BANTENRAYA.CO.ID – Berikut ini Tips cara merawat anak kucing yang ditinggalkan oleh indukkannya.
Tips ini dijamin manjur dan mudah untuk dirawat anak kucing yang ditinggal induknya.
Simak terus Artikel Tips cara merawat anak kucing yang aman dan mudah dirawat oleh kita.
BACA JUGA:6 Game Buatan Indonesia yang Dimainkan oleh Gamer Dunia!
Pada umumnya anak kucing yang baru lahir akan sangat bergantung pada induknya.
Namun, bagaimana jika kamu menemukannya dan ingin memeliharanya? Tidak perlu khawatir, kami akan bagikan cara merawat anak kucing tanpa induk yang bisa dilakukan.
Memang, mempunyai hewan peliharaandi rumah tidak hanya membutuhkan kasih sayang, tetapi kita juga harus mengetahui kondisi hewan tersebut agar tetap sehat. Seperti memelihara kucing yang terpisah dari induknya.
BACA JUGA:Pemintaan Akseptor di Kecamatan Serang dan Kasemen Tinggi
Namun, biasanya anak Kucing dirawat tanpa induknya itu agak susah, karena kita boleh meninggalkan apa yang harus dikasih ke peliharaan seperti, makanan, minuman yang cocok untuk anak kucing tersebut.
Terus lagi kita harus Menjaganya dari kutu agar anak kucing bisa menjaga tubuhnya sampai dewasa nanti.
Begitu juga harus siapkan tempat yang bersih agar tidak terkena jamur kucing supaya tetap sehat.
Dikutip Bantenraya.co.id dari beberapa sumber, berikut ini Tips Cara Merawat Anak Kucing Yang Ditinggal Oleh Induknya 2023:
1. Siapkan tempat yang nyaman
Jika ingin membawa anak kucing yang lahir tanpa induk, kamu harus siap untuk merawatnya.
BACA JUGA:Teks Ceramah Tema Idul Adha 1444 H Menyentuh hati: Dua Teladan Qurban Nabi Ibrahim AS
Salah satunya adalah dengan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi mereka. Misalnya, dengan memberikan aksesoris hewan peliharaan, seperti tempat tidur yang nyaman dan lampu sebagai penghangat.
2. Selalu Temani Anak Kucing
Biasanya, induk kucing akan melahirkan beberapa ekor anak kucing yang menggemaskan. Sayangnya, tidak semua orang bisa memeliharanya sekaligus.
Namun, jika kamu memutuskan untuk memeliharanya semua, pastikan mereka berada pada satu tempat. Tujuannya adalah agar mereka tetap merasa hangat dan nyaman, meskipun tanpa kehadiran induknya.
3. Memberikan susu yang tepat
Secara umum, anak kucing biasanya membutuhkan susu induknya. Namun, bila kamu memelihara tanpa induknya, kamu bisa menggunakan susu pengganti yang tepat.
Hindari memberikan susu sapi atau cairan yang mengandung gula karena jenis kalsium yang mengandung laktosa tidak cocok untuk anak kucing. Kamu bisa memberikan susu dengan formula khusus yang biasanya bisa diperoleh pada toko hewan terpercaya.
4. Membantu kucing untuk bersendawa
Seperti bayi, anak hewan juga dapat merasa kembung jika ada gas yang menumpuk setelah diberikan susu. Cobalah untuk menepuk punggungnya beberapa kali secara perlahan supaya gas di dalam tubuhnya bisa keluar secara maksimal.
5. Membuat jadwal pemberian susu
Cara merawat anak kucing tanpa induk tidak bisa sembarangan karena harus ada jadwal memberikan susu secara teratur, termasuk kapan memberikan susu formula yang tepat serta takarannya.
Berikut panduan lengkap pemberian susu pada anak kucing yang tepat.
- Saat berusia 0-1 minggu dengan berat 50-150 gram, maka cukup berikan 2-6 ml susu formula setiap 2 jam
- .2. Anak kucing yang berusia 1-2 minggu dengan berat sekitar 150-250 gram, maka bisa memberikan 6-10 ml susu setiap 2-3 jam.
- Untuk anak kucing 2-3 minggu dengan berat mencapai 250-350 gram, maka berikan 10-14 ml susu formula setiap 3-4 jam
- Bagi anak kucing berusia 3-4 minggu dengan berat 350-450 gram, kamu bisa memberikan 14-18 ml susu formula setiap 4-5 jam.
- Saat berusia 4-5 minggu dengan beratnya 450-550 gram, kamu bisa memberikan 18-22 ml susu formula anak kucing setiap 5-6 jam.
- Untuk anak kucing berusia 5-8 minggu yang memiliki berat mencapai 550-850 gram, kamu bisa memberikan makanan padat basah khusus setiap 6 jam.
6. Membantu untuk buang air besar
Meski menjijikan, tetapi kamu harus bisa membantu saat anak kucing buang air besar. Caranya dengan melakukan pijatan pada perut, lalu membersihkannya memakai tisu kering dan basah.
7. Melakukan grooming secara rutin
Biasanya, anak kucing yang memiliki induk akan bersih dengan cara dijilati oleh induknya. Namun, karena tidak mempunyai induk, maka kamu harus berperan sebagai ibu mereka.
Salah satu caranya adalah melakukan grooming dengan menggunakan sisir, lap atau kain. Hindari untuk memandikan kucing saat masih bayi karena akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
BACA JUGA:Lirik Lagu Aldi Taher Why Mister Messi Why Yang Diunggah Oleh Akun Instagram Resmi FIFA
8. Menjauhkan dari kucing dewasa
Kucing dewasa biasanya suka penasaran terhadap sesuatu. Untuk itu, kamu harus menghindarinya dari anak-anak kucing yang baru lahir. Memang tidak berbahaya, tetapi pisahkan terlebih dahulu sampai mereka mencapai usia yang cukup.
9. Menyediakan litter box
Ketika anak kucing sudah bisa berjalan, cobalah untuk memperkenalkan tempat buang air atau litter box. Nantinya, anak kucing akan terbiasa untuk menggunakannya dalam keseharian.
Tidak perlu bingung mengajarkannya karena cukup letakan litter box pada area terdekat, maka secara insting mereka akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
10. Memberikan vaksin kepada anak kucing
Cara merawat anak kucing tanpa induk lainnya adalah dengan memberikan vaksin. Karena dapat mencegah resiko penyakit atau virus yang mungkin menyerang kapan saja.
Biasanya, kamu bisa memberikan mereka vaksin ketika sudah berusia 6-8 minggu hingga usia mereka sekitar 16 minggu. Kemudian, dalam jarak waktu setahun mereka harus mendapatkan vaksin penguat.
Vaksinasi sendiri biasanya dilakukan beberapa kali dengan jarak waktu 3-4 minggu. Namun, sebelum memberikan vasksin, pastikan kamu memeriksakan fisiknya terlebih dahulu dan melakukan tes infeksi “retrovirus” Feline Leukemia virus (FeLV) dan Feline AIDS (FIV).
BACA JUGA:Tempat Wisata Terindah di Garut yang Paling Cantik dan Terhits Saat Ini
Uji juga apakah anak kucing perlu mengonsumsi obat cacingatau tidak.Jenis vaksin yang bisa kamu berikan juga sangat beragam. Menurut American Association of Feline Practitioners (AAFP), ada vaksin wajib untuk semua anak kucing, seperti berikut ini.
- Feline panleukopenia virus (FPV)
- Herpesvirus-1 (FHV-1)
- Calicivirus (FCV) atau Rabies
- Feline Rhinotracheitis
- Feline Leukemia Virus (FeLV)
Dengan memberikan vaksin, maka imun anak kucing akan menjadi kuat,dan memberikan efek yang baik.
Namun, ada kasus kegagalan imunisasi, infeksi, menggunakan obat yang dapat menurunkan imun tubuh, hingga tumorigenesis, ketika sel normal mengalami transformasi menjadi sel kanker.
Bila ini terjadi, anak kucing dapat mengalami gejala, seperti di bawah ini.
- Letih lesu
- Demam
- Anoreksia
- Lymphadenomegaly regional
- Radang otak
- Radang sendi
- Polineuritis
- Perubahan perilaku
- Kejang
- Alergi
- Perubahan warna pada lokasi bekas suntikan
Jadi, kamu bisa segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan.
10. Rutin memeriksa kesehatan anak kucing ke dokter hewan
Ketika anak kucing mulai terlihat sakit dan lesu, segeralah membawanya ke dokter hewan. Bisa jadi, mereka mengalami suatu penyakit.
BACA JUGA:Begini Isi Surat Untuk Ponpes Al-Zaytun, Ribuan Masa Minta Tutup Sekarang Kalo Gak Kami Siap Tem…
Membawa kucing ke dokter hewan juga bisa mencegahnya dari berbagai risiko penyakit dan mengetahui lebih awal kondisi kucing tersebut, seperti apakah ada cacat bawaan dan diabetes.
11. Mengajaknya bergerak lebih aktif
Tidak baik jika hewan peliharaan hanya berdiam diri untuk kesehatan dan pertumbuhan. Dalam hal ini, setiap hewan memerlukan gerak tubuh, seperti melompat, berlari, mengejar, menangkap yang juga membantu pemilik dan kucing memiliki hubungan yang lebih dekat.
12. Mengajarkan hal positif
Pastikan kamu juga mengajarkan banyak hal positif agar kucing bisa tumbuh lebih baik. Misalnya, tidak membuang kotoran sembarangan dan ajarkan cara bersikap ketika bertemu hewan lain.
Hindari menggunakan kekerasan agar tidak menimbulkan trauma mendalam pada mereka.
BACA JUGA:Tekankan KIM Jadi Penjernih Informasi, Begini Kata Sekda Cilegon Maman Mauludin
13. Check up secara rutin
Banyak yang beranggapan kucing hanya perlu dibawa ke dokter saat vaksin dan ketika mereka sakit. Padahal, check up rutin juga diperlukan untuk mengetahui penyakit, kadar gula tinggi, atau berat badan berlebih yang mungkin terjadi.
Selain itu, dengan check up rutin, kamu bisa mengetahui hal-hal di bawah ini.
- Apakah berat badan kucing sudah ideal atau berlebih? Jangan lupa memeriksa timbunan lemak pada pinggul, pangkal paha, atau bawah perut, ya!
- Perhatikan apakah dibalik bulu yang cantik ada penyakit tersembunyi, seperti kulit berkerak, terluka atau mengelupas.
- Periksa bagian bokong, ekor, dan perut. Cek kembali apakah ada kutu-kutu yang menempel. Segera hubungi dokter atau berikan obat yang tepat untuk menanganinya.
- Waspada infeksi mata pada kucing. Mata kucing yang normal akan tidak berair, berwarna merah muda, dan akan merespon dengan cepat.
- Untuk mengetahui kesehatan telinga anak kucing bisa dilihat dari matanya. Biasanya, mata kucing akan berwarna merah muda dan tidak berbau.
- Jika terdapat warna cokat dan kuning pada gigi maupun gusi anak kucing, maka tanda ada plak yang menumpuk.
- Periksa pada bagian tubuh mulai dari depan hingga belakang. Cek apakah ada tonjolan atau luka pada bagian kaki dan cakar.
14. Membersihkan secara rutin
Salah satu tanggung jawab memelihara kucing adalah harus membersihkan kotoran. Pastikan untuk membersihkan kotoran secara rutin agar kucing tidak terkena masalah penyakit yang mungkin saja terjadi.
Hindari membiarkan kotoran berada pada tempat tidur kucing terlalu lama karena bisa menjadi sarang bakteri dan kuman.
15. Mengajarkan Kepatuhan
Kamu juga perlu mengajarkan kepatuhan pada anak kucing. Misalnya, mulai dari makan pada wadah hingga buang air pada litter box tanpa perintah.
Ajarkan juga anak kucing agar tidak merusak benda-benda disekitarnya. Untuk mengatasinya, miliki cat scratcher yang menjadi media untuk menggaruk kuku.
BACA JUGA:Minyak Zaitun Bisa Bikin Kulit Secerah Artis Korea, Emang Bisa?
16. Memperkenalkan Makanan Baru
Saat anak kucing mulai bisa berjalan, mereka bisa diberi makan secara mandiri dengan cara memberi susu pada wadah. Selain itu, kamu juga bisa memberikan beberapa jenis makanan baru dalam bentuk cair maupun padat.
Demikian Tips Cara Merawat Anak Kucing Yang Ditinggal Oleh Induknya 2023, simak Terus di Bantenraya.co.id.***