DPRD Minta Pemprov Serius Berantas Judol

DPRD Minta Pemprov Serius Berantas Judol
Foto gedung DPRD Banten.

BANTENRAYA.CO.ID – DPRD Provinsi Banten meminta agar Pemerintah Provinsi Banten ikut serta dalam mengatasi judi online (judol) yang saat ini marak terjadi di Provinsi Banten.

Judi online dinilai sangat meresahkan karena judi online sudah memakan banyak korban dari masyarakat kelas bawah di Provinsi Banten.

Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PDI Perjuangan Abraham Garuda Laksono mengatakan, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah,

Bacaan Lainnya

termasuk Pemerintah Provinsi Banten, harus serius dalam memberantas judi online yang saat ini telah banyak memakan kurban dan menimbulkan bencana sosial.

Budi Sakit, Agis Tampil Single di Debat Publik Kedua Calon Walikota dan Wakil Walikota Serang 2024

Pemberantasan judi online harus dilakukan secara serius bukan hanya dengan menggelar kegiatan seremonial belaka.

“Judol ini sudah meresahkan banyak warga Banten, bahkan seluruh warga Indonesia.

Oleh sebab itu, kita harus benar-benar berantas judol ini supaya tidak banyak warga kita yang terjerat judol ini,” ujar Abraham, Kamis (14 November 2024).

Kasus judi online di Provinsi Banten memang sangat mengkhawatirkan. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan,

Ratu Ria Janji Libatkan Masyarakat Dalam Pembangunan di Kelurahan

Provinsi Banten berada di peringkat kelima secara nasional sebagai daerah yang terpapar judi online, berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Total transaksi judi online di wilayah Banten mencapai Rp1,002 triliun. Bahkan, Provinsi Banten menjadi salah satu daerah yang warganya paling banyak terpapar judi online.

Warga Banten yang main judi online sebanyak 105.302 orang. Sedangkan peredaran uang judi warga Banten mencapai Rp1,002 triliun.

Banten hanya lebih baik dari keempat daerah tertinggi judi online-nya yaitu Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Calon Walikota Serang Ratu Ria Maryana Siap Rehab dan Bangun Sekolah Baru

Garuda mengatakan, harus ada gebrakan serius yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk memberantas judi online agar masyarakat tidak terjerat pada permainan yang sudah disetting oleh komputer ini.

Dia mengungkapkan, saat menggelar reses dengan turun ke tengah-tengah masyarakat dia banyak mendapatkan laporan dari masyarakat yang mengeluh tentang fenomena judi online ini.

“Laporan-laporan masyarakat ini memang sudah mulai merasakan khususnya ibu-ibu yang datang ke kami, menyampaikan kalau suaminya atau anaknya main judol.

Akhirnya mereka terjerat pinjaman online, karena maksain untuk judol,” ujarnya.

Airin-Ade Rp6,625 Miliar, Andra-Dimyati Rp4,322 Miliar

Khusus untuk generasi muda atau Generasi Z atau Gen Z, Garuda mengatakan,

sebaiknya Pemerintah Provinsi Banten membuat program menarik sehingga para generasi muda tertarik dengan program tersebut dan melupakan judi online.

Program-program itu misalnya adalah pelatihan soft skill dan hard skill termasuk juga pelatihan kewirausahaan agar para pemuda bisa menjadi entrepreneurship atau pengusaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda yang lainnya.

“Jika pelatihan-pelatihan ini dilakukan dengan tepat sasaran, bukan hanya judol yang bisa kita berantas, tapi juga angka pengangguran,” kata anggota Komisi V DPRD Banten ini.

Tipu 60 Pencari Kerja, Empat Warga Serang Diamankan

Garuda menegaskan, judi online banyak menyengsarakan masyarakat sehingga ini harus ada upaya yang luar biasa untuk menghentikannya.

Apalagi, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi, banyak pemuda di daerah Banten terpaksa bekerja sebagai operator perusahaan judi online di luar negeri.

Para pemuda Banten ini bekerja sebagai tenaga administrasi judi online di negara Kamboja dan Vietnam.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, sebagai salah satu solusi untuk menekan judi online, Pemerintah Provinsi Banten mencoba menekan angka pengangguran.

Golok Banten Diusulkan ke UNESCO

Karena itu, Pemerintah Provinsi Banten berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan, misalnya dengan menggiatkan investasi, menggelar pelatihan, hingga menyediakan job fair setiap tahun.

Dia mengatakan, tingginya jumlah pengangguran di Indonesia ikut memengaruhi anak pemuda bekerja di luar negeri, termasuk bekerja di bidang judi online.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pemuda.

AL Muktabar mengimbau agar para pemuda Banten lebih berhati-hati saat memilih pekerjaan di luar negeri.

Persatuan Istri Karyawan Indonesia Power Resmikan SAB dan Waterwell

Jangan sampai mereka bekerja di negara orang tetapi tidak aman karena melanggar hukum yang berlaku di sana.

“Kita mengimbau agar pekerjaan itu benar-benar yang sesuai. Jangan sampai beririsan dengan hukum, dan akan menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” ujarnya. (tohir)

Pos terkait