Bantenraya.co.id- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melaporkan, masyarakat di Banten yang memiliki penghasilan Rp3,3 juta per bulan, termasuk dalam kategori penduduk miskin.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sopian mengatakan, berdasarkan perhitungan garis kemiskinan di Banten pada Maret 2024, tercatat sebesar Rp654 ribu per bulan.
Artinya, setiap individu yang memiliki pendapatan di bawah angka garis kemiskinan, termasuk dalam kategori penduduk miskin.
Sementara itu, secara rata-rata jumlah individu dalam satu rumah tangga terdiri dari lima orang anggota keluarga.
Elektabilitas Andika 82,1 Persen, Najib Hamas 0,6 persen
Sehingga pendapatan sebesar Rp3,3 juta masuk dalam kategori tersebut.
“Meski demikian, garis kemiskinan di Banten lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan nasional sebesar Rp2,7 juta.
Artinya kalau (warga ini) berada di luar Banten ini bukan dalam kategori penduduk miskin,” kata Adam dalam
siaran resmi BPS di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Kavling H1-2, KP3B, Kota Serang, Senin (1 Juli 2024).
Bangli Berdiri Diatas Saluran Irigasi Jalan Pontang-Banten Lama
Adam menegaskan, perhitungan angka tersebut sesuai dengan metode basic need approach yang sudah
dilakukan sejak tahun 1998, dan melakukan pendataan terhadap 51 komoditas dasar di perkotaan dan 47 komoditas di pedesaan.
“Metode ini, menjadi salah satu indikator menilai suatu penduduk atas ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar,” imbuhnya.
Menurutnya, BPS Banten juga mencatat, jumlah penduduk miskin di Banten mengalami penurunan secara tahunan.
Instruksi Wali Kota Helldy Berhasil, Kasus DBD di Kota Cilegon Turun
Pada Maret 2023 penduduk miskin di Banten ada 826 ribu jiwa, pada Maret 2024 menjadi 791 ribu jiwa atau turun sebanyak 34 ribu jiwa.
“Adapun jenis komoditas makanan yang menyumbang angka paling tinggi terhadap kemiskinan di desa maupun kota adalah beras, rokok, daging ayam, telur, mie instan dan kopi.
Sedangkan komoditas non makanan terdiri dari rumah, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi,” jelas Adam.
Selain itu, di periode yang sama tingkat kedalaman kemiskinan di Banten juga mengalami penurunan dari 1,204 poin menjadi 0,971 poin.
KIM Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon Diminta Angkat Potensi Wisata Lokal
Termasuk indeks keparahan kemiskinan juga turun dari 0,363 poin menjadi 0,247 poin pada Maret 2024.
“Artinya, semakin dekat angka tersebut dengan 0 maka tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan akan semakin lebih baik,” paparnya.
Setidaknya, ada empat indikator yang menjadi penyebab tingkat kemiskinan di Banten berkurang,
yakni terjadinya penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,95 persen dalam periode Februari 2023 sampai Februari 2024 hingga tingkat inflasi yang lebih rendah.
Setengah Abad, Imi Suhaemi Jualan Mainan Terbuat Dari Limbah Sandal
“Ditambah dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 5,46 persen, dan nilai tukar petani naik dari 102,47 poin pada Maret 2023 menjadi 112,70 poin pada Maret 2024,” kata Adam.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Setda Provinsi Banten
Beni Ismail melalui rilis yang disampaikan kepada Banten Raya, menanggapi rilis BPS tersebut menyebutkan,
persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 6,00 persen, turun menjadi 5,69 persen pada Maret 2024.
Sisi Irigasi Kasemen Kota Serang Dibersihkan
Sedangkan persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 6,79 persen, turun menjadi 6,44 persen pada Maret 2024.
Jika dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin perkotaan Maret 2024 turun sebanyak 8,1 ribu orang, dari 623,19 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 615,07 ribu orang pada Maret 2024.
Sedangkan pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 26,4 ribu orang, dari 202,93 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 176,54 ribu orang pada Maret 2024.
Untuk garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp654.213 per kapita per bulan dengan komposisi garis
Lubang Dalam di Jalan Akses Puspemkot Serang Membahayakan
kemiskinan makanan sebesar Rp474.039 atau 72,46 persen, dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp180.174 atau 27,54 persen.
Selanjutnya, pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Banten memiliki 5,09 orang anggota rumah tangga.
Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.329.944 per rumah tangga miskin per bulan. (raden/rahmat)