Ketua TPPS Kota Serang: Penanganan Stunting Harus Kolaborasi

Ketua TPPS Kota Serang: penanganan stunting harus kolaborasi
Ketua TPPS yang juga Sekda Kota Serang Nanang Saefudin diwawancarai wartawan. (Dok Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Percepatan penurunan stunting di Kota Serang harus dilakukan secara kolaborasi baik, antar organisasi perangkat daerah (OPD) maupun instansi vertikal.

Perlunya kolaborasi lintas sektor supaya program penurunan stunting dilaksanakan lebih terarah.

Perlunya kolaborasi ini dalam rangka penurunan stunting ini disampaikan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Serang Nanang Saefudin, dalam acara rembug penanganan dan pencegahan stunting.

BACA JUGAKasus Stunting di Kota Serang Naik 0,4 Persen, Kadinkes Kota Serang Klaim Turun

Acara rembug penanganan dan pencegahan stunting dilaksanakan di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Selasa , 27 Juni 2023.

Nanang Saefudin mengatakan, percepatan penurunan stunting harus kolaborasi baik antar instansi vertikal maupun antar OPD.

“Kuncinya kolaborasi yang baik antar OPD, termasuk instansi vertikal. Tidak boleh ego sektoral bahwa satu OPD saja,” kata Nanang Saefudin, dalam sambutannya.

BACA JUGA:Jalan Samaun Bakri Langganan Banjir, DPUPR Kota Serang Beri Respon Begini

Nanang Saefudin menyebutkan, angka stunting di Kota Serang tahun 2022 tercatat 23,8 persen.

“Ditargetkan 14 persen. Kita berharap kurang dari 14 persen,” harap dia.

Nanang Saefudin mengaku, Pemkot Serang telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 45 miliar. Anggaran tersebut untuk percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA:Dinyatakan BMS, 573 Bacaleg Kota Serang Harus Perbaiki Dokumen

“Untuk tahun ini Rp 45 miliar. Artinya dari sisi budget itu begitu besar,” ucap dia.

Nanang Saefudin menjelaskan, anggaran sebesar Rp 45 miliar tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).

“Rp 45 miliar itu tidak di kesehatan saja. Ada di DP3AKB, Bappeda, Perkim, PU, Dinsos, Disnaker. Itu semua ada di kecamatan, kelurahan, dan puskesmas,” jelas dia.

BACA JUGA:Sampah Sumbat Saluran Irigasi di Kota Serang

Nanang Saefudin mengatakan, anggaran Rp 45 miliar itu bersumber dari APBD Kota Serang tahun 2023.

“Dari APBD kota. Dan memang skema kita masalah stunting, gizi buruk, inflasi itu di tahun 2023-2024 harus penanganan secara spesifik,” katanya.

Anggaran dari pemerintah pusat, Nanang Saefudin pun menyebutkan ada.

BACA JUGA:PNS Kota Serang Serbu Pasar Murah

“Ada. Lebih rincinya di Bappeda,” tutur Nanang Saefudin.

Nanang Saefudin pun minta kepada OPD untuk serius menangani kasus stunting hingga tuntas.

“Saya mohon dengan sangat kepada teman-teman OPD, perintah pak wali dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,” pintanya.

BACA JUGADisentil Walikota Syafrudin Soal Membeda-bedakan Pelayanan, Direktur RSUD Kota Serang: Di depan Mata para SDM itu adalah Sama

Menurut Nanang Saefudin, peran posyandu menjadi penting karena bisa mendeteksi kesehatan anak lebih dini.

“Peran posyandu itu menjadi penting, karena dari situ kesehatan masalah anak bisa terdeteksi lebih dini,” kata dia. ***

Pos terkait