BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Polisi dan Pamong Praja atau Pol PP Cilegon mengamankan 15 orang gelandang dan pengemis atau yang biasa disebut gepeng.
15 gepeng yang diamankan Dinas Pol PP Cilegon kemudian diserahkan ke Dinas Sosial atau Dinsos Cilegon.
Para gepeng atau anak jalanan tersebut diamankan di sepanjang jalan protokol Kota Cilegon dan beberapa lokasi yang jadi tempat mangkal pengemis.
Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum pada Dinas Pol PP Cilegon Faruk Oktavian mengatakan, Dinas Polol PP Cilegon mengadakan patrol guna mencipatakan Kota Cilegon yang kondusif.
BACA JUGA:Kepala DPK Cilegon Raih Peringkat 4 Nasional Diklat Kepemimpinan di LAN RI
Kegiatan tersebut juga bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah 16 tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
Selain itu, juga mengacu pada Peraturan Daerah 5 tahun 2003 tentang Ketentraman Ketertiban dan Keindahan atau K3.
Serta berlandaskan Peraturan Daerah 6 tahun 2003 tentang Pengendalian Pedagang Kaki Lima serta Permendagri 54 tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
“Sasaran atau target anak jalanan, manusia silper, gepeng, yang berkeliaran sehingga sangat mengganggu pengguna kendaraan, karena kebanyakan dari mereka meminta-minta di saat lampu merah menyala,” kata Faruk, Kamis, 15 Juni 2023.
Lokasi kegiatan berada di Simpang Pondok Cilegon Indah, Cilegon Center Mall, Cilegon City Mall, Taman Layak Anak.
“Terdapat 15 orang gembel dan pengemis diantaranya,” kata Faruk usai melakukan razia.
Kata Faruk, selanjutnya 15 gepeng yang diamankan Dinas Pol PP Cilegon diserahkan ke Dinsos untuk dilakukan pembinaan.
“Penertiban PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) rutin kami lakukan dan akan terus kami giatkan secara berkala,” katanya.
BACA JUGA:BPRSCM Butuh Penyertaan Modal Rp 5 Miliar, Banggar Desak Segera Setor Dividen
Faruk mengimbau kepada warga Cilegon tidak memberi uang kepada pengemis.
Namun, Ia menyarankan agar lebih selektif dalam memberi sedekah.
“Sebab jika memberi pada pengemis dan pengamen di jalan tidak jelas penggunaannya,” ucapnya
“Lebih baik kalau disumbangkan ke panti asuhan, masjid, atau tempat ibadah lain yang penggunaannya jelas,” pinta Faruk.***