pemblokiran pintu gerbang TPAS Cilowong, karena warganya sudah tidak tahan dengan bau sampah Tangsel yang dibuang ke TPAS Cilowong.”Luar biasa baunya sangat menyengat. Tiap hari baunya bikin nafasnya sesak,” ujar Suanda, ditemui di lokasi saat aksi.

Menurut Suanda, sampah Tangsel berdampak negatif pada pencemaran lingkungan khususnya warga Pasir Gadung.”Selain bau menyengat, kulit kita jadi gatal-gatal, air lindinya menyerap tanah. Jadi sumber air sumur yang kita pake jadi gatal. Lahan pertanian dan perkebunan warga hanya bisa dipanen 40 persen,” ungkap dia.

Meski Pemkot Tangsel memberikan dana kompensasi dampak lingkungan atau KDN untuk warga, Suanda menegaskan bahwa warga Pasir Gadung tidak lagi berbicara soal KDN.”Sekarang masyarakat udah kompak tidak membicarakan KDN lagi, sekarang keinginan masyarakat sampah Tangsel ditutup untuk selamanya.

Harga mati sampah Tangsel tutup selamanya,” jelas dia.”Iya emang namanya sampah pasti bau. Tapi kita kasihan kan buat anak cucu kita kedepan,” katanya.Warga Pasir Gadung Wadas lainnya, Sanwani mengaku pihaknya akan memblokir gerbang utama TPAS Cilowong hingga 24 jam.

Warga Pasir Gadung pun mengancam akan mengusir setiap truk pengangkut sampah Tangsel yang mencoba masuk ke TPAS Cilowong.”Kita akan bergiliran jaga di sini. Kalau ada mobil sampah Tangsel kita usir putar balik,” ancam Sanwani.

Namun untuk truk pengangkut sampah dari Kota Serang, Kabupaten Serang, pihaknya tidak akan menghalangi alias mengusir, hanya saja rutenya dialihkan melalui gerbang kedua.”Kalau untuk mobil sampah dari Kota Serang, dan Kabupaten Serang, kita suruh lewat pintu lain,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Farach Richi mengatakan, akan melakukan pembenahan-pembenahan secara bertahap khususnya di TPAS Cilowong.”Iya nanti kami akan lakukan controland field. Penyiraman cairan kimia supaya tidak bau di TPAS Cilowong. Minimal bau itu bisa dikurangi,” kata Farah Richi kepada Banten Raya.

Soal tuntutan warga, sampah Tangsel ditutup, Farach Richi menuturkan, pihaknya telah melakukan proses musyawarah mufakat yang dihadiri langsung oleh unsur Muspika Kecamatan Taktakan.”Itu namanya proses. Jadi di situ ada musyawarah mufakat. Dihadiri oleh unsur muspika juga kok. Insya Allah masyarakat Pasir Gadung itu pasti menyampaikannya terbuka juga untuk musyawarah mufakat pasti bisa,” katanya.

Terkait dana kompensasi dampak lingkungan (KDN) yang mengalami keterlambatan, Farach Richi mengakui bahwa ada beberapa keterlambatan untuk pencarian dana KDN.Farach Richi menyebutkan, beberapa hal penyebab keterlambatan pencairan dana KDN yakni pertama pencairan dana KDN harus ada proses verifikasi dan validasi data.

Kedua, kesepakatan hasil rapat awal, masyarakat meminta dan KDN dicairkan sebulan sekali, namun sudah ada perhitungannya.Kemudian, lanjut Farach Richi, masyarakat meminta dana KDN dibayarkan tiga bulan diawal, kemudian yang ketiga dana KDN minta dibayarkan sekaligus.

“Nah ini kan proses-proses ini kan ada tahapan administrasi secara birokrasi tidak bisa sekaligus. Kita sudah koordinasikan dengan beberapa instansi terkait dan in syaa Allah intinya itu pasti akan dibayar dan harus dengan sesuai aturan-aturan proses administrasi,” jelasnya.Farach Richi menyebutkan, nilai dana KDN tahun 2022 sebesar Rp 1,890 miliar untuk 21 RT se-Kelurahan Cilowong.

Untuk pencairannya, kata Farach, harus dibuat Keputusan Walikota (Kepwal). Setelah adanya Kepwal dan diverifikasi serta validasi datanya, setelah itu dana KDN dibayarkan.”Beda beda. Tergantung yang terdampak berapa. Udah pasti beda. Nah ini nanti menunggu hasil musyawarah mufakat ini lagi menunggu tahap proses penetapan Kepwalnya,” terangnya.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan, aksi warga Pasir Gadung memblokir gerbang utama TPAS Cilowong, lantaran dana KDN belum cair.”Akan kita siasati sebenarnya kompensasi itu baru BTT. Hanya BTT terganjal oleh anggaran perubahan yang sudah dibahas, jadi ya menunggu perubahan,” kata Syafrudin.

“Paling pertengahan atau akhir September bisa terealisasi, angkanya sesuai dengan kesepakatan bersama, kita penuhi semua,” jelas dia.

Syafrudin mengatakan, pengiriman sampah Tangsel untuk sementara ditutup dulu hingga batas waktu yang tidak ditentukan.”Sementara kita tutup dulu satu dua hari, akan musyawarah kembali. Kalau mau dilanjut ya dilanjut, kalau kita mah yang namanya pemerintah baiknya seperti apa. Baiknya masyarakat katanya ditutup ya ditutup, kalau dilanjutkan ya dilanjutkan, cari yang terbaik saja,” katanya.

Pantauan di lokasi, ratusan warga yang demo tolak sampah Tangsel berasal dari empat RT. Mulai dari Pasir Gadung Lor RT10, Pasir Gadung Tengah RT11/RW 06, Pasir Gadung Wadas RT12/ RW 06, Pasir Gadung Lor RT 13.

Massa aksi yang turun terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, dan anak-anak.Terlihat aparat TNI dan kepolisian dari Polsek dan Danramil Kecamatan Taktakan siaga mengawal aksi warga Pasir Gadung. (harir)

Pos terkait