SERANG, BANTEN RAYA- Sejumlah warga mengeluhkan harga bahan pokok (bapok) yang dijual di operasi pasar pasar murah masih sama dengan harga yang ada di pasar-pasar di Kota Serang.
Operasi pasar pasar murah 2022 diadakan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop Perindag UKM) Kota Serang.
Launching operasi pasar pasar murah pertama diadakan di Lingkungan Ciemas Raya, Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Rabu (2/11/22).
Walikota Serang Syafrudin berkesempatan melaunching operasi pasar pasar murah.
Salah seorang warga Lingkungan Tegal Duren, Iroh mengeluhkan harga bahan pokok di operasi pasar pasar murah. Kata dia, harganya masih sama dengan harga di pasar-pasar di Kota Serang.
“Selisihnya sedikit doang,” ujar Iroh, kepada Banten Raya ditemui usai belanja di operasi pasar pasar murah.
Iroh mengira belanja di operasi pasar selisih harganya akan jauh, tapi nyatanya selisihnya hanya berkisar Rp2.000.
“Tadi beli telur ayam sekilo Rp 24.000 kalau di toko Rp 25.500 sekilo. Minyak sayur harganya gak sama ada yang Rp 15.000 per liter sampai 17.000 per liter tergantung merk-nya. Ada yang Rp 12.000 per liter tapi merek minyak kita,” ucap Iroh.
Meski begitu, ia merasa terbantu dengan adanyak OP yang diselenggarakan oleh Pemkot Serang. Pasalnya selain harga yang relatif lebih murah sedikit namun juga ketersediaan dan keterjangkauan yang lebih dekat dengan rumah.
“Kalau saya beli minyak, alhamdulillah sedikit terbantu, harapannya harganya jauh berbeda sekitar Rp5.000, kalau sekarang bedanya jarak belinya saja,” katanya.
Keluhan serupa dikatakan Entin warga Lingkungan Kelapa Gading. Kata dia, harga bahan pokok yang dijual di pasar murah masih sama dengan di Indomaret.
Entin menyebutkan, harga komoditi yang sama itu gula pasir Rp 13.500 per kilogram hingga Rp 14.000 per kilogram. Karena harga gula pasir dirasa sama Entin pun akhirnya membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhannya.
“Minyak sama kara yang lebih murah dari warung. Harga minyak goreng Rp 24.500 kemasan dua liter. Ini kurang bermerek murah juga. Kalau bermerk Rp 30.000 lebih,” ungkap Entin.
Entin berharap kedepan harga operasi pasar murah lebih murah, sehingga bisa meringankan masyarakat.
“Kalau mau meringankan masyarakat mah harganya disamain semua contoh minyak yang bermerk sama yang gak terkenal. Jangan dibedain gitu,” harapnya.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, bahwa OP digelar pada tiga titik di masing-masing kecamatan.
“Operasi pasar ini baru pertama dilaunching di Kecamatan Cipocok Jaya, selanjutnya menyusul. Jadi ada 18 titik totalnya di Kota Serang,” kata Syafrudin.
Syafrudin menjelaskan, kegiatan OP ini sebagai langkah dalam menekan inflasi pangan khususnya di Kota Serang. Terlebih inflasi ini dipicu oleh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu yang diumumkan oleh Presiden RI.
“Ini upaya menekan harga yang terkena efek kenaikan BBM, karena kenaikan BBM ini sudah pasti diiringi dengan kenaikan lainnya,” jelas dia.
Syafrudin mengaku, OP tersebut dapat menekan harga bahan pokok mulai dari Rp2 hingga Rp5 ribu. Seperti harga telur yang awalnya seharga Rp27 ribu menjadi harga Rp24 ribu.
“Harga bahan pokok yang dijual disini tentunya lebih murah. Kemudian harga minyak goreng dari Rp14 ribu menjadi Rp12 ribu,” terangnya.
Syafrudin menuturkan bahwa harga bahan pokok yang dijual di pasar-pasar di Kota Serang relatif stabil. Namun dengan OP diharapkan meringankan beban masyarakat.
“Sampai hari ini harga bahan pokok masih stabil, kita juga hadir di tengah masyarakat dengan harga yang lebih murah,” tuturnya.
Syafrudin menanggapi warga yang mengeluhkan harga yang masih sama dengan di pasar. Menurut Syafrudin OP yang digelar bekerja sama dengan ritel-ritel hingga Bulog, sehingga harga bahan pokok yang dijual bervariatif.
“Masing-masing ritel berbeda harga karena berbeda kualitas juga. Tapi saya lihat di Bulog tadi harga gula Rp14 ribu jadi Rp12 ribu perkilogram,” katanya. (harir)