BANTENRAYA.CO.ID – Baru-baru ini sebanyak 17.382 warga Cilegon menderita penyakit ISPA.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cilegon yang menyebut sebanyak 17.382 orang warga Cilegon menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Warga Cilegon menderita ISPA sebanyak 17.382 orang. Hal itu terjadi pada periode Januari sampai Juli 2023.
BACA JUGA: Suhu Melonjak di Semarang, Warganet Bagikan Traffice Cone Meleyot Dijalan Raya
Akibat adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernafasan, maka masyarakat Cilegon dihimbau untuk memakai masker.
Bahkan Kabid Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon dr Febri Naldo mengatakan, bahwa jumlah tersebut karena terjadi dua jenis ISPA yang menjangkit masyarakat.
Menguntip dari Bantenraya.co.id dan beberapa sumber lainnya, bahwa jenis ISPA yang menjagkit masyarakat merupakan ISPA Pneumonia dan ISPA bukan Pneumonia.
BACA JUGA: Turis Asing yang Masuk Bali Bakal Diwajibkan Bayar Rp 150 Ribu, Mulai Feburari 2024, Ini Alasannya
Dalam data tersebut diuraikan, bahwa sebanyak 1.671 orang yang berusia di bawah 5 tahun terindeksi ISPA radang paru-paru (Pneumonia). Sementara sebanyak 2.207 kasus dialami anak usia di atas 5 tahun.
“Kasus ISPA Pneumonia tertinggi pada anak usia di bawah 5 tahun terjadi di Kecamatan Pulomerak dengan jumlah mencapai 430 kasus dan Cibeber dengan jumlah mencapai 321 kasus dan wilayah Kecamatan Citangkil mencapai 253 kasus,” katanya.
Febri juga menjelaskan, untuk mecegah terjangkitnya ISPA saat musim kemarau berlangsung. Pihaknya menyarankan warga untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Ia juga menyarankan warga untuk menjaga imunitas tubuh dengan pola hidup sehat dan istirahat yang cukup.
“Masker itu mengurangi polutan yang dihirup oleh paru-paru kita. Makanya bagus pada pakai masker,” kata Febri.
Bahkan Febri juga menyampaikan, penderita ISPA terbanyak ada di wilayah Kecamatan Pulomerak, Kecematan Citangkil, dan Kecamatan Cibeber.
“Sebetulnya semua kecamatan itu ada, cuma yang paling banyak ada Pulomerak, Citangkil, dan Cibeber. Itu berdasarkan umur juga,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa fenomena El Nino yang sedang terjadi saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap penderita ISPA.***