BANTENRAYA.CO.ID – Kasus stunting di Kota Serang tahun 2022 tercatat 1.030 anak balita atau jika dipersentasikan sekitar 23,8 persen.
Kasus stunting tahun 2022 mengalami peningkatan 0,4 persen, bila dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sekitar 23,4 persen.
Data kasus stunting ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Serang Ahmad Hasanuddin, usai pembukaan rembug penanganan dan pencegahan stunting.
BACA JUGA:Jalan Samaun Bakri Langganan Banjir, DPUPR Kota Serang Beri Respon Begini
Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Selasa 27 Juni 2023. Walikota Serang Syafrudin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin, dan pejabat eselon II Kota Serang turut menghadiri.
Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin Ahmad Hasanuddin mengklaim angka kasus stunting di Kota Serang mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya.
“Stunting ini turun secara bermakna yang tadinya di tahun 2019 itu 38,6 persen. Tahun 2021 menjadi 23,4 persen. Berarti cukup signifikan turunnya. Di tahun 2022 itu 23,8 persen naik 0,4 persen saja,” akunya.
BACA JUGA:Dinyatakan BMS, 573 Bacaleg Kota Serang Harus Perbaiki Dokumen
Ahmad Hasanuddin menjelaskan, kasus stunting di Kota Serang tahun 2022 sebanyak 1.030 anak balita berusia 0-5 tahun. Sementara jumlah balita di bawah usia 2 tahun yang stunting sebanyak 414 anak.
“Tadinya 638 anak di bawah usia 2 tahun turun menjadi 414 anak,” jelas Ahmad Hasanuddin.
Ahmad Hasanuddin mengklaim data kasus stunting tahun 2021 dibanding tahun 2022 mengalami penurunan.
BACA JUGA:PNS Kota Serang Serbu Pasar Murah
“Ada penurunan dari pada tahun yang lalu. Kan kemarin lebih tinggi. Sekarang sudah turun. Jadi 1030 kasus,” klaimnya.
Ahmad Hasanuddin menuturkan, 1.030 anak stunting tersebar di enam kecamatan di Kota Serang.
“Pertama Kecamatan Taktakan 182, Kecamatan Curug 25, Kecamatan Walantaka 99, Kecamatan Kasemen 178, Kecamatan Serang 523, dan Kecamatan Cipocok 23,” sebut dia.
BACA JUGA:Kali Dangkal di Kasemen Kota Serang Picu Banjir
Ahmad Hasanuddin menjelaskan, 1.000 hari pertama atau balita usia 2 tahun merupakan momen golden periode atau periode emas. Golden periode balita sangat-sangat membutuhkan asupan gizi, sehingga pertumbuhan otak akan berkembang dengan baik.
“Itu penting karena golden periode. Kognitif pertumbuhan otaknya dibutuhkan,” jelasnya. ***