Warga Tambal Jalan Jengkol-Bendung Pakai Makadam

1 JALAN DIURUK
DIURUK: Warga Lingkungan Jengkol bersama warga Lingkungan Pelopor gotong royong tambal Jalan Jengkol-Bendung menggunakan batu makadam, Selasa (10/1/2023). Foto kiriman warga untuk Banten Raya

SERANG, BANTEN RAYA- Warga Lingkungan Jengkol Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, dan warga Lingkungan Pelopor, Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, kompak menambal ruas Jalan Jengkol-Bendung dengan menggunakan batu makadam, Selasa (10/1/23).

Penambalan jalan tersebut dilakukan, lantaran kondisi jalan poros tersebut makin rusak berat.

Penambalan juga dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap Pemerintah Kota atau Pemkot Serang, lantaran Jalan Jengkol-Bendung tak kunjung diperbaiki.

Akibat jalannya rusak, warga sepanjang jalan tersebut dan masyarakat pengendara pada mengeluh, selain menghambat laju transportasi, pun rawan kecelakaan kendaraan tunggal.

Warga Lingkungan Jengkol, Sanusi mengatakan, pengurugan hampir sepanjang ruas Jalan Jengkol-Bendung menggunakan batu makadam dilakukan, lantaran kondisinya makin rusak.

“Jalannya diurug karena hampir sepanjang jalannya berlubang-lubang,” ujar Sanusi, warga Lingkungan Jengkol, Selasa (10/1/2023).

Sanusi menjelaskan, pengurugan Jalan Jengkol-Bendung menggunakan makadam juga sebagai bentuk protes warga, lantaran tak kunjung diperbaiki oleh Pemkot Serang.

“Ini bentuk kepedulian warga juga, karena banyak kubangan di situ, karena warga butuh jalan bagus buat angkut barang jadi risih kalau gak diurug mah,” jelas dia.

Warga Lingkungan Jengkol lainnya, Maksudi mengatakan, warga Jengkol dan Bendung tergerak menambal Jalan Jengkol-Bendung, lantaran hampir seluruh permukaan jalannya berlubang.

“Tadi pagi warga Bendung gabung, karena untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.

Maksudi menyebutkan, batu makadam diperoleh berasal dari swadaya masyarakat.

“Ini batu makadam swadaya masyarakat,” katanya.

Menurut Maksudi, sejak Jalan Jengkol-Bendung makin rusak berat, berdampak negatif terhadap kendaraan dan keselamatan pengendarannya.

Terlebih bila saat hujan dan pasca diguyur hujan, permukaan jalan yang berlubang akan tertutup oleh genangan air.

“Iya membahayakan buat pengendara, gara-gara jalannya rusak warga pada ngeluh takut rusak dan celaka,” katanya.

Lurah Teritih, Sadeli mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kerusakan Jalan Jengkol-Bendung kepada Pemkot Serang.

“Kemarin sudah saya sampaikan ke pak Wali. Pal Wali sudah menembuskan ke Kepala PU. Tadi siang juga kata warga ada orang PU lagi ngukur-ngukur. Iya mudah-mudahan aja dipercepat karena lubangnya dalam-dalam,” kata Sadeli, kepada Banten Raya.

Sadeli mengaku keinginan warganya Jalan Jengkol-Bendung dibetonisasi, sehingga manfaatnya bisa tahan lama.

“Kalau keinginan mah dibeton biar nyambung ke jalan kabupaten beton semua, cuman kita lihat kekuatan APBD. Kalau gak sanggup minimalnya hotmik dari pada hancur,” ucap dia.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, DPUPR Kota Serang sudah memprogramkan untuk Jalan Jengkol-Bendung di tahun anggaran 2023 melalui anggaran bantuan Pemprov Banten.

“Itu rencana kita mau cor. Kemudian kalau memang tidak direalisasikan oleh provinsi, PUPR akan memprogramkan di kegiatan pemeliharaan,” kata Iwan. (harir)

Pos terkait