BANTENRAYA.CO.ID – PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak (Persero) mengoperasikan sebanyak 29 kapal besar atau roro mengurai penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, baik di dermaga reguler maupun eksekutif.
Untuk dermaga sendiri, pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak (Persero) memaksimalkan 7 dermaga yang ada, termasuk dermaga eksekutif.
Kapal besar dengan kapasitas 10.000 penumpang difungsikan dalam cuaca buruk untuk menahan gelombang tinggi, sehingga proses bongkar muat bisa tetap dilakukan dengan aman.
Kondisi di Pelabuhan Merak sendiri saat ini masih mengalami gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem.
Warga Pasang Spanduk Buang Sampah Sembarang Diminta Cabut Nyawanya
Diketahui, berdasarkan laporan BMKG pada Selasa (3 Desember 2024), cuaca di sekitar lintasan Merak-Bakauheni berada dalam pengawasan status siaga.
Angin berkecepatan 17-23 knot bertiup dari barat daya, ketinggian gelombang laut tercatat antara 1,5 hingga 2,5 meter.
Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga malam hari. Akibatnya, penumpukan kendaraan masih terjadi karena proses bongkat muat kendaraan ke dalam kapal menjadi sangat lambat.
“Kita belum dapat mengoperasikan kapal-kapal berkapasitas muatan kecil, dan hanya mengoperasikan kapal-kapal yang muatan besar yang dapat menahan gelombang tinggi dan belum dapat menambah jumlah armada kapal,” katanya, Kamis (5 Desember 2024).
Apindo Desak Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan UMP 6,5 Persen
Rudi meminta pengguna layanan untuk bisa bersabar menunggu giliran untuk bisa menyeberang.
“Cuaca masih belum bersahabat di Perairan Merak. Kita minta pengguna jasa untuk bersabar dan dipastikan akan terlayani agar bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni,” tegasnya.
Rudi juga memastikan bahwa masa waktu berlaku tiket hangus tidak lagi diberlakukan.
“Ini selama kondisi tidak menentu saja. Jadi dipastikan tidak ada tiket yang hangus,” jelasnya.
Syafrudin Nyoblos di TPS 02 Cipocokjaya
Sementara itu, sopir truk ekspedisi Subhan mengaku rela hampir setengah hari menunggu giliran naik kapal.
“Yang paling penting bisa sampai. Tidak apa-apa telat. Sudah hampir setengah hari di pelabuhan,” ucapnya.
Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara mengungkapkan, delay system diterapkan di sejunlah titik, yani di Jalan Cikuasa Atas, KM 43 dan KM 68 masih situasional.
“Jika terjadi penumpukan maka hal itu akan dilakukan. Namun sementara ini kapasitas pelabuhan masih menampung,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ucap Kemas, untuk parkir juga sudah disiapkan buffer zone. “Buffer zone kami siapkan di Pelabuhan Indah Kiat,” jelasnya. (uri)