Terganggu Akibat Aktivitas Antar Jemput Siswa, Warga Blokir Akses SMPN 13 Cilegon

1 BLOKIR
Jalan Akses SMP Negeri 13 Cilegon di Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Rabu (18/1).

CILEGON, BANTEN RAYA – Warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, memblokir jalan menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Cilegon. Pemblokiran jalan dilakukan lantaran aktivitas keluar masuk siswa-siswi SMP Negeri 13 Cilegon dianggap mengganggu warga lingkungan sekitar.

Warga memblokir jalan gang yang lebarnya sekitar 1,5 meter dengan bambu dan kayu. SMP Negeri 13 Cilegon baru berdiri pada 2021 lalu dengan menggunakan gedung SD Negeri Masigit 3 yang sudah tidak ada siswanya.

Warga lingkungan RT 3 RW 1 Kelurahan Masigit, Syamsul Ma’arif mengatakan, pemblokiran jalan dilakukan lantaran keluar masuk siswa-siswi mengganggu warga.

“Tadinya SD Inpres, karena muridnya sedikit, diganti jadi SMP 13. Direnovasi, dibangun. Jadi rencananya itu SMP menghadapnya ke sana akses jalannya ke sana, ke Bona (Perumahan Bonakarta),” kata Syamsul kepada awak media.

Jalan lingkungan untuk akses SMP Negeri 13 Cilegon juga tanah milik Syamsul dan keluarganya, bukan milik umum. “Ini bukan jalan SMP nih, jalan masyarakat, jalan punya warga bukan jalan sekolah. Masyarakat gak setuju karena berisik, motor parkir di sini, muter di sini,” kata Syamsul.

Ia mengatakan, siswa saat ini baru ada kelas 7 dan kelas 8, ke depan jika sudah ada siswa baru, jalan akan lebih ramai.
Penutupan jalan dilakukan sejak Selasa, 17 Januari 2023. “Saya tutup dari Selasa (17 Januari 2023). Saat pembangunan lewat Bona, kalau lewat sini kami tutup,” tuturnya.

Syamsul mengatakan, mayoritas warga Jombang Kali menolak akses SMP Negeri 13 Cilegon yang melalui lingkungannya. “Ini (Jalan Gang) kan bukan halaman sekolah. Berisik, pas ambil rapor, motornya baris. Wong perjanjian awalnya lewat Bona, sini nolak semua,” katanya.

Syamsul mengatakan, keinginan warga, akses keluar masuk SMP Negeri 13 Cilegon melalui Perumahan Bonakarta. “Sini RT 3 RW 1, Masigit,” terangnya.

Kepala SMP Negeri 13 Cilegon Muntahanah mengatakan, penutupan akses jalan ke SMP Negeri 13 Cilegon sudah 2 hari. “Warga keberatan jalannya dilewati anak-anak siswa SMP Negeri 13 Kota Cilegon. Yang jelas dari pihak sekolah kalau ada alternatif jalan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Saat ini pada lewat gang lain,” kata Muntahanah.

Ia menjelaskan, alasan pentupan jalan karena mengganggu warga lingkungan sekitar Jombang Kali. “Kita sudah punya kelas 7 dan kelas 8. Saya sudah komunikasi dengan Kasi, dengan Kabid dan Kadisnya dari Dindik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon). Saat ini kami nunggu solusi dari dinas,” tuturnya.

Gedung SMP Negeri 13 Cilegon awalnya merupakan SD Negeri 3 Masigit, karena kekurangan siswa kemudian di merger ke sekolah lain dan bangunan dijadikan SMP Negeri 13 Cilegon. “Jumlah siswa kelas 7 ada 160, kelas 8 ada 130,” ungkapnya.

Muntahanah mengatakan, eks gedung SD Negeri 13 Masigit dijadikan SMP Negeri 13 Cilegon pada pertengahan 2021. Namun pada akhir 2022 dilakukan rehab gedung dan siswa-siswi belajar menumpang belajar di SD Negeri 4 Cilegon. Pada Senin, 16 Januari 2023 jalan dittutup.

“Akhir 2022 saat rehab siswa menumpang di SD 4 Cilegon, kita mulai pindah Senin (16 Januari 2023) KBM. Saat ini ada aleternatif jalan lain tapi lebih sempit,” terangnya.

Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan negosiasi dengan warga sekitar agar akses SMP Negeri 13 Cilegon bisa dibuka kembali.

“Kalau KBM tidak terpengaruhi, tetap berjalan. Dindik sedang bermusyawarah, mediasi dengan warga yang terganggu. Sudah berjalan musyawarah dari pihak sekolah dan Kabid dengan masyarakat, mudah-mudahan ada hasil,” kata Heni.

Heni juga mengaku berupaya menyediakan kantong parkir bagi pengantar siswa-siswi sekolah. Saat proses rehab gedung, memang menggunakan jalan dari Bonakarta. Namun, saat ini belum ada rencana pengadaan lahan untuk akses jalan SMP Negeri 13 Cilegon. “Kami lagi mengupayakan, agar yang mengantar siswa itu sepeda motornya ada tempatnya. Mudah-mudahan besok itu blokirannya sudah dibuka,” harapnya. (gillang)

Pos terkait