Trending

Sejarah Pesantren Al Amnaniyah di Ngawi yang Berawal Dari Pulau Samosir di Penghujung Hutan Ilalang

BANTENRAYA.CO.ID -Berikut ini merupakan sejarah mengenai pesantren Al Amnaniyah di Ngawi yang berawal dari pulau Samosir di Penghujung hutan ilalang.

Terdapat berbagai fakta yang telah ditemukan di pondok pesantren Al Amnaniyah di Ngawi yang dulunya hutan angker dan kini menjadi tempat menimba Ilmu.

Seiring berjalannya waktu pondok pesantren Al Amnaniyah yang dulunya sangat angker kini berubah menjadi sebuah bentuk lembaga pendidikan yang sangat terkenal.

Saat ini banyak sekali lulusan terbaik dari pesantern ini. Lantas seperti apasih sejarah berdirinya Pesantren Al Amnanniyah dari dulu hingga saat ini?

BACA JUGA :

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.

Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Di Pesantren para siswa biasa disebut santri dan mereka akan belajar hidup lebih mandiri dan sangat jauh dari orang tua.

BACA JUGA : 5 Daftar Pesantren di Kabupaten Luwu dengan Akreditasi Terbaik dan Fasilitas Lengkap yang bikin Santri Nyaman

Lantas seperti apa sih keadaan pondok pesantren Al Amnaniyah yang sangat terkenal dengan cerita yang unik dan menarik

Dikutip Bantenraya.co.id dari dari Blogspot osissmpalamnaniyah inilah penjelasan tentang pondok pesantren Al Amnaniyah yang berada di Ngawi.

SEJARAH PESANTREN

Pulau Samosir di Penhujung Hutan Ilalang

Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2 adalah sebuah Pulau Samosir yang dikelilingi sebuah danau dan segala sesuatu yang dibawah naungannya merupakan jembatan bagi para umat agar sampai pada pulau tersebut yakni Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2

Jika kita bicara tentang Pondok Pesantren, pasti kata ini sudah tak tabu lagi dalam telinga kita semua, kadang orang menyebutnya dengan istilah Pesantren.

BACA JUGA :Profil dan Biaya Masuk Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalikajar, Guz Azmi Mondok di Sini

Pondok pesantren memiliki sejuta keunikan yang misterius dalam teori. Namun jangan ditanya tentang kiprahnya.

Dengan keunikan itu pondok pesantren, telah menjadi satu satunya pendidikan agama yang melahirkan Ulama’ Ulama’ besar dalam sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia.

Pendidikan Pesantren dikelola tanpa standar teknis dan managemen yang baku. Ini berarti, jika ada 100 Pesantren berarti juga ada 100 bentuk, 100 kurikulum, dan seratus – seratus yang lainnya.

Namun dari perbedaan itu, semua memiliki 3 prinsip yang sama, yaitu ilmu, amal dan ikhlas, 3 hal yang lainnya yaitu Iman, Islam dan Ihsan dan 3 hal yang lainnya yaitu Aqidah, Syariah, dan Akhlaq.

BACA JUGA : Salah Satu Rukun Haji dan Umroh, Ini Bacaan Doa Sa’i Arab, Latin dan Terjemahan Lengkap dengan Sejarahnya

Begitu pula pondok pesantren Al Amnaniyah 2 yang lahir dari Pondok Pesantren Al Amnaniyah Talok. Berdiri tahun , 1919, menjadikan Ponpes Al Amnaniyah sebagai ponpes tertua di kabupaten Ngawi.

Pendiri Ponpes Al Amnaniyah adalah KH. Muhammad Amnan. Ponpes Al Amnaniyah berdiri di Dsn.Talok Ds.Puhti Kec.Karangjati Kab.Ngawi, Jawa Timur.

Sebagaimana ciri kas ponpes, Ponpes Al Amnaniyah menggunakan metode Salafiyah dan mengajarkan ilmu agama Islam dengan mengaji Kitab Kuning.

Pondok Pesantren Al Amnaniyah terus berkembang dengan mengajarkan kemandirian hidup kepada santri dan wawasan keagamaan yang luas dan mampu menjawab kebutuhan spiritual masyarakat.

BACA JUGA :Hukum Memakai Pakaian Sobek Saat Sholat, Begini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja

Para santri mampu mengaplikasikan ajaran agama pada masyarakat secara fleksibel. Di bawah pimpinan KH. Sulaiman Thoha mulai tahun 1964 – 1986.

kemudian dilanjutkan oleh kedua putranya yakni KH. Taufiq Nur Aziz dan K. Watsiq Amnani,Pondok Pesantren Al Amnaniyah terus berkembang pesat dan menjadi mitra masyarakat dalam aspek keagamaan dan lainnya.

Memasuki pertengahan tahun 1991, Pondok Pesantren Al Amnaniyah sudah tidak mampu lagi menampung para santri.

Sementara  perubahan sosial yang ada di masyarakat menghendaki agar Pondok Pesantren Al Amnaniyah membuka pendidikan formal dan mampu berkiprah di masyarakat luas.

BACA JUGA :Bantai West Ham United 4 – 1, Aston Villa Merangsek ke Papan Atas Liga Inggris

Dengan latar belakang tersebut diatas, KH. Taufiq Nur Aziz berinisiatif mendirikan Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2 yang beralamat di Dusun Bangon, Desa / Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi sebagai bagian tersendiri dari Pondok Pesantren Al Amnaniyah yang beralamat di Talok, Puhti – Karangjati.

Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2 dibuka didaerah baru yang berlokasi 5 km dari Pondok induk.

Hal ini disebabkan lokasi Pondok Pesantren Al Amnaniyah sudah tidak memungkinkan  lagi untuk didirikan bangunan baru, dikarenakan sudah tidak tersedianya lahan.

Hal ini direspon positif masyarakat sekitar lokasi.Pesantren yang berada dibawah pimpinan KH. Taufiq Nur Aziz dan Hj. Nurhayati Taufiq ini, yang merupakan pondok pesantren yang berbentuk salafiyah.

BACA JUGA :KPU Banten ajak Santri At-Thohiriyah Pelamunan Nobar Film Kejarlah Janji Karya Garin Nugroho

Tapi jumlah para santriwan dan santriwati juga tak kalah dengan pesantren pesantren modern. Kini pondok pesantren Al Amnaniyah 2 ini juga merupakan kiblat bagi para umat dalam menimba ilmu agama.

Mereka sangat antusias sekali dengan hadirnya pesantren ini.Bahkan setiap malam selasa, malam Rabu, dan hari Sabtu, para masyarakat desa sekitar beserta para wali santri berbondong – bondong untuk menimba ilmu.

Padahal jika kita mau memutar dan mengingat berapa tahun silam, Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2 yang kita kenal ini, hanyalah hutan ilalang yang tak ada seorangpun yang menjamahnya dengan istilah jawa wingit ( anggker ).

Tapi atas maunah Allah SWT hutan ilalang itu menjadi sebuah Pulau Samosir dengan sejuta warnanya ditengah danau yang teramat indah, dimana banyak orang yang meyebrang untuk mencapai pulau dengsejuta warna, yakni Pondok Pesantren Al Amnaniyah 2 Karangjati.

BACA JUGA :Diduga Cemari Lingkungan, DPRD Kabupaten Serang Tandai dan Panggil PT BSA

Itulah sejarah perjalanan panjang mengenai pondok pesantren Al Amnaniyah di Ngawi yang sangat terkenal.***

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 

Related Articles

Back to top button