Jembatan Darurat Cimadur Mulai Dibangun, Ditarget Selesai Akhir Desember

1 JEMBATAN DARURAT
Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan tiang jembatan darurat di Bayah, Lebak, Kamis (17/11/2022).

SERANG, BANTEN RAYA- Jembatan darurat (bailey) sebagai penggani jembatan Cimadur di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, yang rusak akibat banjir mulai dibangun. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten menargetkan pembangunan jembatan bailey akan dapat selesai pada akhir Desember 2022.

Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, saat ini proses pembangunan jembatan darurat Cimadur sedang dibangun. Pada tahap awal ini, pembangunan difokuskan pada pembuatan tiang pendukung jembatan.

“Sudah mulai dilaksanakan, sudah mulai pemasangan tiang untuk pendukung jembatan bailey,” ujar Arlan, Kamis (17/11/2022).

Jembatan darurat yang akan dibangun ini dipergunakan untuk menggantikan jembatan Cimadur di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, yang putus akibat diterjang banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 9 Oktober 2022.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu membuat jembatan Cimadur di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, putus dan ratusan rumah warga terendam banjir. Jembatan Cimadur merupakan akses penghubung warga Desa Cimancak dengan Desa Bayah Timur. Namun, kondisi jembatan rusak parah akibat diterjang banjir sehingga aktifitas warga pun terganggu. Saat ini, warga menggunakan jembatan sementara yang terbuat dari bambu.

Arlan mengatakan, pembangunan jembatan darurat ini akan menghabiskan anggaran sekira Rp2 miliar. Jembatan yang merupakan hasil pinjam dari Kementerian Pekerjaan Umum RI tersebut hanya dipinjamkan maksimal selama waktu 3 tahun.

Selama jangka waktu itu, pemerintah daerah, dituntut untuk membangun jembatan permanen. Sehingga, Ketika masa pakai jembatan darurat habis, jembatan permanen sudah berdiri.

Ditanya siapa yang akan membangun jembatan permanen, Arlan mengatakan, sesuai dengan kewenangan jalan, pembangunan jembatan Cimadur merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Lebak. Namun sampai saat ini belum ada pembahasan tentang itu.

Bila kemudian Pemerintah Kabupaten Lebak menyerahkan pembangunannya ke Pemerintah Provinsi Banten, maka hal ini akan dibicarakan terlebih dahulu. Pada prinsipnya, pembangunan jembatan nanti akan melihat dari kemampuan keuangan daerah masing-masing.

“Agar proses pembangunan jembatan darurat tidak terganggu, DPUPR Provinsi Banten telah meminta Pemerintah Kabupaten Lebak agar segera membongkar jembatan lama,” ujarnya.

Arlan mengungkapkan, jembatan bailey memiliki panjang 48 meter dan lebar 3 meter. Arlan mengklaim, jembatan sementara ini akan mampu menahan banjir.

Sebab dalam pembangunannya bekerja sama dengan TNI dan didampingi tenaga ahli dari Sidney yang terbiasa membangun jembatan darurat. Selama pembangunan, pihaknya juga berkonsultasi dengan Kementerian PUPR terkait struktur banguna jembatan tersebut.
“Sebelum penggunaan juga akan ada asesment dari Kementerian PUPR,” ujarnya.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten membantu Pemerintah Kabupaten Lebak dengan membangunkan jembatan darurat sementara. Jembatan ini untuk sementara waktu, akan dapat digunakan oleh warga sekitar sebelum jembatan permanen dibangun.

“Pemerintah Provinsi Banten memfasilitasi apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat Lebak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik membenarkan bila jembatan darurat saat ini sedang dibangun. Dia berharap, jembatan darurat itu bisa segera berdiri sehingga tidak lagi menggunakan jembatan sementara dari bambu. (tohir)

Pos terkait