Harga Beras Merangkak Naik

1 BERAS NAIK
Harga beras di Pasar Induk Rau Kota Serang merangkak naik. Pedagang dan konsumen mengeluh imbas kenaikan komoditas tersebut.

SERANG, BANTEN RAYA- Harga beras di pasar tradisional Kota Serang merangkak naik. Kenaikan harga beras tembus dikisaran Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram.

Imbasnya para pedagang dan pembeli beras mengeluh dengan melonjaknya harga komoditas tersebut.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Munawir mengatakan, harga beras lokal yang dijual di tokonya bervariatif. Mulai dari Rp275.000 per karung hingga Rp290.000 per karung ukuran 25 kilogram.

Bacaan Lainnya

Harga beras lokal yang dijual itu yaitu merk Ratu Tawon, AW Rp 280.000 per karung, BM Rp 280.000 per karung, BMW Rp 280.000 per karung, OS Rp 275.000 per karung, dan PL Rp 285.000 per karung.

Sedangkan, beras premium merk KM Karawang Rp 320.000 per karung.

“Naiknya per kilogram sekitar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram,” ujar Munawir ditemui di tokonya, Senin (6/2/2023) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Munawir menuturkan, kenaikan harga beras terjadi sejak tahun 2022 kemarin. “Dari bulan Agustus 2022, tapi naiknya gak sekaligus,” tutur dia.

Munawir menjelaskan, merangkaknya harga komoditas tersebut disebabkan faktor cuaca, sehingga para petani gagal panen.
Munawir mengaku sejak harga beras merangkak naik, barangnya pun sulit untuk didapatkan.

“Barangnya susah. Sekarang kirimnya seminggu sekali. Sebelumnya sekarang nelpon langsung dikirim,” akunya.

Munawir menyebutkan, untuk beras lokal yang dijual tokohnya beras dari Serang, sementara beras luar didapat dari Jawa Barat.

“Barangnya (beras) dari Padek, Kasemen yang lokal. Kalau yang luar dari Karawang,” ungkap Munawir.

 

Munawir menyebutkan, semula harga beras lokal per liter dikisaran Rp 7.500 per liter sampai Rp 9.500 per liter.

“Sekarang yang paling murah harga beras lokal Rp 8.500 per liter sampai Rp 10.000 per liter. Kalau yang beras luar tadinya Rp 10.000 sekarang Rp 11000 beras luar kualitas medium,” sebut dia.

 

Serupa dikatakan pedagang beras lainnya Asep Sujana. Sejak harga beras merangkak naiknya, Asep Sujana tidak berani membeli beras kualitas bagus, karena harganya mahal dan modalnya terbatas.

“Karena gak ada modalnya. Soalnya harga beras lokalnya saja sudah mahal. Naiknya kan Rp 50.000 per karung. Biasanya saya beli banyak ini stoknya sedikit, sekarang beras lokal semua, karena orang nyarinya yang lokal, karena harga beras luar sudah di atas Rp 300 ribu,” terang Asep.

Kenaikan harga beras ini dirasakan oleh para konsumen alias pembeli. Salah satu pembeli H. Haerudin mengatakan, sejak harga beras melonjak naik terpaksa dikurangi belanja berasnya.

“Sebelum naik saya beli empat karung dengan harga Rp 230.000 yang ukuran 25 kilogram. Sekarang mah cuman beli dua sampai tiga karung, soalnya naiknya Rp 50.000 per karung. Kan lumanyan harusnya dapat empat karung sekarang dapat tiga karung,” kata Haerudin, kepada Banten Raya.

Lantaran harga beras naik terpaksa Haerudin naik harga jual beras kepada konsumennya.

“Tadinya saya jual Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per liter, sekarang saya jual Rp 10.000 per liter, karena saya belinya juga mahal,” ucapnya.

Keluhan serupa pun diungkapkan konsumen lainnya, Mawar Sari. Kata ibu rumah tangga asal Cipocok Jaya ini, kenaikan harga beras cukup membuat dirinya harus putar otak mengatur uang belanjanya.

“Naiknya Rp 50.000 per karung. Lumanyan buat beli daging ayam sekilo setengah mah. Tapi sekarang gak bisa kebeli karena buat beli beras,” ungkap Mawar Sari, kepada Banten Raya.

Mawar Sari berharap harga beras kembali stabil, sehingga tidak banyak pengeluaran.

“Harapan harga beras stabil soalnya apa-apa serba mahal, jadi gak nambah pengeluaran,” keluhnya.

Mengomentari hal itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil membenarkan bahwa harga komoditi beras tengah naik.

“Iya (beras naik-red),” kata Wahyu.

Wahyu Nurjamil mengaku pihaknya telah membahas perihal melonjaknya harga beras.

“Tadi juga saya sudah merapatkan dengan para Kabid,” akunya.

Wahyu menuturkan, pihaknya belum dapat informasi yang detail terkait melonjaknya harga komoditas tersebut.

“Belum dapat info kenaikan itu apakah langkanya beras atau memang ada kendala didistribusinya,” tutur dia.

“Jadi belum tau (penyebab kenaikannya). Saya masih nunggu laporan. Mungkin baru besok kabidnya laporan. karena baru rapat tadi,” imbuh Wahyu.

Menurut Wahyu Nurjamil, kenaikan harga beras bervariatif, bukan hanya beras premium yang merangkak naik.

“Harga variatif. Beras bukan hanya beras premium. Cuma laporan tadi pagi saya ngontrol ke pasar tadi pagi harga ada kenaikan. Makanya saya langsung dapat dengan bidang perdagangan mempertanyakan hal itu,” ujarnya. (harir)

Foto foto Harir Baldan Banten Raya

Capiton Foto:

 

Pos terkait