SERANG, BANTEN RAYA- Komisi V DPRD Provinsi Banten sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) di Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, pada Selasa (24/1) lalu. Komisi V DPRD Provinsi Banten menemukan kondisi SMA Negeri CMBBS yang kurang terurus.
Padahal, kata Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa, SMA Negeri CMBBS pernah mendapatkan bantuan anggaran cukup besar dari Pemprov Banten pada tahun 2022. Nilainya tidak main-main, mencapai belasan miliar rupiah. “Pada tahun 2022 itu, CMBBS diberikan porsi anggaran Rp14 miliar,” ujar Yeremia, Minggu (29/1/2023).
Bahkan, pada tahun 2023 ini SMA Negeri CMBBS juga kembali mendapat dana bantuan dari Pemprov Banten dengan nilai yang lebih besar. Besaran anggaran tersebut belum termasuk bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat. “Tahun 2023 ini anggaran untuk SMAN CMBBS kembali dianggarkan dengan nilai cukup besar bahkan meningkat yaitu sebesar Rp16,8 miliar,” ujar Yeremia.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, besarnya bantuan yang diberikan oleh Pemprov Banten dengan kondisi SMA Negeri CMBBS saat ini merupakan kondisi yang tidak wajar. Bahkan, Yeremia menyebut kondisi tersebut merupakan kondisi yang parah.
Padahal, bila dihitung, bantuan untuk SMA Negeri CMBBS dari APBD Banten dengan nilai belasan miliar rupiah ini setara dengan biaya membangun 2 unit sekolah baru atau setara dengan biaya membangun 30 unit ruang kelas baru.
“Biaya yang dikeluarkan oleh Pemprov Banten ini tidak sedikit untuk SMAN CMBBS. Belasan miliar sudah dikeluarkan setiap tahunnya. Padahal dengan anggaran segitu bisa membangun 2 unit sekolah baru atau 30 unit ruang kelas baru,” ujar Yeremia.
Karena itu, kata Yeremia, perlu pembenahan total pada SMA Negeri CMBBS, mulai dari sisi lingkungan sekolah sampai sistem pendidikan yang mencerminkan keunggulan. Sehingga, ketika mendatangi sekolah ini, masyarakat langsung yakin bahwa ini adalah sekolah unggulan.
Yeremia mengungkapkan, ketika dirinya melakukan sidak kondisi sekolah sedang dalam kondisi tidak sedang baik-baik saja. Saat itu, Yeremia menggambarkan SMA Negeri CMBBS dengan kondisi buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah kurang lengkap, komputer tidak berfungsi dengan baik, mobil operasional bermasalah, dan ada bangunan terbengkalai. Bahkan ketika jam pelajaran ada guru yang tidak masuk tepat waktu.
“Terbukti saat masuk dalam beberapa ruang kelas, tenaga pengajar (guru-red) tidak ada di tempat untuk mendampingi atau sekadar memantau berjalannya pembelajaran,” kata Yeremia.
Dimintai komentar terkait SMAN CMBBS, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani tidak memberikan banyak keterangan. Terkait adanya sejumlah bangunan SMAN CMBBS yang rusak, dia hanya mengatakan akan memperbaikinya.
“Kalau dia rusak nanti kita rapihin. Cuma bertahap. Lihat anggarannya nanti,” katanya.
Ketika ditanya tentang adanya bangunan SMAN CMBBS yang terbengkalai, dia malah mengatakan tidak tahu-menahu. “Enggak tahu saya,” katanya. (tohir)