BANTENRAYA.CO.ID – Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok anak SD menyanyikan lagu sindiran terhadap tayangan televisi telah menjadi viral di media sosial.
Video anak SD sindir televisi ini diunggah oleh akun Remotivi dan kemudian dibagikan melalui Instagram @folkative pada tanggal 8 September 2023.
Dalam video tersebut, sekitar sepuluh anak SD yang mengenakan seragam sekolah lengkap dengan topi merah, kemeja putih, dan bawahan merah, terlihat berdiri di tengah lapangan.
BACA JUGA: Teks Lomba Pidato Maulid Nabi untuk Lomba Tingkat Sekolah Bahasa Sunda, Singkat dan Mudah Dihafal
Mereka dibimbing oleh seorang guru yang memandu paduan suara mereka dengan penuh menghayati.
Lirik yang mereka nyanyikan mengandung sindiran terhadap beberapa aspek tayangan televisi, termasuk pacaran, kabar artis yang bercerai, penggunaan make-up berlebihan, dan perilaku berlebihan lainnya.
Lirik Lagu:
Kita jadi bisa pacaran dan ciuman, karena siapa?
Kita jadi tahu masalah artis cerai, karena siapa?
Kita pintar dandan, dibimbing TV
Kita jadi lebay, dibimbing TV
TV pemerintah membuat gelap gulita
Jasamu tiada…
Gimana mau maju, nontonnya itu!
BACA JUGA: Geger Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Depok, Usai Tak Keluar Rumah Selama Satu Bulan
View this post on Instagram
Mereka dengan jelas menyampaikan pesan bahwa tayangan-tayangan tersebut tidak selalu memberikan dampak positif pada penonton.
BACA JUGA: Jadwal Perempatfinal China Open 2023, Bentrok Vito vs Jojo Antarkan Satu Tiket Semifinal
Namun, plot twist yang menarik dalam video ini adalah saat guru yang memandu paduan suara anak-anak tersebut memakai topeng berbentuk televisi dengan ekspresi wajah yang jahat.
Hal ini memberikan pesan mendalam tentang bagaimana tayangan televisi tertentu dapat memengaruhi perilaku dan pemikiran penonton, terutama generasi muda.
Video ini kemudian diakhiri dengan ucapan salah seorang anak SD, “Gimana mau maju, nontonnya itu,” yang mengundang tawa dari penonton.
Reaksi positif dari masyarakat terhadap video ini menunjukkan bahwa ada perhatian yang lebih besar terhadap dampak tayangan televisi pada perkembangan anak-anak.
Semoga video ini dapat mendorong refleksi lebih lanjut tentang konten yang disajikan melalui media massa, terutama bagi generasi yang sedang tumbuh dan berkembang.***