BANTENRAYA.CO.ID – Mata masyarakat kini sedang tertuju pada 2 sosok pemimpin suku Dayak yakni Panglima Jilah dan Panglima Pajaji.
Panglima Jilah dan Panglima Pajaji kini terlibat perseteruan gegara persoalan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur.
Adapun pangkal perselisihan soal IKN antara Panglima Jilah dan Panglima Pajaji itu bahkan bermula dari pernyataan Rocky Gerung.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Bangun Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun di Bandung, Berikut Penjelasannya
Asal Usul Gelar Panglima
Di Dayak sendiri terdapat banayk suku yang berjumlah sekitar 400 dan setiap suku memiliki pemimpin yang disebut dengan panglima.
Tak sembarang orang yang bisa menyandang gelar panglima ini karena sosok ini harus diisi oleh orang yang kuat dan jiwa kepemimpinan.
Jabatan panglima juga diberikan kepada sosok yang memiliki kekuatan fisik dan magis yang membuatnya sangat dihormati masyarakat adat Dayak.
Panglima Pajaji merupakan pemimpin dari Pasukan Pantak Padagi Borneo dan pernah menunjukkan kebolehan ilmu kebalnya di depan umum.
Sementara Panglima Jilah merupakan pemimpin dari Pasukan Merah yang diberi nama Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).
Jumlah Pasukan Merah pimpinannya pun tak main-main karena disebut-sebut bisa mencapai 40.000 orang. Ia juga diyakini memiliki ilmu kebal.
BACA JUGA: Info Lowongan Kerja Terbaru PT Posco DX-Indonesia, Butuh Karyawan untuk Penempatan di Kota Cilegon
Asal Mula Perseteruan
Awal mula perseteruan keduanya bermula dari Panglima Jilah yang memprotes pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Jokowi.
Bahkan kemarahannya itu Ia sampaikan saat berkunjung ke Bareskrim Mabes Polri, Rabu 9 Agustus 2023.
“Kami masyarakat Dayak marah. Tidak boleh lagi ada yang menghina Presiden” ucapnya dikutip dari Instagram @kamidayakkalbar.
“Kami juga tidak terima orang-orang yang mengganggu pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara). IKN itu kebanggaan masyarakat Kalimantan,” lanjutnya.
Tak lama setelah itu, Panglima Pajaji muncul membantah pernyataan tersebut yang terekam dalam sebuah video.
“Panglima Jilah anda mengatakan IKN itu sudah final, itu belum,” tegasnya dikutip dari Instagram @kamidayakkalbar, 15 Agustus 2023.
“Belum final, ingat ini negara demorasi, setiap orang setiap insan, setiap manusia yang ada di NKRI ini berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing,” ujarnya.
Panglima Pajaji juga mengaku tak takut dengan Palima Jilah yang memiliki puluhan ribu pasukan dan tak takut meski ada gertakan.
“Ingat anda jangan menakuti-nakuti saya. Ada jangan menggertak saya, saya pantang ditakut-takuti,” tuturnya.
“Jika anda hebat, anda jago, Panglima hadapi saya dimanapun anda mau,” ujarnya. ***