SERANG, BANTEN RAYA- Masyarakat Banten berbondong-bondong menyerbu stand makan durian gratis di acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-22 Provinsi Banten, di halaman Masjid Raya Al Bantani, Kawasan Puast Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (5/10/2022). Sayangnya, sejumlah pengunjung mengeluhkan kualitas durian gratis tersebut karena banyak yang terasa asrep, alias tidak memiliki rasa.
Pantauan Banten Raya di lapangan, ketika proses makan durian gratis berlangsung, sejumlah orang mengeluh tentang rasa durian yang mereka makan. Ada yang mengatakan bahwa durian mereka busuk, dan ada juga yang mendapatkan durian asrep. Karena jumlah durian terbatas, maka satu butir durian dimakan oleh tiga orang. Mereka duduk di kursi, sementara buah durian diletakkan di atas meja di hadapan mereka.
Yuanda, salah seorang peserta makan durian gratis mengatakan, dia mendapatkan durian yang tidak memiliki rasa alias asrep. Padahal, dia sudah menunggu sejak pukul 10.00 WIB, agar bisa makan durian gratis tersebut. “Iya tadi dapat yang hambar,” ujarnya.
Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten semester 5 ini mengatakan, dia sempat protes karena durian yang dia dapatkan asrep atau hambar. Setelah itu, panitia mengganti duriannya dan akhirnya mendapatkan durian yang manis. “Setelah diganti, manis,” ujarnya.
Mochammad Arif, salah satu peserta makan durian gratis mengatakan, dia mendapatkan durian yang lumayan manis. Namun, orang yang berada di sebelahnya malah mendapatkan yang asrep. “Asrep, enggak ada rasanya, kalau kata orang Serang mah,” kata Arif.
Arif mengatakan, dia rela datang jauh-jauh dari Puloampel, Kabupaten Serang, untuk bisa ikut dalam makan durian gratis tersebut. Dia menginginkan agar kegiatan semacam ini dipertahankan di tahun-tahun yang akan datang.
Kepala Seksi Teknologi dan Pascapanen Holtikultura pada Dinas Pertanian Provinsi Banten Siti Maryam mengakui ada beberapa durian yang asrep pada kegiatan itu. Bahkan, hal itu sempat dikeluhkan oleh sejumlah peserta makan durian gratis.
Meski demikian, durian yang asrep maupun busuk akan segera diganti sampai peserta mendapatkan durian yang manis. Dia bersyukur kegiatan berjalan dengan tertib tanpa ada yang berebut. Maryam mengatakan, panitia memang mengatur agar satu buah durian dimakan oleh tiga orang. Hal ini dilakukan karena jumlah durian yang disediakan hanya ada 1.000 buah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, Banten kaya akan durian lokal. Dia mengklaim, varian durian yang ada di Banten mencapai di atas 100.
Dia mengatakan, banyaknya durian di Banten dapat dilihat dari banyaknya nama kampung, terutama di daerah Banten selatan, yang berawalan kadu. Kadu sendiri merupakan Bahasa Sunda yang artinya adalah durian. Menurutnya, jangan sampai durian di Banten cuma tinggal nama. “Namanya saja banyak kampung yang awalnya kadu. Ini jangan sampai tinggal nama saja,” katanya.
Agus menyatakan, saat ini Dinas Pertanian Provinsi Banten berusaha menyelamatkan durian lokal Banten dengan cara meremajakan durian dan membagikan bibit durian lokal secara gratis. Dengan cara ini dia berharap durian lokal bisa dijaga keberlangsungannya. (tohir)