BANTENRAYA.CO.ID – Baru-baru ini viral video penampilan marawis NU di acara peresmian gereja katolik yang menuai pro kontra dari warganet.
Video tersebut menghebohkan warganet di media sosial lantaran penampilan marawis NU di acara peresmian gereja katolik bak kegiatan yang kontradiktif.
Bagaimana tidak, penampilan marawis yang identik dengan sholawat nabi ditampilkan pada peresmian tempat ibadah agama lain yaitu gereja katolik.
Diketahui gereja yang melakukan peresmian tersebut adalah gereja Santo Yoseph di Muara Enim, Sumatra Selatan.
Peresmian yang sudah dilaksanakan pada 19 Juli 2023 itu dihadiri langsung PJ Bupati Muara Enim Usmawri Kaffah.
Ketua Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Zeno Zasman membenarkan bahwa musik marawis tersebut merupakan persembahan dari PCNU Muara Enim sebagai salah satu rangkaian peresmian gereja.
Sebelumnya, hal tersebut sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan pihak NU dan pihak yang terkait sehingga penampilan marawis itu bisa ditampilkan.
Meski demikian, beredarnya video tersebut di media sosial salah satunya akun Instagram @viralsekali mengundang banyak perdebatan warganet.
Banyak yang mempertanyakan konsep toleransi yang dipakai oleh NU sehingga boleh menampilkan marawis dalam acara tempat ibadah agama lain.
“Konsep toleransi macam apa ini ya Allah, astaghfirullah,” tulis akun Instagram @febbb_287.
“Toleransi artinya membiarkan/menghargai, bukan ikutan,” tulis akun Instagram @awaludn2.
Selain itu, beberapa warganet juga mempertanyakan apakah benar membawa penampilan yang sifatnya keagamaan seperti marawis ikut meresmikan tempat ibadah yang bukan agamanya.
“Gereja itu tempat menyembah Tuhan selain Allah SWT, ko malah yang meresmikan umat Islam? Astaghfirullah, agamaku agamaku, agamamu agamamu,” tulis akun Instagram @aurora.lakeisha.
“Sekarang ga heran mbak katanya toleransi tapi gak tau apa arti toleransi itu yang sebenaranya. Cuma bisa berdoa semoga kita ga ikut-ikutan itu aja,” balas akun Instagram @wwwie2.
Namun, beberapa yang lain tidak menyalahkan atas penampilan marawis di acara gereja tersebut.
“Salahnya di mana? Ko pada istighfar,” tulis akun Instagram @timbang_vigakh.
“Senang kalo toleransi begini, adem liatnya,” tulis akun Instagram @puth_char_.
Dikutip dari beberapa sumber, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan acara tersebut murni bertujuan untuk meningkatkan toleransi beragama.
Selain itu, ia juga menegaskan acara tersebut hanyalah peresmian gereja dan bukan dari kegiatan ibadah nasrani. Acaranya juga digelar di halaman luar gereja, bukan di tempat biasa dilakukannya ibadah.***