BANTENRAYA.CO.ID – Baru beberapa hari setelah resmi beroperasi, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodetabek sudah mengalami masalah teknis yang mengakibatkan kereta tersebut mengalami eror.
Insiden ini menjadi sorotan setelah momen eror LRT terekam dan dibagikan oleh akun TikTok @ilhamyudhag pada 30 Agustus 2023.
Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, LRT Jabodetabek merupakan sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan.
Dengan konstruksi yang ringan, LRT dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, juga dikenal dengan sebutan trem.
Meski telah dinantikan oleh banyak masyarakat, baru dua hari setelah beroperasi, LRT Jabodetabek menghadapi tantangan teknis yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang.
Momen eror LRT tersebut terekam dalam unggahan di akun TikTok @ilhamyudhag. Dalam video tersebut, terlihat bahwa pintu LRT tidak ingin menutup dengan benar, meskipun penumpang sudah berada di dalam kereta.
Pintu yang sempat tertutup kemudian kembali terbuka, dan situasi ini terjadi selama kurang lebih 30 menit.
Penumpang yang merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut merekam kejadian tersebut dan beramai-ramai membagikannya di media sosial.
Kondisi semakin memburuk ketika penumpang diarahkan untuk pindah ke kereta lain. Namun, masalah teknis tidak berhenti di situ.
BACA JUGA: September 2023, Netflix akan Rilis Film Dokumenter Kasus Pembunuhan Kopi Sianida Jesicca Wongso
Di kereta pengganti, penumpang juga kembali mengalami ketidaknyamanan karena mati lampu dan AC.
@ilhamyudhag Duka naik LRT 🥲 #lrtjabodebek #jakinfo #lrtjakarta #lrt #fyp ♬ Backsound Lucu – Faid rafanda
Insiden ini tentu saja mengundang perhatian masyarakat dan membuat mereka bertanya-tanya tentang keandalan sistem LRT Jabodetabek.
Pihak terkait masih harus memberikan penjelasan resmi terkait insiden ini dan bagaimana upaya perbaikan yang akan dilakukan.
BACA JUGA: Amarah Bebi Silvana Saat Curhat Di InstaStory Mengenai Rumah Tangganya dengan Opick: Ambil Suamiku!
Meskipun demikian, momen eror LRT ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam menjalankan sistem transportasi massal seperti LRT, terutama dalam menghadapi teknis dan keselamatan penumpang.***