Siapa Pandawara Group Kini Menjadi Sorotan Usai Hutan Mangrove Muara Angke Dipenuhi Tumpukan Sampah

Siapa Pandawara Group yang menjadi sorotan publik
Menjadi sorotan publik setelah sampah menumpuk di Hutan Mangrove Muara Angke siapa Pandawara Group sebenarnya? (Instagram/@pandaragroup)

BANTENRAYA.CO.ID – Inilah profil Pandawara Group yang kini menjadi sorotan kembali usai video beredar yang memperlihatkan tumpukan sampah di Hutan Mangrove Muara Angke.

Hutan Mangrove Muara Angke merupakan destinasi wisata di Jakarta Utara yang tengah menjadi perbincangan hangat lantaran sampah yang menumpuk hingga menyoroti Pandawara Group.

Pandawara Group menjadi sorotan warga net untuk bergerak kembali menyadarkan masyarakat Jakarta untuk membersihkan kawasan Hutan Mangrove Muara Angke.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana informasi yang dikutip Bantenraya.co.id dari akun instagram @net2netnews yang memperlihatkan tumpukan sampah di Hutan Mangrove Muara Angke.

BACA JUGA :Tenaga Honorer Resmi Dihapus: Pemerintah Sebut Pakai Sistem Part Time PNS, Berapa Gajinya?

Postingan tersebut mendapat respon dari netizen yang menyoroti Pandawara Group sebagai sosok perubahan yang menyadarkan masyarakat.

“Jgn Apa2 Kudu Pandawara Yg Bergerak,,Tp Kesadaran Masing2” tulis akun @senopati92.

Lantas siapasih Pandawara Group tersebut?

Silahkan baca artikel ini sampai dengan selesai tahu siapa Pandawara Group yang sebenarnya.

BACA JUGA :Tinggal KLIK! Link Baca Thread Di Ambang Kematian, Cerita Horor yang Viral dan Trending di Twitter

Siapa Pandawara Group?

Pandawara Group merupakan sekelompok lima sekawan yang terdiri dari Rafli Pasya, Agung Permana, Gilang Rahma, Muchamad Iksan, dan Rifki Sa’dullah.

Umur ke 5 pentolan tersebut masih 22 tahun terkecuali dengan Muchamad Iksan yang masih berumur 21 tahun.

5 Pentilan tersebut merupakan sekawan dari SMA yang sama dengan berhasil membawa Masyarakat untuk menyayangi bumi dari sampah yang menumpuk.

Terbaru Pandawara Group melancarkan aksinya dengan mengerahkan ribuan pasukan untuk membersihkan kawasan pantai kotor nomor 2 di Indonesia yang berada di Lampung.

BACA JUGA :Pesan Fahmi Husaeni, Lelaki yang Ditinggal Kabur Istrinya Bersama Mantan Bikin Nyesek!

Awal terbentuknya Pandawara group berawal Gilang dan kawan-kawan merasa jengkel dengan banjir yang berulang kali terjadi di wilayah tempat tinggal mereka di Kopo, Kota Bandung.

Rasa lelah karena rumahnya terus-terusan terendam banjir, mereka berlima kemudian berinisiatif untuk membersihkan sampah di sungai sekitaran wilayah rumah.

Aksi tersebut mereka lakukan dengan harapan aliran air dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan banjir.

BACA JUGA :Polisi Melacak Kebenaran Komunitas LGBT ASEAN yang akan Kumpul di Jakarta

Namun, karena sampah selalu datang meskipun sungai sekitar rumah telah dibersihkan, mereka berlima kemudian memutuskan untuk memperluas area bersih-bersih.

Kini, Pandawara Group telah membersihkan puluhan saluran air mulai dari sungai besar, anak sungai besar, parit, selokan, dan bahkan tangki septik.

Makna di balik nama Pandawara

Menurut Gilang, Pandawarara sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu “Panda” dan “Wara”.

“Panda” diambil dari kisah tokoh pewayangan Mahabarata yang berarti lima, sedangkan “Wara” berasal dari bahasa sunda yang bermakna baik.

BACA JUGA :Bikin Merinding? 5 Tempat Paling Sepi di Pandeglang Banten: Motor Hingga Mobil Jarang Lewat

Jadi Pandawarara adalah “lima pemuda yang membawa kabar baik”. Aksi mereka bersih-bersih sampah sungai dan dibagikan ke grup, bukan berarti haus akan pujian.

Namun mereka berharap masyarakat Indonesia lebih peduli lagi akan kebersihan lingkungan terutama sungai, karena kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Pesan

Indonesia butuh orang orang yang peduli akan daerahnya masing masing, sejatinya setiap orang bisa membawa perubahan untuk daerahnya masih-masing.

Jika Pandawara Group hanya berlima untuk merubah negeri tercinta lantas ribuan warga indonesia kemana!

BACA JUGA :5 Rekomendasi Hotel Murah di Tanjung Pinang Rp60 Ribuan Banyak Diskon Hari Ini

Ayu bergerak menuju perubahan, karena yang melakukan perubahan jika bukan kita siapa lagi dan kalo buikan sekarang kapan lagi.

Salam lestari ayo bersihkan ibu pertiwi!

***

 

Pos terkait