Penjual Timun Suri di Kota Cilegon Bisa Habiskan 3 Kuintal Dalam Sehari

1 TIMUN SURI
Pembeli timun suri di lapak Mariah di Jalan Raya Anyer, Ramanuju, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, akhir pekan kemarin. (Mia Reva/Banten Raya)

BANTENRAYA.CO.ID – Bulan Ramadan identik dengan munculnya mentimun suri atau biasa disebut timun suri.

Pedagang timun suri dapat mudah kita temui di pasar-pasar tradisional maupun pinggir jalan.

Timun suri pada bulan Ramadan disajikan sebagai salah satu menu berbuka puasa yang menyegarkan.

Bacaan Lainnya

Dipadukan dengan sirup dan es batu membuat timun suri menjadi salah satu buah yang banyak dicari di hari-hari berpuasa.

BACA JUGA : 5 Rekomendasi Hotel di Kota Cilegon yang Nyaman dan Instagenic, Awas Malah Ogah Pulang

Salah satu pedagang timun suri di Ramanuju, Kota Cilegon, Mariah mengaku dirinya menjual timun suri setiap bulan Ramadan.

“Tiap Ramadan ibu (sebutan terhadap dirinya) jual timun suri, ya biasanya jual semangka. Tahun ini kemana-mana cari lapak yang cocok, akhirnya bisa buat lapak di pinggir jalan biar orang juga mudah belinya,” tutur Mariah saat ditemui di lapaknya yang berlokasi di Jalan Raya Anyer, Ramanuju, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, kemarin.

Mariah mengatakan, permintaan terhadap timun suri memang terjadi hanya pada bulan Ramadan.

BACA JUGA : THR ASN Terancam Dibayar Setelah Lebaran, Menteri Keuangan Sebut Peraturan Baru

Mayoritas pembeli timun suri miliknya untuk dikonsumi pribadi, namun tidak jarang pembeli memborong banyak untuk dijual kembali atau untuk konsumsi dalam jumlah besar.

Ia mengungkapkan, timun suri yang dijualnya merupakan hasil tani pribadi miliknya di Indramayu.

“Ibu tanam sendiri di Indramayu, terus sengaja jual ke Cilegon karena peminatnya banyak. Ibu pernah tinggal di Cilegon jadi orang-orang juga udah kenal sama ibu, daripada di Indramayu udah banyak yang punya jadi nilai jualnya kurang,” kata Mariah.

BACA JUGA : Kondisi Terkini Tol Tangerang-Merak Jelang Mudik Pasca Viral Banyak Mobil Alami Pecah Ban

Dua bulan sebelum Ramadan, Mariah sudah menanam timun suri di sawahnya. Sehingga ketika masuk Ramadan, buahnya sudah siap panen dan dibawa ke Cilegon.

Harga timun suri yang ia jual cukup terjangkau Rp8.000 per kilogram dan Rp15.000 per dua kilogram.

Ia mengatakan, harga tersebut lebih murah dibanding penjual lainnya.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan timun suri miliknya banyak dibeli orang.

“Kalau kata orang-orang yang beli di ibu mah di tempat lain Rp10.000 per kilogram. Jadi makannya mereka pada beli di ibu,” ucap Mursiah.

Dalam sehari, ia dapat menjual timun suri sebanyak 3 sampai 5 kuintal. Selama 10 hari Ramadan ia sudah tiga kali memasok ulang timun suri dari Indramayu.

“Sekarang sudah tiga kali dateng dari Indramayu. Sekali dateng bisa sampai 2 ton 3 kuintal, nah itu habis paling lama 4 hari,” kata Mariah.

Mariah mengatakan akan menjual timun suri sampai akhir bulan Ramadan atau sampai persediaan hasil panen timun suri miliknya sudah habis. (mg-reva)

Pos terkait