BANTENRAYA.CO.ID – Sejumlah pemudik berangkat lebih awal pada H- 7 Lebaran 2025, dengan tujuan untuk menghindari kemacetan.
Pemudik rela cuti bekerja dan pulang lebih awal, dengan alasan anak sekolah sudah libur sekolah. Namun, mereka malah terjebak kemacetan di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, hingga 3 jam lebih.
Diketahui, berdasarkan kalender pendidikan sendiri pemerintah sudah meliburkan anak sekolah pada Jumat 21 Maret 2025.
Sedangkan libur untuk pekerja sendiri menurut kalender cuti bersama baru tiba pada Jumat 28 Maret 2025.
Sudah Sesuai Perwal, Baznas Klaim Tidak Paksakan Zakat Profesi ke ASN
Pantauan Banten Raya di Dermaga Ekselutif Pelabuhan Merak, terlihat puluhan kendaraan milik pemudik mulai memadati dermaga. Meski demikian kondisi masih landai, karena bongkar muat kendaraan mengalami pelabambatan seperti biasanya.
Hal itu karena bongkar muat kapal belum normal pasca rusaknya dermaga jembatan bawah yang tertabrang KMP Port Link III.
Kondisi tersebut pada akhirnya membuat pemudik tetap terjebak antrean hampir 3 jam lebih di dermaga, menunggu proses bongkar kuat.
Jika ditambahkan proses bongkar muat yang bisa mencapai 1 jam, maka waktu total pemudik baru bisa berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni mencapai 4 jam setelah proses bongkar muat.
Dua Juta Wisatawan Sambangi Banten Saat Libur Lebaran
Untuk Dermaga Reguler Pelabuhan Merak sendiri juga mengalami hal yang sama. Bahkan, saat malam hari pemudik terpaksa harus mengantre dengan sejumlah truk tronton atau ekspedisi yang nantinya akan disetop pada 26 Maret 2025.
Antrean kendaraan sendiri mengular dari dermaga reguler sampai ke depan Terminal Terpadu Merak (TTM) pasa Sabtu (22 Maret 2025).
Ikbal, salah satu pemudik asal Tangerang mengaku mudik lebih awal karena ingin menghindari kemacetan. Namun dirinya justru terjebak antrean cukup lama di Pelabuhan Merak.
“Yah pulang lebih awal karena supaya enggak macet di jalan, dan tiba lebih cepat di kampung halaman di Padang,” katanya, Minggu (23 Maret 2025).
Wamenpar RI Ni Luh Puspa Kunjungi Banten
Ikbal menyatakan, dirinya sudah berada di Pelabuhan Eksekutif Merak pada pukul 14.00. Namun pada 17.00 dirinya baru bisa naik kapal.
“Sampai sekarang (pukul 16.30) belum berangkat. Sudah hampir 3 jam antre. Biasa kalau di pelabuhan kan memang lumayan menunggunya lama.
Tapi lebih baik dari pada harus antre di rest area atau diberhentikan karena menunggu giliran di jalan,” jelasnya.
Lukman, pemudik asal Kota Depok mengaku rela mengambil cuti untuk pulang mudik lebih awal. “Biar enggak macet. Jadi saya ambil cuti karena anak juga sudah libur,” katanya.
11,03 Triliun Potensi Zakat di Banten
Lukman yang akan mudik ke Kalianda, Lampung Selatan menjelaskan, perjalanan dari Depok cukup lancar. Termasuk di tol dan sampai Pelabuhan Merak tidak mengalami kemacetan.
“Lancar tidak ada kendala. Sengaja pulang lebih awal untuk menghindari kemacetan. Ini masih menunggu di pelabuhan, semoga tidak sampai setengah harian yah,” ungkapnya.
Sementara itu, pemudik asal Bali, Diki Satria yang hendak menuju ke Medan juga mengungkapkan hal yang sama.
Menurut Diki, karena anak libur maka sudah bisa pulang menemui keluarga di kampung halaman. “Yah saya pulang ke Medan. Ini anak-anak sudah libur sekolah jadi bisa pulang kampung,” jelasnya.
Diki mengaku, pulang menemui keluarga lebih awal agar libur juga lebih panjang.
11,03 Triliun Potensi Zakat di Banten
“Biar libur lebih panjang dan kalau sekarang pulang kampung (mudik) jalan juga lancar,” ujarnya.
Sementara itu, terkait masih lamanya waktu tunggu sampai 3 jam di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak belum bisa memberikan keterangan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin saat dikonfirmasi Banten Raya belum memberikan jawaban, apakah terkendala perbaikan pelabuhan atau memang kondisi pelabuhan yang sudah mulai padat pemudik. (uri)