BANTENRAYA.CO.ID – Penganiayaan yang dilakukan anak pejabat kini terulang kembali, seorang anak Ketua DPRD Ambon diduga menjadi pelaku penganiayaan tersebut.
Adalah Abdi Toisuta, anak Ketua DPRD Ambon yang diduga menjadi pelaku penganiyaan terhadap pelajar yang masih berusia 15 tahun.
Penganiayaan yang diduga dilakukan Abdi Toisuta itu membuat pelajar 15 tahun meninggal.
Dikutip Bantenraya.co.id dari akun Instagram Terang Media @terangmedia, penganiayaan itu terjadi tepat di depan asrama Polri, Talake, Ambon, Maluku, pada Minggu 30 Juli 2023.
Yang membuat geram ialah penganiayaan yang diduga dilakukan Abdi Toisuta yang membuat korban RRS tewas karena hanya masalah yang cukup sepele.
“Pelaku melakukan penganiayaan karena diduga korban tidak menegurnya saat memasuki lorong kompleks,” tulis keterangan akun Instagram @terangmedia.
BACA JUGA: Kelompok KKM 20 Uniba Hadir dan Bantu di Acara Santunan Anak Yatim di Desa Salira Tengah
Adapun kronologi sebelum terjadi penganiyaan itu, ketika korban RRS bersama temannya berboncengan menggunakan sepeda motor untuk mengambil jaket ke rumah keluarganya di Talake.
Tiba di gapura Talake, Abdi Toisuta saat itu sedang berjalan kaki.
Abdi yang melihat motor RRS yang melaju begitu saja tidak menegurnya, marah-marah.
“Tiba-tiba, Abdi Toisuta marah-marah dan mengejar motor korban hingga berhenti,” ujar akun Instagram Terang Media.
Dari beberapa video amatir yang beredar di media sosial, Abdi langsung memukul kepala bagian belakang korban sebanyak tiga kali.
“Korban pingsan dan tertidur di atas motor,” ungkapnya.
Kemudian, diketahui pelaku diduga tersinggung lantaran korban dan temannya masuk kompleks Talake tanpa menegurnya.
“Masuk kompleks itu tagor abang-abang lai,” ucap Abdi sambil memukul bagian kepala korban seperti dilihat dari rekaman video yang beredar.
Selanjutnya, dari video yang diunggah akun Instagram Terang Media, terlihat keluarga korban yang mengetahui kejadian langung keluar rumah.
BACA JUGA: Eksplore Keindahan 6 Tempat Wisata di Sleman yang Hadirkan Pemandangan Super Cantik
Tersulut emosi, pelaku menjawab dengan nada keras dan menyebutkan siap bertanggung jawab.
“Beta (saya) tanggung jawab semuanya,” ucap pelaku
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dokter Leimena, dan sempat mendapat perawatan medis.
BACA JUGA: Gotong Royong Warga Desa kadukempong Bersama Kelompok KKM 64 Uniba Untuk Pesiapan HUT RI
Namun sayangnya akibat dipukul kepala bagian belakang nyawa RRS tidak dapat diselamatkan.***