SERANG, BANTEN RAYA – Sebanyak 23 warga Kabupaten Serang meninggal dunia akibat menderita penyakit tuberkulosis atau TCB paru. Selain itu empat warga meninggal dunia akibat menderita penyakit human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang Tb Entus Mahmud Sahiri mengatakan, Pemkab Serang menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan eliminasi TBC paru dan HIV/AIDS. “Untuk pencegahan dan penanganan TB paru dan HIV/AIDS perlu kolaborasi seluruh stakeholder,” ujar Entus usai rakor di aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Rabu (12/10).
Ia menjelaskan, penyakit TB paru dan HIV/AIDS tidak kalah mengerikan dari Covid-19 sehingga harus ditangani secara serius. “Kita harus fokus pada upaya pencegahan terjadinya penulara TB paru dan HIV/AIDS ini. Kalau kita hanya mengobati tidak memberikan dampak yang berarti, maka uapaya pencegahan jauh lebih penting,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengungkapkan, baik kasus TB paru maupun HIV/AIDS mengalami penurunan namun jumlahnya masih tetap tinggi. “Jumlah TB paru sampai dengan semeseter tiga tahun 2022 ini sebanyak 2.540 kasus dengan angka kematian 23 orang. Tahun 2022 ada 3.014 kasus,” katanya.
Sedangkan untuk kasus HIV pada tahun 2021 ditemukan sebanyak 120 kasus dan AIDS 28 kasus dengan angka kematian mencapai empat orang. “Untuk tahun 2022 ini sampai dengan September ditemukan HIV 63 kasus dan AIDS 28 kasus dengan kematian empat orang orang,” tuturnya.
Adapun upaya penanganan yang dilakukan, untuk penangan HIV/AIDS pihaknya melakukan tracing dan testing pada warga yang berisiko tinggi seperti lelaki seks dengan lelaki (LSL) yang kemdian dilakukan konseling seerta penanganan dengan pemberian obat antiretroviral (ARV) di Rumah Sakit Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang.
“Saat ini kasus HIV menyasar pada keluarga baik ibu hamil maupun bayi baru lahir. Untuk anak-anak ada satu kasus di Kecamatan Kopo. Kalau TB paru penyebabnya berhubungan dengan PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat), maka perlu menjaga lingkungan yang sehat dan mengupayakan daya tahan tubuh yang baik melalui makanan bergizi,” paparnya. (tanjung/fikri)