Bantenraya.co.id– Masudi (64) warga Lingkungan Cimuncang Sukamanah, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Serang,
Kota Serang tertabrak Kereta Api (KA) di perlintasan kereta api, yang tak jauh dari rumahnya, Selasa (23 Juli 2024).
Beruntung meski mengalami luka berat, korban selamat dari maut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Banten Raya, kecelakaan tabrak kereta api tersebut terjadi pada pukul 11.00 WIB.
Cilegon Juara TTG Nusantara, Wali Kota Cilegon Helldy Raih Satya Lencana
Sebelum kejadian, Masudi diketahui tengah berjalan di pinggir rel perlintasan kereta api arah Merak.
Disaat bersamaan, Kereta Api dari Rangkasbitung menuju Merak melintas.
Melihat adanya warga yang berjalan di perlintasan kereta api, masinis membunyikan klakson untuk memperingati korban agar menghindar. Namun Masudi tidak mengindahkannya.
Korban kemudian tertabrak kereta api hingga terpental. Warga yang melihat kejadian itu berdatangan untuk menolong.
Pemkot Cilegon Kembali Berikan Penghargaan kepada Pejuang Geger Cilegon 1888
Saat dievakusi, warga menduga Masudi sudah meninggal dunia. Akan tetapi Masudi selamat, hanya luka di bagian kepalanya.
Manager Public Relation, Leza Arlan mengatakan jika peristiwa tersebut melibatkan Commuter Line Merak nomor
310 jurusan Rangkasbitung-Merak di Kilometer 112+9 sekitar pukul 10.46 WIB.
“Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki patah. Ia kemudian dibawa ke RSUD Drajat
Pleno Penyandingan Data C Hasil KPU Kota Serang Hingga Pukul 17.19 WIB Sore Ditunda
Prawiranegara, Serang untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Serang Kompol Andi Suherman mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sebelum kejadian korban terlihat tengah berjalan di perlintasan kereta api.
Diduga korban tak mendengarkan suara kereta hingga korban terserempet. “Saksi menerangkan awalnya korban sedang berjalan di pinggir rel kereta api,” katanya.
Menurut Andi, Masudi diketahui merupakan warga sekitar yang mengidap gangguan kejiwaan.
Uang Pinjaman Pembangunan Masjid di Bank Banten Dikorupsi
Kesehariannya, korban memang sering terlihat berkeliaran di rel perlintasan kereta api.
“Keterangan keluarga dan saksi-saksi, korban mengalami gangguan mental (ODGJ). Keseharian korban tinggal di jalan,” ujarnya.
Andi menegaskan, korban saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit, dan belum sadarkan diri.
Sebab korban mengalami luka berat pada bagian kepalanya.
“Korban masih dilakukan perawatan intensif di RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang,” ujarnya.(darjat)