BANTENRAYA.CO.ID – Duo karateka Kota Serang berjaya pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).
Kejurnas Karate antar PPLP digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 24 Juli 2023.
Duo atlet karate Kota Serang tersebut berhasil mempersembahkan dua medali; satu medali emas, dan satu medali perunggu.
BACA JUGA:Kota Serang Tambah 3 Emas di Detik Terakhir
Medali emas disumbangkan oleh Gabrieldo kelas kata perorangan.
Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh Rahel komite+59 Rahel.
Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Serang Joe Manaloe mengapresiasi perjuangan duo karatekanya pada Kejurnas Karate antar PPLP 2023. Hampir 4 tahun absen pada Kejurnas Karate antar PPLP.
BACA JUGA:Jelang Popda XI, 310 Karateka se Kota Tangerang Unjuk Gigi di Kenaikan Tingkat
“Jadi menunggu. Sudah empat tahun tidak mengikuti Kejurnas PPLP, karena mungkin Dispora nggak punya dana karena Covid-19,” ujar Joe Manaloe.
Joe Manaloe menuturkan, Banten mengirimkan tiga karateka pada Kejurnas Karate antar PPLP 2023.
“Sebenarnya mengirimkan tiga atlet. Satu atlet lagi dari Kabupaten Lebak, atas nama Sofwan kumite 55, cuman belum beruntung,” tutur dia.
BACA JUGA:Walikota Serang Syafrudin Dibuat Kelimpungan oleh Bocah SD Bhayangkari
Joe Manaloe mengaku bangga terhadap prestasi yang ditorehkan oleh duo karatekanya. Karena meski perhatian Pemkot Serang terhadap atlet Kota Serang berprestasi, termasuk karate masih minim, namun para atletnya tetap berjuang demi mengharumkan Kota Serang di kancah nasional.
Pengurus Cabang Cabor (Pengcabor) FORKI Kota Serang berjuang untuk menjaga nama baik Kota Serang.
“Di atas kekurangan, di atas kelemahan, di atas keterbatasan pemerintahnya perhatian itu penting untuk menjaga atlet-atlet yang sedang dibina oleh pengcabnya tanpa pamrih,” ungkapnya.
Joe Manaloe menjelaskan, dukungan Pemkot Serang sangat penting untuk mendongkrak prestasi olahraga termasuk karate di kancah nasional maupun internasional.
“Jadi sangat bangga kalau ada orang yang memiliki militansi, tanpa meminta uang sana sini. Jadi kalau ada perhatian itu yang diharapkan,” jelas Joe Manaloe.
“Perhatian bukan hanya dalam bentuk uang. Memberikan ucapan, toleransi semacam wawancara, perhatian ke sekolah. Uang itu bukan ukuran bagi atlet profesional atau atlet nasional,” bebernya. ***