Jokowi Sebut Kena Covid 19 Harus Bayar, Auto Dompet Bisa Full Senyum

Presiden Jokowi soal LRT
Presiden Jokowi memberikan respons terkait salah desain LRT. (Instagram @jokowi)

BANTENRAYA.CO.ID – Yaps belakangan hari ini ucapan sang presiden Jokowi membuat masyarakat merasa resah lantaran biaya covid yang sebelumnya dibayarkan namun kali ini tidak.

Maka artinya Presiden Jokowi menginginkan masyarakat yang terkena Covid -19 harus membayar pengobatan secara mandiri.

Nah dari sini lah masyarakat merasa kaget dan resah mendengar hal tersebut.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Punya Rumah dengan DP 0 Persen dengan bjb KPR Pondasi

Bahkan ada yang mengira, kok bisa kita yang harus bayar sendiri padahalkan sebelumnya orang yang terkena Covid -19 ini di bayarkan langsung dari Pemerintah, kalo kaya gini bisa-bisa auto dompet kita jebol.

Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, jika sebelumnya Presiden Jokowi sempat menuturkan bahwa masa pandemi ini akan segera usai.

Akan tetapi tak bisa jauh dari penyakit Covid 19 yang kapan saja bisa datang.

BACA JUGA : Syarifah Fadiyah Tegas Nyatakan Enggan Mediasi dengan Debi Ceper: Bagaimana Nasib Pelawak Itu?

Sehingga yang terkena Covid -19 harus menanggung biaya pengobatan secara mandiri.

“Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena Covid -19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi, jangan tepuk tangan dulu, sakit Covid -19 bayar. Konsekuensinya itu” pungkas Jokowi.

Bahkan dirinya juga menjelaskan jika selama ini Pemerintah telah melakukan pertimbangan mengenai status pandemi menjadi endemi lantaran melihat jumlah kasus harian dan kasus aktif Covid-19 yang melandai, serta luasnya cakupan vaksinasi Covid-19.

BACA JUGA : Debi Ceper Akan Tetap Diproses Hukum? Syarifah Fadiyah Enggan Mediasi Dengan Komedian Tersebut

Jokowi menyebutkan bahwa hingga saat ini, jumlah dosis vaksin Covid-19 sudah mencapai 452 juta dosis. Dengan jumlah tersebut, ia mengklaim tingkat imunitas masyarakat Indonesia terhadap virus tersebut mencapai 98 persen.

Keputusan status endemi ini, menurutnya, akan dimatangkan dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.

“Sudah kami putuskan untuk masuk ke endemi, tetapi kapan diumumkan, baru dimatangkan, dalam seminggu, dua minggu,” beber Jokowi.

BACA JUGA : Rekomendasi 5 Hotel Murah di Kebumen Pusat Kota Budget Rp100 Ribu an dengan Fasilitas Lengkap dan Kamar Nyaman

Sadar bahwa keputusan ini akan menuai kontroversi, Jokowi pun meminta masyarakat bersyukur dengan perkembangan penanganan Covid-19 saat ini.

Pasalnya, ia menyebut bahwa dulu dirinya tak dapat membayangkan kapan pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir.

“Harus kita syukuri karena memang dulu saya enggak bayangin ini akan selesai kapan, ini entah sampai kapan, enggak bisa dibayangin. Sudah kena satu, sudah kena delta, omicron, ternyata memang patut kita syukuri,” tutur Jokowi.***

Pos terkait