BANTEN RAYA.CO.ID – Aksi solidaritas kemanusiaan Cinta Cilegon untuk Palestina yang akan digelar Sabtu, 25 November 2023 ternyata membawa berkah bagi para pedagang khususnya pedagang bendera.
Terpantau sejak Rabu, 22 November 2023, di sepanjang kanan dan kiri jalan protokol Kota Cilegon tampak berjejer berbagai ukuran bendera negara Palestina yang dijajakan para pedagang.
Bahkan tidak hanya bendera, berbagai macam atribut bertemakan Palestina juga tersedia. Mulai dari syal, topi, kaos, dan lain sebagainya tampak dipajang menggantung menggunakan tali.
Pemandangan tersebut terlihat cukup unik dan di luar kebiasaan karena biasanya jalan protokol Kota Cilegon dipenuhi pedagang bendera hanya pada saat menjelang HUT Kemerdekaan RI saja setiap bulan Agustus.
Dan yang juga tak kalah menarik, dari hasil penelusuran Bantenraya.co.id, ternyata para pedagang yang berjejer di sepanjang jalan protokol Kota Cilegon tersebut, mayoritas bukan pedagang pribumi atau Kota Cilegon. Mereka adalah pedagang yang datang dari jauh dan sengaja datang ke Cilegon untuk berjualan bendera dan atribut Palestina lainnya.
Mereka mengaku mendapat informasi bahwa di Cilegon akan digelar aksi besar-besaran bela Palestina. Bagi mereka, momen seperti itu adalah peluang besar untuk meraup rupiah.
“Saya tau dari internet, makanya saya jauh-jauh datang ke sini, dagang. Sudah dua hari saya di sini (Cilegon),” kata salah seorang pedagang bendera Palestina bernama Darus.
Kang Darus, demikian sapaan akrabnya, menyatakan kerap mendatangi daerah-daerah yang akan menggelar aksi solidaritas kemanusiaan bela Palestina hanya untuk mengejar peluang mendapatkan cuan.
“Saya mah namanya nyari uang untuk kebutuhan hidup keluarga buat sehari-hari, jadi ke manapun saya kejar asal ada peluang dapat duit banyak,” ujarnya.
Darus bercerita bahwa dirinya dan teman-teman asal daerahnya selalu mencari info daerah mana saja yang akan menggelar aksi besar untuk bela Palestina.
“Kami biasanya rombongan datangnya. Ini aja di sepanjang jalan ini (Jalan Protokol Cilegon) orang Garut semua,” katanya seraya menjelaskan asal daerah tempat tinggalnya.
Darus mengaku bahwa daerah asalnya, Kabupaten Garut merupakan daerah penghasil kerajinan bendera yang cukup besar.
“Kalau di tempat saya, di Garut, memang banyak yang produksi bendera dan kerajinan lainnya. Ini barang saya bawa dari Garut semua. Yang di Jakarta aja ngambilnya dari Garut,” jelasnya.
Darus mengungkapkan jika berdagang bendera omsetnya cukup lumayan.
“Ini selama di sini (Cilegon) dapatlah sekitar dua juta (Rupiah) baru dua hari ini. Mudah-mudahan besok saat acara bisa lebih rame yang beli,” harapnya.
“Kalau momen tujuh belasan mah memang sih lebih besar omsetnya, soalnya kalau Palestina ini kan sebentar, paling juga suma 3 samapai 4 hari kita di sini (Cilegon),” sambung Darus.
Untuk barang dagangan yang dijajakan, Darus menjelaskan, harga bendera dan atribut lain yang dijualnya tergantung ukuran.
“Ya harga mah gimana ukuranya, kalau yang kecil benderanya dijual Rp15 Ribu. Ada yang Rp25 ribu, Rp35 ribu. Kalau yang paling besar itu ukuran 2×3 meter saya jual Rp300 ribu. Kalau syal ada yang Rp50 ribu, ada juga yang Rp75 ribu,” ungkapnya.
Kemunculan para pedagang bendera dan atribut Palestina tersebut dinilai oleh Ketua Panitia Pelaksana Aksi Cinta Cilegon untuk Palestina Muhammad Junaidi sebagai berkah yang patut disyukuri.
“Alhamdulillah ya, kalau memang dengan adanya aksi yang akan digelar bisa membawa dampak positif bagi masyarakat khususnya para pedagang bendera dan atribut lainnya, tentunya kami sangat senang,” ujarnya.
“Itu artinya, tujuan kita melakukan aksi solidaritas kemanusiaan untuk rakyat Palestina, harapannya tidak hanya untuk membantu rakyat Palestina saja tetapi ternyata juga bisa membantu masyarakat di negeri kita seperti para pedagang bendera ini,” pungkas Junaidi. ***