LEBAK, BANTEN RAYA – Harga telur di Pasar Rangkasbitung mengalami kenaikan dari harga awal Rp 27 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Hal tersebut diakibatkan karena tidak lama lagi tahun akan berganti ke 2023 dimana permintaan telur biasanya tinggi.
Hafifah, salah satu penjual telur di Pasar Rangkasbitung mengatakan, karena kenaikan harga tersebut banyak para penjual telur mentutup kiosnya. “Sebenernya kalau lagi murah banyak kios yang buka namun sekarang jadi sepi pembeli makanya pada tutup. Saya juga bingung mau beli kemana dan susah cari telur di agen,” katanya kepada Banten Raya, Rabu (30/11).
Hafifah mengungkapkan, kenaikan harga telur dimulai sejak tanggal 28 November 2022. Selain itu, akibat kenaikan harga telur penjual harus merogoh kocek lebih dalam untuk bisa mendapat telur dari peternak. “Biasanya kalau ngambil barang itu di kandang ayam di Tangerang, saya kalau ngambil itu biasanya suka 2 mobil engkel. Waktu sebelum naik biasanya Rp 60 juta modalnya sekarang jadi Rp 70 juta,” ungkapnya.
Ia berharap, harga telur bisa kembali seperti seperti semula lantaran banyak para pembeli mengeluh karena harga telur yang melejit. “Ini tidak ada kebijakan dari pemerintahan ya?” tanyanya.
Penjual telur lainnya Supardi menuturkan, sejumlah kios yang ditutup diakibatkan karena kehabisan stok dan kekurangan modal untuk menyetok telur di kiosnya. “Kalau saya menjual telur Rp 31 ribu per kilogram, bahkan ada juga yang menjual Rp 32 ribu. Sepi mah tidak, cuman saya merasa kasian karena banyak langganan saya beralih ke yang lebih murah,” tuturnya.
Dikatakan Supardi, omzet penjualan pun mengalami penurunan. Ia mengaku, biasanya omzet penjualan mencapai Rp 10 juta dalam satu pekan namun karena kenaikan harga omzet dalam satu pekan hanya sebesar Rp 5 juta. “Kalau dalam satu bulan itu biasanya mencapai Rp 25 juta, kalau saya mengambil dari peternak di daerah Cileles,” ujarnya.
Salah satu pembeli telur, Ibnu, merasa keberatan dengan kenaikan harga telur yang lumayan tinggi. “Saya merasa kewalahan, ya emang menurut orang kaya harga segitu biasa saja, tapi menurut saya sebagai warga kecil merasa berat bila harus merogoh kocek lebih untuk membeli telur,” ungkapnya(mg-sahrul/muhaemin)