BANTEN RAYA.CO.ID – Sereah dan Miah tidak pernah menyangka sebelumnya jika rumah yang mereka tinggali, kini menjadi bangunan yang kokoh dan nyaman ditempati.
Senyum sumringah, haru, terpancar dari raut wajah mereka yang seolah ingin menyatakan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah mewujudkan rumah impian bagi mereka.
BACA JUGA : Program TMMD ke 116 Diapresiasi Warga Bulakan
Mereka berdua adalah warga Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber yang merasakan seperti mendapat durian runtuh. Rumah mereka sebelumnya terlihat tidak layak huni dan seolah-oleh terlihat akan runtuh dengan kondisi dinding keropos, atap rusak parah, serta pintu dan jendela yang telah rapuh.
Kini, rumah mereka lebih terlihat kokoh, estetik, dan tentu lebih nyaman dan layak untuk di huni. Struktur bangunannya pun diklaim tahan gempa alias anti gempa.
Mengapa demikian? karena kedua rumah tersebut dibangun dengan struktur bahan baja yang berasal dari PT Krakatau Steel. Namun, pengerjaannya dilakukan oleh para anggota TNI bekerjasama dengan masyarakat dan kepolisian yang tergabung dalam satuan gugus tugas (satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 116 di wilayah teritorial Komando Distrik Militer (Kodim) 0623/Cilegon.
Ya, rumah Sereah dan Miah termasuk dalam sasaran tambahan program pembangunan kembali rumah tidak layak huni (rutilahu) TMMD ke 116 tahun 2023 yang dipusatkan di Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.
Selain program pembangunan rutilahu, ada 3 program tambahan yang muncul dari usulan warga pada TMMD ke 116 ini. Program tersebut yaitu, pembuatan toilet atau jambanisasi rumah warga sebanyak 5 unit, renovasi rumah ibadah 1 unit, serta pembangunan pos keamanan lingkungan (poskamling).
Program TMMD ke 116 sendiri sudah dimulai 10 Mei 2023. Dengan sasaran program utama berupa pengerasan dan pelebaran jalan di wilayah Kelurahan Cikerai yang menghubungkan lingkungan Tegal Maja menuju lingkungan Perigi. Serta program penunjang seperti pembuatan saluran air atau drainase dan tembok penahan tanah (TPT).
Ada juga program non fisik berupa penyuluhan di bidang pertanian, wawasan kebangsaan, kesehatan, keamanan dan ketertiban serta bidang pelayanan lainnya.
Saat itu, program TMMD ke 116 dibuka dengan upacara yang dipimpin oleh Walikota Cilegon H Helldy Agustian di Lapangan Balai Rehabilitasi Napza Adhyaksa Dinas Sosial Kota Cilegon, Kelurahan Cikerai. Upacara pembukaan juga dihadiri Komandan Komando Rayon Militer (Danrem) 064/Maulana Yusuf Banten Brigjend Tatang Subarna.
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kodim 0623/Cilegon atas kerjasama yang terjalin sehingga pembangunan infrastruktur di Kota Cilegon semakin meningkat dengan keberadaan program TMMD ke 116 ini.
”Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dandim Cilegon dan jajaran dari kami atas kerjasama yang telah terjalin dengan sangat luar biasa, salah satunya melalui TMMD ini. Karena tujuannya membantu pemerintah baik melalui sasaran fisik maupun nonfisik,” katanya.
Helldy menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon sangat membutuhkan program TMMD. Oleh karena itu, Ia mengaku siap mendukung pelaksanaan program tersebut agar dapat berjalan lancar dan sukses.
”Kami Pemkot Cilegon sangat butuh dengan apa yang dilakukan TNI melalui TMMD. Kami akan support, sehingga yang awalnya dana yang disiapkan Rp700 juta (untuk program TMMD sebelumnya) sekarang kami anggarkan hampir Rp1 miliar,” katanya.
Komandan Kodim (Dandim) 0623/Cilegon Letkol Inf Aryo Priyoutomo Soedojo saat itu dalam paparan program TMMD ke 116 mengatakan, TNI bekerjasama dengan Pemkot Cilegon dalam pelaksanaan TMMD ke 116 untuk membantu pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik guna meningkatkan percepatan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan ketahanan wilayah di daerah yang dinilai terpencil.
Aryo mengungkapkan pertimbangan ditentukannya Kelurahan
Cikerai sebagai sasaran TMMD ke 116.
“Dari sisi geografis, kondisi jalan yang dibangun itu belum memadai dan belum bisa dilalui kendaraan. Untuk sarana dan prasarana masih minim, akses jalan menuju perkotaan relatif jauh,” katanya.
Sementara dari aspek ekonomi, lanjut Aryo, ekonomi masyarakat relatif rendah. Secara umum mayoritas masyarakat merupakan pedagang, petani, dan penggarap ladang dengan tingkat ekonomi yang beragam.
“Keberadaan jalan penghubung yang kami bangun diharapkan bisa meningkatkan distribusi bahan pangan dan aktivitas perdagangan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Untuk kondisi sosial masyarakatnya, Aryo menyebut masyarakat yang hidup di Cikerai merupakan masayarakat heterogen dengan kehidupan sosial yang cukup rendah sehingga perlu ditingkatkan.
“Tingkat kelayakan juga rendah, ada kesenjangan sosial yang cukup tinggi. Termasuk tingkat kesadaran akan pentingnya hidup sehat juga relatif rendah, salah satunya soal sanitasi,” tuturnya.
Kini, setelah program dinyatakan selesai dan ditutup pada 8 Juni 2023, terlihat semua capaian program, baik yang menjadi sasaran utama maupun sasaran tambahan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan. Itu semua berkat kerjasama yang baik dan solid antara semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan realisasi program TMMD ke 116.
Jalan yang dulu hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki, sekarang bisa dinikmati masyarakat dengan lebih baik karena sudah bisa dilintasi kendaraan roda dua bahkan roda empat.
“Kondisi jalan yang sudah terbangun dengan wujud pengerasan jalan ini kami harapkan tidak cukup dengan kondisi seperti ini saja. Kami berharap Pemkot Cilegon bisa menindaklanjuti dengan pengaspalan ataupun pengecoran agar bisa lebih baik baik kondisi dan manfaatnya bagi masyarakat,” ungkap Aryo.
Kepada masyarakat, Aryo berharap agar bisa merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah terbangun.
“Terutama fasiltas umum seperti musala dan poskamling agar bisa dimanfaatkan dan dirawat dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” ucapnya.
Terwujudnya semua sasaran pada program TMMD ke 116, menuai apresiasi dari semua kalangan. Tidak hanya dari masyarakat yang merasakan secara langsung manfaat dari TMMD, tapi juga dari pihak aparatur pemerintahan.
Semoga pelaksanaan TMMD di tahun-taun mendatang semakin meningkat kualitasnya dan kuantitasnya dengan dukungan yang juga semakin meningkat dari pemerintah dan berbagai stakeholder industri.
Semakin banyak stakeholder industri yang terlibat tentu dapat menambah harapan perbaikan dan pembangunan baik infrastruktur maupun kehidupan perekonomian dan sosial masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pemerataan pembangunan di daerah yang dinilai terpencil. Bravo TNI! ***