BANTENRAYA.CO.ID – Inilah informasi seputar kisah inspirasi punya utang Rp1,3 M di usia 17 tahun dan pria ini kini sukses bisnis kripik.
Siapa yang tidak pusing terlilit hutang hingga ratusan juta? Pemuda usia 17 tahun bernama Bagas pernah merasakannya.
Seperti kita ketahui Bagas Alimpad atau akrab disapa Bagas berbeda dengan anak muda milenial biasanya karena setelah dia melunaskan utang sekarang sukses.
Dan Jika kebanyakan anak muda di usia sekolah hanya hobi main game maka Bagas sudah mulai berbisnis, Ia bahkan sudah memulai bisnisnya sejak usia 15 tahun.
Penasaran dengan kisah inspirasi punya utang Rp1,3 M di usia 17 tahun dan pria ini kini sukses bisnis kripik? Simak artikel ini sampai selesai.
Dikutip Bantenraya.co.id dari kanal YouTube Pecah Telur, Berikut ini adalah kisah inspirasi punya utang Rp1,3 M di usia 17 tahun dan pria ini kini sukses bisnis kripik:
Bagas tidak seperti kebanyakan anak muda di usia sekolahnya yang main game dan bersenang-senang.
Dulu di usianya yang 17 tahun, Bagas sudah memulai bisnis menjadi reseller untuk beberapa produk kemasan.
Namun saat itu, dirinya memang tertarik mengikuti bisnis berbasis multi level.
Melalui bisnis yang Bagas jalani, akhirnya berhasil membuat banyak investor mempercayakan untuk menitipkan uangnya untuk mendapatkan keuntungan.
Namun sayangnya bisnis ini kemudian bangkrut dan akhirnya memiliki utang sebesar Rp1,3 miliar.
Untuk melunasi sejumlah utang kepada investornya, Bagas memulai bisnis jamur tiram milik pamannya.
Jamur tiram ini Bagas kelola menjadi keripik yang laku di pasaran.
“Daripada dibuang. Sini mending jamurnya saya olah jadi keripik,: kata Bagas dalam YouTube Pecah Telur.
Berkah kerja kerasnya, akhirnya Bagas sukses menutup semua utangnya dari penjualan keripik.
“Kalau anak muda iyu merasakan jatuh cinta baper. Kalau saya merasakan jatuh tempo,” ungkap Bagas.
Berawal dari bisnis keripik jamur tiramnya, kini Bagas juga merambah ke bisnis kuliner lainnya.
Mulai dari keripik pisang, keripik singkong hingga makaroni.
Kini bisnis kuliner yang ditekuni Bagas berjalan mulus dan bisa mendapatkan omset banyak.
Semua produk bisnis keripik yang dijalani Bagas awalnya hanya dijual di online dan toko retail.
Semua berkat ketekunan yang dijalani Bagas, akhirnya dirinya bukan hanya dikenals ebagai pebisnis, namun juga pembicara di sejumlah seminar.***