PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Covid menjadi masa-masa yang sulit bagi kebanyakan atau malah membuka peluang bisnis bagi sebagian orang. Peluang berternak kelinci salah satunya. Hal ini dirasakan warga Pandeglang Muhammad Rizki Nugraha atau akrab disapa Rizki yang sudah memulai ternak kelinci sejak 2020.
“Jadi gini awalnya dulu pelihara kelinci waktu kecil, akhirnya mati terus. Saya kuliah di Jogja (Yogyakarta) ambil teknik lingkungan ekstensi 2 semester nah kemudian pulang ke rumah tahun 2020 bingung mau ngapain. Mikir caranya menghasilkan uang bagaimana, terus masih bingung akhirnya pelihara kelinci dulu tuh dua. Saya beli kelinci sepasang beranak, awalnya tetangga aja yang beli,” Kamis (2/3).
Melihat peluang bisnis pada kelinci, Rizki mulai memelajari tentang jenis kelinci, cara merawat dan mengunjungi peternakan kelinci di Banten.
Kemudian ia membuat peternakan kelinci bernama Rizki Rabbit Farm yang berlokasi di Jalan Lapangan Sukarela Nomor 9, RW 11, Kadupandak, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
Usahanya terus berkembang hingga kini memiliki seratus ekor kelinci dan tiga karyawan di peternakannya.
Banyak jenis kelinci yang ia ternak, diantaranya kelinci lokal, kelinci hias meliputi kelinci Rex, Angora, Holland lop, Netherland, dan Dutch serta kelinci daging untuk dikonsumsi meliputi kelinci daging New Zealand dan California.
Harga tiap kelinci yang ditawarkan juga berbeda-beda. Ia menjual mulai dari harga Rp50 ribu hingga Rp1 juta tergantung jenis dan kualitas.
“Kelinci lokal anakannya kita jual Rp50 ribu, kita jual pas dua bulan, karena kalo satu bulan masih nyusu. Kenapa kita kalo beli kelinci waktu kecil nyampe rumah mati, karena posisinya dia masih nyusu sama induknya. Kalau kelinci di saya sudah siap sapih sudah siap jual. Kalau induknya mulai Rp150 ribu – Rp 500 ribu per ekor. Kelinci hias anakannya Rp150 ribu per ekor, induknya mulai Rp500 ribu sampai Rp1 juta tergantung kualitasnya. Kalau kelinci daging anakannya Rp150 ribu per ekor, indukannya Rp600 ribu per ekor, dagingnya Rp80 ribu per kilo, filetnya Rp120 ribu per kilo,” jelas Rizki.
Selain menjual kelinci, ia juga kerap menjelaskan cara merawat kelinci kepada pembelinya. Rizki mengatakan bahwa kebanyakan orang keliru terhadap makanan kelinci. Biasanya orang mengira kelinci adalah pemakan sayuran. Boleh saja jika kelinci memakan sayuran asal tidak berlebih. Pada dasarnya makanan yang baik untuk kelinci adalah rumput atau pelet.
“Kelinci boleh sebenernya makan wortel atau sayur, cuman don’t too much karena sayuran itu mengandung kadar air yang tinggi yang dapat mengakibatkan pencernaan kelinci rusak/mencret nantinya,” ucap Rizki.
Rizki Rabbit Farm selain menjual kelinci juga menjual pakan kelinci sekaligus menjadi distributor yang sudah memasok daerah Banten seperti Tangerang, Cilegon, Pandeglang, dan Serang. Rizki menjual pelet kelinci mulai dari eceran hingga karungan.
“Kalau di saya eceran Rp13 ribu per kilo, kalau karungan ada dua kemasan 20 kilo dan 25 kilo. Yang 20 kilo harganya Rp155 ribu per sak, 25 kilo harganya Rp185 ribu per sak. Kalau di Serang maupun di Tangerang berbeda lagi harganya,” kata Rizki.
Banyak kendala yang ia hadapi selama berternak kelinci. Ia mengatakan bahwa kelinci adalah hewan yang sensitif akan lingkungan. Kelinci bisa stres hingga meninggal jika lingkungannya terlalu berisik. Banyak yang harus diperhatikan mulai dari kandang, lokasi kandang, kebersihan, pakan, hingga cuaca.
Maka dari itu Rizki sangat memerhatikan kondisi kandang kelincinya dengan memilih kandang yang kedap suara serta membuat kandang di dalam kandang. “Saya bikin satu ruangan lagi jadi di dalamnya ada kandang,” ujar Rizki.
Selain itu, di awal ia sering mengedukasi masyarakat khususnya daerah Pandeglang karena banyak yang mengetahui bahwa kelinci adalah salah satu hewan yang dapat diternak dan baik dikonsumsi dagingnya.
Kini ia bersama peternak kelinci lainnya sudah mendirikan komunitas yang sudah terdaftar dan sah di Kemenkumham bernama Banten Rabbit Breeders Community. Bersama komunitas tersebut ia dan kawan-kawan banyak mengedukasi masyarakat Banten.
Rizki berharap kepada pemerintah khususnya Dinas Peternakan Provinsi Banten agar memerhatikan peternak kelinci di daerah Banten. “Seharusnya pemerintah lebih membuka wawasan bahwa ada salah satu peternakan yang sangat menguntungkan. Karena kelinci itu engga bikin berisik dan lahannya juga engga perlu besar. Tolong untuk pemerintah lebih membuka mindset dan pikiran lagi kalau peternakan itu bukan hanya kambing dan sapi,” harap Rizki. (mg-reva)